backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Bahaya Keseringan Keramas untuk Rambut dan Kulit Kepala

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 09/05/2022

    Bahaya Keseringan Keramas untuk Rambut dan Kulit Kepala

    Banyak orang yang percaya keramas setiap hari bisa membuat rambut cepat panjang. Padahal terlalu sering keramas punya akibat membuat rambut kering dan rapuh. Simak penjelasan lengkap mengenai dampak keseringan keramas dan frekuensi keramas yang tepat.

    Apa akibat keseringan keramas?

    Keramas meski menjadi salah satu cara merawat rambut, tetapi terlalu sering juga bisa berdampak buruk.

    Berikut ini beberapa akibat keseringan keramas pada kulit kepala dan rambut Anda.

    1. Menghilangkan mikrobiota kulit

    mikrobiota kulit mikrobiom kulit, mikroorganisme kulit

    Kulit Anda ditinggali oleh miliaran bakteri baik dari sekitar 1000 spesies. Kumpulan bakteri ini disebut mikrobiota atau mikrobiom kulit.

    Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Frontiers in cellular and infection microbiology (2018) menjelaskan populasi mikroba ini membantu menjaga pH (derajat keasaman) kulit.

    Selain itu, mikrobiom kulit bisa melawan mikroba jahat di kulit. Bakteri baik akan mengambil  nutrien yang dibutuhkan mikroba jahat untuk berkembang atau melepaskan zat yang dapat membunuh mikroba jahat. 

    Keseringan keramas punya akibat mengganggu keseimbangan mikrobiom di kulit kepala Anda. Dampaknya, populasi bakteri dan jamur jahat lebih dominan sehingga menyebabkan masalah kulit kepala.

    2. Mengganggu produksi minyak alami 

    Sampo mengandung surfaktan yang menyatu dengan sebum kulit, yakni minyak alami yang melapisi dan melindungi folikel atau pori tempat tumbuhnya rambut.

    Ini memungkinkan surfaktan bercampur dengan air untuk membersihkan rambut dari kotoran dan lemak. Artinya, keramas dengan sampo mengangkat minyak di kulit kepala. 

    Penelitian yang diterbitkan di dalam Skin Appendage Disorders (2019) juga menjelaskan beberapa sampo dengan kandungan yang keras (sulfur, sulfat, dan silikon) dapat menghilangkan semua minyak alami dari kulit kepala Anda.

    Jika terlalu sering keramas, akibat yang muncul adalah kulit kepala akan memproduksi minyak secara berlebihan untuk menggantikan minyak yang hilang. 

    Minyak yang berlebihan justru dapat memicu timbulnya ketombe pada kulit kepala dan rasa gatal di kulit kepala. 

    3. Rambut cepat kering dan lebih rapuh

    tanda rambut rusak

    Penelitian lain dari Skin Appendage Disorders (2021) menyebutkan kulit kepala yang kering sebagai akibat dari keseringan keramas dan rambut yang tidak tumbuh dengan sempurna. 

    Hal ini berkaitan dengan asam yang terdapat dalam sel kutikula yaitu lapisan terluar batang rambut. 

    Setiap kutikula mengandung protein yang disebut epikutikula. Epikutikula mengandung asam 18-metil eikosanoat (18-MEA) dan lipid (molekul lemak). 

    Asam 18-MEA membuat rambut bersifat hidrofobisitas atau menolak air yang mencegah rambut menyerap terlalu banyak air dari lingkungan sekitarnya. 

    Nah, keseringan keramas dapat menghilangkan asam ini, terlebih jika menggunakan sampo yang mengandung bahan alkali. Akibatnya, kulit kepala mudah kering serta rambut jadi rapuh dan kusut.

    Frekuensi keramas yang tepat

    Pada dasarnya, kebutuhan keramas bagi setiap orang berbeda-beda. Seberapa sering Anda mencuci rambut, sangat bergantung pada kondisi atau tipe rambut dan cara penataan rambut.

    Rata-rata frekuensi keramas setidaknya 2 – 3 hari sekali. Jika cara keramas dilakukan dengan benar, keramas beberapa hari sekali akan membantu merawat kesehatan rambut.

    Meski demikian, semakin kotor dan semakin banyak minyak yang dihasilkan, semakin sering Anda seharusnya mencuci rambut. 

    Jika memang perlu untuk sering keramas, sebaiknya tidak dilakukan lebih dari sekali dalam satu hari.

    Sekalipun mencuci rambut sehari sekali, cobalah sesekali beri jeda waktu satu atau beberapa hari sebelum keramas berikutnya. Ini agar Anda tidak mengalami dampak dari keseringan keramas. 

    Benarkah sering keramas bikin rambut cepat panjang?

    sampo kuda untuk memanjangkan rambut

    Rambut rata-rata akan tumbuh sekitar 15 cm per tahun atau setidaknya 0,44 mm per harinya. Namun, setiap orang memiliki kecepatan pertumbuhan rambut yang berbeda.

    Sampai saat ini anggapan bahwa sering keramas bisa bikin rambut cepat panjang belum terbukti secara ilmiah. Kebiasaan ini malah bisa menimbulkan dampak tersendiri. 

    Banyak produsen obat perawatan rambut yang mengklaim bahwa produknya dapat membuat rambut cepat panjang. 

    Namun, produk-produk tersebut hanya membantu merangsang pertumbuhan dan tak ada jaminan Anda akan memiliki rambut panjang dalam waktu cepat.

    Pertumbuhan rambut tergantung pada gen, pertumbuhan sel, serta hormon tubuh masing-masing. Dibandingkan wanita misalnya, rambut pria membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa tumbuh panjang. 

    Jika ingin rambut cepat panjang, kunci utamanya adalah menjaga kesehatan rambut dengan melakukan perawatan yang tepat, termasuk menentukan kapan Anda harus keramas.

    Keramas memang menjaga kebersihan rambut, tetapi sesuaikan frekuensinya dengan kondisi rambut Anda. Tidak semua orang harus mencuci rambutnya setiap hari. 

    Anda perlu memperhatikan juga akibat dari keseringan keramas yang menyebabkan kulit kepala kering dan rambut rapuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 09/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan