backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

13

Tanya Dokter
Simpan
Konten

9 Penyebab Gatal pada Kulit yang Perlu Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 25/10/2023

9 Penyebab Gatal pada Kulit yang Perlu Anda Ketahui

Gatal pada kulit adalah masalah yang sering dialami. Terkadang gatal bisa terjadi sebagai gejala dari masalah kesehatan lain, seperti alergi atau kulit kering. Cari tahu berbagai penyebab kulit gatal dan cara mengatasinya berikut ini. 

Sekilas tentang gatal pada kulit

Gatal pada kulit adalah kondisi yang terjadi ketika Anda merasakan sensasi tidak nyaman seperti geli yang membuat Anda ingin menggaruk area tersebut. 

Dalam dunia medis, kondisi ini juga dikenal dengan nama pruritus. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tapi pruritus kronis lebih umum terjadi pada orang-orang yang lebih tua. Pasalnya, mereka cenderung memiliki kulit kering.

Pada umumnya kulit gatal hanya terasa di area tertentu, tapi bisa juga dirasakan di seluruh tubuh Anda. Selain itu, gatal bisa disertai dengan:

  • warna kemerahan,
  • benjolan, bintik, atau lecet,
  • lentingan berair,
  • kulit kering yang terlihat pecah-pecah, dan
  • kulit bersisik.

Penyebab gatal pada kulit

Selain dipicu oleh kulit yang kering, ada berbagai hal yang bisa membuat kulit terasa gatal. Berikut adalah berbagai penyebabnya.

1. Memiliki penyakit kulit

dermatitis kontak

Pruritus sering menjadi pertanda adanya penyakit kulit lain yang Anda alami. Penyakit kulit ini bisa disebabkan oleh gangguan imunitas atau infeksi jamur, virus, dan bakteri. 

Beberapa jenis penyakit kulit yang menyebabkan gatal antara lain:

  • dermatitis atopik (eksim),
  • kurap,
  • psoriasis,
  • impetigo,
  • biang keringat,
  • herpes,
  • kudis,
  • cacar air, dan
  • biduran.

2. Reaksi alergi

Pruritus juga bisa muncul jika kulit Anda sensitif atau mengalami reaksi alergi terhadap bahan pakaian, zat, atau tanaman tertentu seperti wol, bahan kimia dalam sabun, dan kosmetik.

Hal ini juga kerap disebut dermatitis kontak, di mana kulit menimbulkan reaksi  gatal-gatal ketika terpapar dengan alergen.

3. Kulit kering

Kulit kering yang disebut juga dengan xerosis juga bisa menjadi penyebab gatal pada kulit. Kondisi ini terjadi ketika lapisan kulit kekurangan kelembapan.

Kulit kering juga dapat terjadi karena udara yang terlalu kering atau penggunaan sabun dengan pewangi yang membuat kulit gatal dan iritasi. 

4. Gigitan serangga

Gatal akibat gigitan serangga merupakan salah satu kondisi umum yang kerap terjadi. Ketika nyamuk menggigit Anda, nyamuk akan mengisap darah dan menyuntikkan air liur.

Air liur dari nyamuk ini kemudian dapat bereaksi dengan tubuh dan menyebabkan munculnya benjolan gatal.

5. Kondisi medis tertentu

Orang yang memiliki penyakit yang berhubungan dengan darah, seperti limfoma dan cutaneous T-cell lymphoma juga, dapat menyebabkan rasa gatal di kulit.

Selain itu, gatal juga seringkali dialami pada orang yang memiliki penyakit hati, seperti hepatitis C, sirosis dan tersumbatnya saluran empedu.  

6. Stres dan gangguan psikologis

stres menyebabkan hipertensi

Stres yang menyebabkan gatal biasanya berkaitan dengan kondisi stres kronis, gangguan cemas, gangguan suasana hati, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Hubungan stres dan gatal seperti siklus tidak terputus karena bisa memperparah kondisi satu sama lain.

Hingga saat ini belum diketahui mekanisme pasti bagaimana stres menimbulkan gatal. Namun, temuan yang ada menduga ini berkaitan dengan gangguan pada jalur pemrosesan sensasi gatal di sistem saraf pusat.

7. Memiliki penyakit saraf

Gatal pada kulit juga bisa disebabkan oleh gangguan atau kerusakan pada sistem saraf, terutama pada sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat.

Penyakit-penyakit yang mengganggu sistem saraf seperti multiple sclerosis, diabetes, atau saraf terjepit dapat menyebabkan gatal.   

8. Tidak menjaga kebersihan diri

Tidak menjaga kebersihan diri juga bisa menyebabkan gatal pada kulit. 

Bila Anda sering tidak mandi atau malas berganti pakaian saat berkeringat, kulit menjadi lembab dan rentan terhadap perkembangan jamur.

Terlebih lagi, sel-sel kulit mati yang dibiarkan akan semakin menumpuk dan menjadi makanan bagi bakteri dan jamur.

Bila sudah terinfeksi, kulit akan terasa gatal, iritasi, dan meradang.

9. Obat-obatan

Mengutip American Academy of Dermatology Association, gatal juga bisa disebabkan karena efek samping obat-obatan tertentu.

Penggunaan obat-obatan, seperti aspirin, pereda nyeri, dan beberapa obat tekanan darah, bisa menimbulkan gatal. Selain itu, gatal merupakan salah satu efek samping dari pengobatan kanker. 

Perlu Anda ketahui


Gatal umumnya dapat hilang dengan sendirinya. Jika gatal terjadi lebih dari 2 minggu, mengganggu rutinitas, disertai dengan kelelahan, penurunan berat badan, dan bengkak, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. 

Bagaimana cara meredakan gatal pada kulit?

Kulit gatal memang bisa membuat tidak nyaman. Jika hal ini terjadi, Anda dapat mencoba cara berikut ini untuk meredakan gatal.

1. Perawatan rumahan

Gatal umumnya dapat hilang dengan melakukan berbagai perawatan rumahan, di antaranya sebagai berikut.

  • Hindari menggaruk area yang gatal agar kulit tidak semakin terasa gatal.
  • Kompres dingin dengan es batu yang dilapisi kain atau mandi air dingin
  • Jangan gunakan sabun atau produk skincare yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering. 
  • Gunakan pelembab yang tidak mengandung bahan pewangi.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan hindari bahan pakaian yang menyebabkan gatal, seperti wol.
  • Pastikan kuku tidak panjang agar tidak menimbulkan iritasi kulit saat menggaruk.

2. Mengonsumsi obat-obatan

Jika rasa gatal tidak mereda setelah melakukan perawatan rumahan, beberapa obat gatal berikut bisa meringankan intensitasnya.

  • Krim dan salep kortikosteroid. Sebelum menggunakannya, pastikan kulit dalam keadaan lembab atau sedikit basah guna penyerapan obat yang lebih baik.
  • Obat topikal lainnya seperti calcineurin inhibitor atau anestesi topikal seperti capsaicin dan doxepin.
  • Obat-obatan yang diminum seperti fluoxetine dan sertraline membantu meredakan beberapa jenis pruritus kronis.
  • Terapi cahaya atau fototerapi, prosedur ini harus dilakukan beberapa kali sampai pruritus terkendali.

Jika masih memiliki beberapa pertanyaan atau kekhawatiran seputar kondisi gatal Anda, silakan diskusikan dengan dokter untuk menemukan solusi yang terbaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 25/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan