backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Tenangkan Diri, Ini 8 Tips Atasi Depresi Setelah Melahirkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 22/02/2022

    Tenangkan Diri, Ini 8 Tips Atasi Depresi Setelah Melahirkan

    Depresi setelah melahirkan ternyata merupakan hal yang umum dan wajar terjadi pada wanita. Ini biasanya dipicu oleh perubahan emosional dan fisik setelah melahirkan yang baru saja Anda lewati. Namun, jangan sampai hal ini memengaruhi aktivitas sehari-hari. Simak cara mengatasi depresi postpartum melalui artikel berikut.

    Bagaimana cara mengatasi depresi postpartum?

    postpartum anemia anemia setelah melahirkan

    Melahirkan seorang anak tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri. Namun, di sisi lain, Anda bisa jadi juga mengalami gangguan psikologis tertentu.

    Salah satu gangguan psikologis pascamelahirkan yang umum terjadi adalah depresi postpartum.

    Kondisi ini memiliki gejala yang lebih parah daripada baby blues syndrome.

    Office on Women’s Health menyebutkan bahwa sekitar 1 di antara 9 ibu yang baru melahirkan mungkin mengalami depresi setelah melahirkan.

    Lalu, bagaimana cara mengatasi depresi postpartum? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba.

    1. Jauhi hal-hal yang mengerikan

    Bila mengalami depresi postpartum Anda akan menjadi sangat emosional. Apapun yang Anda lihat, hampir selalu dihubungkan dengan kondisi diri sendiri. 

    Bahkan, seringkali Anda menjadi sulit mengontrol pikiran dan malah terjebak dalam imajinasi sendiri. 

    Oleh karena itu, penting untuk mengelilingi diri Anda dengan hal-hal yang indah dan positif untuk mencegah pikiran Anda berkelana ke hal-hal yang buruk. 

    Jauhi dulu film horor, novel misteri, cerita-cerita menegangkan, dan sementara hindari baca atau tonton berita kriminal untuk sementara waktu.

    2. Abaikan komentar yang negatif

    Memang tidak semua ibu mengalami masalah kejiwaan atau depresi setelah melahirkan.

    Itu sebabnya, mereka bisa saja tidak menunjukkan rasa empati.

    Bahkan, beberapa orang mungkin melontarkan perkataan yang membuat Anda tersudutkan. Sebaiknya Anda menutup telinga dari komentar-komentar tersebut.

    Pahamilah bahwa mengalami depresi atau stres setelah menjadi ibu bukan berarti Anda memiliki jiwa yang lemah.

    Mengabaikan komentar negatif merupakan salah satu cara yang sangat penting untuk mengatasi depresi postpartum yang Anda alami.

    3. Jangan membebani diri sendiri dengan tugas yang menumpuk

    Setelah melahirkan, tugas Anda tentunya akan semakin bertambah. Tugas tersebut mulai dari mengurus bayi yang baru lahir, suami, pekerjaan di rumah, tugas kantor, dan sebagainya. 

    Hindari bebani diri sendiri dengan seluruh pekerjaan tersebut jika kondisi fisik dan psikologis Anda di masa nifas ini memang tidak memungkinkan. 

    Hentikan dulu pekerjaan yang mungkin sulit untuk Anda kerjakan.

    Mintalah cuti pada atasan atau tutup dulu bisnis Anda untuk sementara waktu sampai Anda benar-benar siap.

    Jangan sungkan minta bantuan suami, keluarga, atau asisten rumah tangga. Kalau Anda merasa lelah, hentikan dulu semua kegiatan dan langsung beristirahat.

    Menjaga kesehatan dan merawat diri setelah melahirkan tentunya lebih penting daripada pekerjaan rumah tangga tersebut.

    melahirkan normal tanpa rasa sakit

    4. Mintalah bantuan dari ibu lain yang pernah mengalaminya

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tak semua orang akan mendukung Anda dan memahami kondisi Anda. 

    Bahkan, mungkin di antara mereka malah menyalahkan Anda karena merasa depresi saat baru saja dikaruniai seorang bayi yang lucu.

    Daripada mendengarkan hal-hal yang membuat Anda merasa bersalah, habiskanlah waktu hanya dengan orang-orang yang memahami situasi Anda dan mendukung secara positif. 

    Penting juga untuk mencari ibu lain yang pernah berada dalam kondisi yang sama sehingga Anda bisa saling berbagi.

    5. Tetap aktif bergerak

    Mengutip American Academy of Family Physicians, aktif bergerak dapat menjadi cara mengatasi depresi postpartum yang bisa Anda coba.

    Pasalnya, aktivitas fisik dan berolahraga setelah melahirkan dapat menurunkan hormon stres dan membangkitkan semangat Anda.

    Lakukanlah aktivitas fisik yang ringan, mudah, dan menyenangkan untuk Anda kerjakan, seperti berjalan kaki di taman atau menari.

    Cobalah melakukannya secara rutin sekitar 20 sampai 30 menit setiap hari sambil mengamati perubahan yang Anda rasakan.

    6. Lakukan kegiatan yang disukai setiap hari

    Anda mungkin memiliki hobi atau aktivitas yang disukai seperti mendengarkan musik, berkaraoke, atau menonton tayangan di televisi.

    Cobalah luangkan waktu di sela-sela aktivitas sehari-hari untuk mengerjakan hal-hal yang menyenangkan tersebut.

    Kerjakanlah salah satu hobi Anda yang tidak terlalu rumit dan tidak cukup banyak menyita waktu.

    Tujuannya agar Anda tetap bisa memiliki waktu untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan penting lainnya dan beristirahat.

    7. Minta dukungan dari orang-orang yang menyayangi Anda

    Anda seharusnya tidak seharusnya menghadapi semua ini seorang diri. Memendam masalah seorang diri hanya akan membuat Anda semakin merasa terpuruk.

    Oleh sebab itu, cobalah menceritakan apa yang Anda alami pada orang-orang yang menyayangi Anda, misalnya suami, keluarga, atau sahabat dekat.

    Beritahu mereka secara terbuka tentang rasa depresi yang Anda rasakan setelah melahirkan.

    Memiliki teman berbagi akan mempermudah Anda untuk bangkit dan menemukan kembali keceriaan Anda yang hilang.

    sakitnya melahirkan

    8. Minta bantuan ahli bila perlu

    Cara mengatasi depresi postpartum memang bisa Anda peroleh dari orang lain, tetapi intinya adalah Anda sendiri harus aktif dan berniat kuat untuk melewati masa kelam ini. 

    Tanpa adanya motivasi untuk sembuh dari diri sendiri, Anda akan sulit mengalahkan depresi. 

    Jika gejala Anda bertambah parah dan Anda merasa sudah tak bisa menanganinya sendiri, segera cari bantuan profesional dari seorang terapis atau psikolog.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 22/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan