backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Enak dan Mudah Dibuat, Bolehkah Makan Nasi Goreng Saat Sahur?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 28/04/2021

    Enak dan Mudah Dibuat, Bolehkah Makan Nasi Goreng Saat Sahur?

    Ada berbagai menu makanan saat sahur yang biasanya disajikan, salah satunya nasi goreng. Selain rasanya yang enak, proses memasak nasi goreng juga tidak lama. Namun, sebenarnya makan nasi goreng saat sahur itu boleh atau tidak, sih?

    Asupan makanan saat sahur

    makanan untuk diare

    Kebanyakan orang mungkin berpendapat bahwa makanan apa pun bisa dimakan saat sahur sebagai sumber tenaga saat berpuasa. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena makan sahur bisa diibaratkan seperti sarapan pagi.

    Asupan makanan dan minuman yang Anda konsumsi saat sahur berguna sebagai sumber tenaga. Namun, sebaiknya perhatikan sumber makanan yang Anda makan ketika sahur karena selama berpuasa Anda tidak makan dan minum apa pun.

    Makan makanan yang salah saat sahur berisiko membuat puasa Anda terganggu. Ambil contohnya makan sahur dalam jumlah yang terlalu banyak dapat memicu perut begah dan sakit karena kekenyangan.

    Itu sebabnya, ada aturan porsi makanan saat sahur yang tepat serta jenis makanannya yang sebaiknya dihindari. Nah, yang kerap dipertanyakan yakni mengenai nasi goreng sebagai menu makanan saat sahur.

    Sehatkah makan nasi goreng saat sahur?

    Sebenarnya, tidak ada larangan untuk menjadikan nasi goreng sebagai menu makanan saat sahur. Terlebih karena proses pembuatan nasi goreng yang terbilang mudah dan tidak lama.

    Meski begitu, penting untuk diperhatikan bahwa sesuai dengan namanya, nasi goreng mengandung cukup banyak minyak. Makan makanan berminyak bikin lebih mudah haus. Apalagi jika setelah makan nasi goreng Anda harus puasa sehari penuh.

    Alasan mengapa makanan berminyak bisa membuat haus karena ketika ditumis atau digoreng, kandungan minyak yang ada pada makanan tersebut akan hilang dan digantikan oleh lemak.

    Itulah mengapa makanan berminyak biasanya memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang tidak berminyak dan tidak digoreng.

    Jadi, selain mengandung lemak dan kalori yang cukup banyak, makan nasi goreng saat sahur juga bisa membuat tubuh gampang haus.

    Makanan lain yang membuat tubuh cepat haus

    Bukan hanya nasi goreng yang bisa membuat tubuh menjadi gampang haus saat puasa, makanan yang digoreng lainnya juga menimbulkan efek yang sama. Ambil contoh ayam goreng, tahu goreng, atau ikan goreng.

    Di sisi lain, makanan dengan kandungan garam yang tinggi juga memicu timbulnya rasa haus di dalam tubuh. Melansir Moment of Science, asupan garam (sodium) yang terlalu banyak bisa mengganggu keseimbangan cairan pada tubuh.

    Ketika keseimbangan cairan di dalam sel-sel tubuh terganggu, Anda jadi lebih cepat merasa haus. Makanan dengan kandungan garam yang tinggi biasanya terdapat pada makanan cepat saji, pizza, dan hot dog.

    Makan nasi goreng saat sahur tidak masalah, asalkan…

    Meski sedang berpuasa, Anda tetap harus mencukupi semua kebutuhan nutrisi harian tubuh. Oleh karena itu, usahakan untuk makan beragam jenis makanan saat sahur, buka puasa, serta makan malam.

    Ketimbang hanya makan nasi goreng tanpa tambahan makanan lainnya ketika sahur, Anda bisa mencampurkan nasi goreng dengan potongan sayur dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat.

    Pilihan sayur dan kacang-kacangan yang bisa Anda campurkan meliputi sawi, kacang polong, daun bawang, dan daun selada.

    Bahkan, sah-sah saja untuk menambahkan buah-buahan ke dalam nasi goreng racikan Anda saat sahur untuk mempercantik tampilan, misalnya tomat dan mentimun.

    Tambahkan juga lauk seperti daging ayam, daging sapi, atau telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Jangan lupa, perbanyak minum air putih saat sahur untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 28/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan