Tim medis akan mengecek apakah terdapat pembengkakan (benjolan) atau pengerasan—atau disebut indurasi—di bagian tubuh Anda. Jika ternyata ada, tim medis akan mengukur indurasi tersebut.
Hasil diagnosis TBC akan bergantung pada ukuran pembengkakan tersebut. Semakin besar area yang bengkak akibat suntikan tuberkulin, semakin besar pula kemungkinan Anda terinfeksi oleh bakteri TBC.
Sayangnya, tes kulit dengan cairan tuberkulin belum dapat menunjukkan apakah Anda memiliki TBC jenis laten atau penyakit TBC aktif.
2. The Interferon Gamma Release Assays (IGRA)
IGRA adalah jenis pemeriksaan TBC terbaru yang dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah Anda. Tes darah dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem imun tubuh Anda merespons bakteri penyebab TBC.
Pada prinsipnya, sistem imun tubuh Anda memproduksi molekul yang disebut dengan sitokin. Tes IGRA bekerja dengan cara mendeteksi salah satu jenis sitokin bernama interferon gamma.
Terdapat dua jenis IGRA yang sudah disetujui dan sesuai dengan standar FDA, yaitu QuantiFERON®–TB Gold In-Tube test (QFT-GIT) dan T-SPOT® TB test (T-Spot).
Tes IGRA untuk diagnosis TBC biasanya akan berguna ketika hasil tes kulit tuberkulin Anda menunjukkan adanya bakteri M. tuberculosis, tapi Anda masih perlu memastikan jenis TBC tersebut.
3. Sputum smear microscopy
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya TBC adalah sputum smear microscopy, atau mengambil sedikit cairan dahak untuk diperiksa di bawah mikroskop. Anda mungkin lebih mengenalnya dengan nama tes dahak atau pemeriksaan BTA.
Saat Anda batuk, dokter akan mengambil sampel dari dahak Anda. Dahak kemudian akan dioleskan ke lapisan kaca tipis. Proses ini disebut dengan smear.
Setelah itu, cairan tertentu akan diteteskan ke sampel dahak tersebut. Dahak yang telah tercampur dengan tetesan cairan tersebut akan diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui adanya bakteri TBC.
Terkadang, ada cara lain yang dapat meningkatkan akurasi sputum smear, yaitu dengan menggunakan mikroskop fluorescent. Cahaya yang dikeluarkan dari mikroskop jenis ini menggunakan lampu berkekuatan merkuri yang tinggi, sehingga lebih banyak area sampel dahak yang terlihat dan proses mendeteksi bakteri akan jauh lebih cepat.
Potensi penularan TBC ditentukan oleh banyaknya kuman yang terdapat dalam pemeriksaan sputum atau sampel dahak. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan sputum untuk TBC, makin tinggi risiko penderita menularkan penyakitnya kepada orang lain.
4. Rontgen thorax TB paru
Hasil rontgen dada (thorax) dapat memberikan gambaran klinis dari kondisi paru-paru seseorang sehingga bisa mendeteksi penyakit TBC.
Pemeriksaan TBC ini mungkin dilakukan setelah satu spesimen tes dahak BTA menunjukkan hasil positif dan dua spesimen lainnya negatif. Anda juga akan diminta melakukan rontgen thorax apabila hasil tes Anda negatif semua dan Anda telah diberikan obat antibiotik non-TB paru, tapi tak ada perbaikan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar