backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Cara Mencegah Heatstroke Saat Panas Menyengat

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/04/2023

    7 Cara Mencegah Heatstroke Saat Panas Menyengat

    Beraktivitas fisik di luar ruangan saat cuaca panas terik dapat meningkatkan risiko heatstroke alias sengatan panas. Kondisi darurat medis ini bisa menyebabkan kerusakan otak dan bahkan kematian. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara mencegah heatstroke, apalagi jika Anda sering terkena terik matahari.

    Tips mencegah heatstroke atau serangan panas

    Serangan panas atau heatstroke terjadi ketika suhu tubuh meningkat tajam dalam waktu cepat, tetapi tubuh tidak bisa atau tidak memiliki cukup waktu untuk mendinginkan diri kembali.

    Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelelahan saat Anda melakukan aktivitas fisik intensitas tinggi yang menaikkan suhu tubuh, seperti olahraga pada siang hari.

    Dikutip dari Mayo Clinic, heatstroke dapat menimbulkan gejala-gejala, seperti demam lebih dari 40°C, berkeringat deras, kulit memerah, denyut nadi meningkat, mual, muntah, dan pingsan.

    Pada dasarnya, kondisi ini bisa diprediksi dan dicegah sedari dini. Berikut ini langkah-langkah untuk mencegah heatstroke atau serangan panas saat cuaca terik.

    1. Gunakan pakaian longgar dan berwarna terang

    warna pakaian yang tidak menyerap panas

    Saat melakukan aktivitas luar ruangan pada siang hari, Anda sebaiknya memakai pakaian yang longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan.

    Mengenakan pakaian tebal yang ketat saat cuaca panas akan membuat tubuh kesulitan untuk memperoleh sirkulasi udara yang baik.

    Untuk menjaga kondisi tubuh tetap sejuk, Anda bisa menggunakan handuk basah, merendam kaki, atau mandi dengan air dingin.

    2. Rutin mengoleskan tabir surya

    Selain mencegah kulit terbakar matahari, penggunaan tabir surya yang rutin bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri saat cuaca panas. 

    Gunakan sunblock atau sunscreen secara merata ke bagian kulit yang paling sering terkena sinar matahari. Ulangi setiap dua jam atau lebih sering setelah Anda berenang atau berkeringat. 

    American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan tabir surya dengan perlindungan sprektrum luas (UVA dan UVB), memiliki SPF 30 atau lebih tinggi, dan tahan air.

    3. Minum lebih banyak cairan

    Apabila Anda harus melakukan aktivitas berat dalam cuaca panas, pastikan Anda memenuhi asupan cairan dengan banyak minum. Ini bertujuan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. 

    Selain mencegah dehidrasi, minum lebih banyak cairan juga akan membantu Anda menjaga suhu tubuh normal sehingga heatstroke dapat dihindari

    Bekeringat membuat tubuh Anda kekurangan garam dan mineral. Untuk menggantinya, Anda bisa minum minuman olahraga kaya elektrolit saat beraktivitas dalam cuaca panas terik.

    4. Hindari berolahraga saat siang bolong

    Cara paling ampuh untuk mencegah serangan panas ialah dengan menghindari berolahraga saat siang bolong atau tengah hari ketika matahari sedang panas-panasnya.

    Cobalah menjadwalkan olahraga ataupun aktivitas fisik lainnya saat suhu udara sudah mulai sedikit lebih rendah, misalnya saat pagi atau sore hari.

    5. Selalu cari tempat berteduh

    menggunakan ac

    Batasi waktu yang Anda habiskan untuk melakukan aktivitas fisik dalam keadaan panas sampai Anda sudah terbiasa dengan iklim, lingkungan, dan kondisi udara di tempat baru. 

    Pasalnya, orang yang belum terbiasa dengan cuaca panas sangat rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan panas, termasuk heat exhaustion dan heatstroke.

    Pastikan Anda sering beristirahat di tempat sejuk dan teduh, seperti di bawah pohon maupun dalam ruangan ber-AC guna memulihkan tubuh setelah terpapar panas.

    6. Jaga sirkulasi udara di dalam ruangan

    Anda juga berisiko mengalami serangan panas ketika berada di dalam ruangan. Untuk mencegah heatstroke, sangat penting untuk selalu menjaga sirkulasi udara di sekitar Anda.

    Hal ini bisa Anda lakukan dengan menutup jendela dengan tirai atau gorden agar sinar matahari tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan.

    Apabila memungkinkan, Anda bisa menggunakan kipas angin atau air conditioner (AC) guna membuat udara lebih sejuk.

    7. Jangan meninggalkan orang di dalam mobil

    Meninggalkan orang, terutama anak-anak dan lansia, di dalam mobil dalam kondisi mesin mati merupakan penyebab umum dari kematian terkait dengan panas. 

    Ketika Anda memarkirkan mobil di bawah sinar matahari, suhu di dalam mobil bisa mengalami peningkatan hingga sebesar 6–7°C selama 10 menit dalam kondisi mesin mati.

    Jadi, pastikan semua orang sudah keluar dari mobil setelah memarkirkannya. Jangan abaikan juga anak-anak, orang tua, atau bahkan hewan peliharaan yang tertidur di dalam mobil.

    Siapa saja berisiko mengalami heatstroke. Untuk mencegah serangan panas, pastikan Anda selalu memperhatikan tanda-tandanya. Segera hubungi layanan darurat medis untuk mencegah keparahan akibat kondisi ini.

    Pertolongan pertama saat terkena heatstroke

    1. Tetap bersama orang tersebut sampai layanan darurat medis tiba.
    2. Pindahkan orang tersebut ke tempat teduh dan sejuk, lalu lepaskan pakaian luarnya.
    3. Dinginkan tubuhnya dengan menyemprotkan air, kompres es, atau selimut yang dibasahi air dingin jika memungkinkan.
    4. Lakukan pernapasan buatan atau resusitasi jantung-paru (CPR) bila dibutuhkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan