backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri Berbeda? Apa Saja Perbedaannya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    Benarkah Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri Berbeda? Apa Saja Perbedaannya?

    Anda mungkin pernah mendengar atau membaca mengenai otak kanan atau otak kiri. Dalam sebuah konsep yang populer di masyarakat, orang yang dominan otak kanan cenderung lebih kreatif, sedangkan yang dominan otak kiri cenderung lebih analitis dan berpikiran logis. Benarkah demikian? Lalu, apa fungsi dan perbedaaan dari otak kanan dan kiri? Berikut penjelasannya.

    Mengenal perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri

    Otak merupakan organ vital dan kompleks yang mengontrol semua sistem tubuh manusia, mulai dari pikiran, ingatan, ucapan, perasaan, penglihatan, pendengaran, gerakan lengan dan kaki, hingga fungsi organ lainnya di dalam tubuh. Bagian dari sistem saraf ini terdiri dari 100 miliar neuron atau sel otak dengan berat mencapai 3 pon atau setara dengan 1,3 kg pada orang dewasa.

    Jika Anda melihat anatomi otak lebih jauh, organ ini terbagi menjadi dua bagian, atau yang disebut dengan hemisfer otak. Secara umum, otak sisi kanan atau hemisfer kanan mengendalikan sisi kiri tubuh Anda dan otak sisi kiri atau hemisfer kiri mengendalikan sisi kanan tubuh Anda.

    Meskipun kedua bagian otak manusia tampak mirip, tetapi fungsinya berbeda. Perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri ini pertama kali diungkapkan oleh pemenang Nobel Prize, Roger W. Sperry, lewat penelitiannya pada tahun 1960-an. Lebih lanjut, berikut adalah perbedaan fungsi kedua bagian otak tersebut:

    Otak kiri

    ukuran otak dewasa berpikir

    Pada kebanyakan orang, belahan otak kiri memiliki fungsi untuk mengatur bahasa, penalaran, dan kemampuan berbicara. Bagian otak ini kerap dikatikan dengan hal-hal logis, fakta, angka-angka (matematika), hingga analisis.

    Oleh karena itu, orang-orang yang berotak kiri disebut cenderung lebih kuantitatif dan analitis. Golongan orang ini diyakini lebih memperhatikan hal detail dan berpikir menggunakan logika.

    Jika otak sisi kiri Anda mengalami cedera, kemampuan bicara dan gerakan di sisi kanan tubuh Anda umumnya akan terpengaruh. Hal ini dapat diamati pada seseorang yang mengalami kerusakan otak bagian kiri, seperti stroke, yang kerap menyebabkan kesulitan pada produksi bahasa atau disebut afasia. Adapun kerusakan serupa pada belakan otak kanan jauh lebih kecil kemungkinannya menyebabkan afasia.

    Otak kanan

    Sementara itu, otak sisi kanan memainkan peran besar dalam menafsirkan informasi visual dan spasial. Sebagai contoh, sisi otak kanan Anda terlibat saat Anda membuat peta atau memberikan petunjuk arah ke terminal bus terdekat.

    Bagian otak kanan ini pun umumnya terkait dengan imajinasi, seni, kreativitas, mengekspresikan emosi, pengenalan wajah, dan musik. Oleh karena itu, seseorang yang dominan menggunakan otak kanan cenderung menjadi pemikir yang bebas dan kreatif.

    Meski demikian, dilansir dari American Association of Neurological Surgeons, pada sekitar sepertiga orang yang kidal, fungsi bicara mungkin terletak di sisi kanan otak. Adapun jika cedera otak terjadi di sisi kanan otak, gerakan lengan dan kaki kiri, penglihatan di kiri, dan/atau pendengaran di telinga kiri mungkin terpengaruh.

    Pentingnya otak terbagi ke dalam dua bagian

    Penelitian yang diterbitkan di jurnal Neuron pada 2017 menyatakan, otak akan lebih mudah dan efisien jika setiap bagian dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu.

    Hal ini juga mempermudah otak untuk melakukan beberapa tugas secara bersamaan (multitasking). Sebagai contoh, satu bagian otak berperan untuk berbicara, lalu bagian lain berperan dalam mengenali wajah, tempat, benda, dan menjaga keseimbangan Anda.

    Selain itu, ada juga keuntungan lain dari pembagian dua sisi otak. Sebagai contoh, penelitian pada manusia juga memperkirakan bahwa pembagian otak tersebut bermanfaat bagi pengembangan keterampilan kognitif, termasuk memengaruhi IQ, kefasihan berbicara, dan kemampuan membaca.

    Apakah fungsi otak kanan dan otak kiri saling terhubung?

    otak manusia

    Penting untuk diketahui bahwa meskipun otak terbagi menjadi beberapa bagian, selalu terdapat komunikasi yang konstan di antara seluruh bagian otak. Semua bagian otak yang bekerja selaras satu sama lain inilah yang memungkinkan Anda merasakan kehidupan seperti sekarang, yaitu dapat melakukan segala fungsi secara bersamaan.

    Kedua sisi otak terhubung oleh sekelompok serat saraf yang disebut corpus callosum, yang memungkinkan Anda untuk memproses dan membagi data secara efisien antara berbagai bagian otak. Apabila kedua sisi otak tidak saling terhubung, maka akan terjadi gangguan dalam proses perpindahan informasi di otak yang akan berdampak pada gangguan kehidupan sehari-hari.

    Sebagai contoh, seseorang tidak akan dapat menyebutkan nama suatu benda di tangannya meskipun ia dapat mengenali benda tersebut. Hal ini disebabkan karena informasi pengenalan benda yang berasal dari otak sisi kanan tidak dapat berpindah ke otak sisi kiri yang berperan dalam fungsi berbahasa. Dengan demikian, ia hanya akan dapat mengenali benda tersebut, tetapi tidak dapat menyebutkan nama bendanya.

    Oleh karena itu, kurang tepat bila dikatakan fungsi otak kanan dan kiri manusia terpisah. Meskipun keduanya punya fokus masing-masing, kedua bagian otak tersebut harus bekerja sama dengan satu sama lain supaya Anda memiliki cara kerja otak yang normal.

    Benarkah teori mengenai dominasi otak kanan dan otak kiri?

    Otak kanan dan kiri manusia memang memiliki fungsi yang berbeda. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi kedua bagian otak ini tetap terhubung. Jadi, pada dasarnya, kedua sisi otak Anda digunakan secara seimbang, tidak ada yang lebih dominan dari yang lain.

    Selain itu, berdasarkan berbagai penelitian setelah Sperry, teori mengenai dominasi satu sisi otak pun tidak dapat dibuktikan. Meski demikian, fakta sebaliknya pun masih kurang pembuktian. Berdasarkan penelitian pada 2013, tes pencitraan dengan MRI yang dilakukan pada otak manusia menunjukkan, aktivitas otak di kedua sisi tidak terkait dengan kepribadian seseorang.

    Para peneliti menyimpulkan hal tersebut setelah melakukan penelitian terhadap 1.000 anak muda antara usia 7 dan 29 tahun. Pada penelitian tersebut, tidak ada bukti kecenderungan, keberpihakan, atau dominasi pada satu sisi otak tertentu.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan