backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Transplantasi Ginjal

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 20/01/2021

Transplantasi Ginjal

Definisi

Apa itu transplantasi ginjal?

Transplantasi ginjal adalah operasi bedah yang dilakukan untuk meletakkan ginjal sehat dari donor yang masih hidup atau sudah meninggal pada pasien penyakit ginjal. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien gagal ginjal stadium akhir. 

Operasi untuk gagal ginjal ini dianggap sebagai pengobatan terbaik untuk pasien yang memiliki ginjal yang sudah tidak berfungsi. Pasalnya, metode ini dapat meningkatkan peluang hidup lebih lama dan lebih sehat. 

Prosedur pembedahan ini mungkin dapat dilakukan sebelum atau saat menjalani dialisis (cuci darah). Perlu diingat bahwa operasi yang juga disebut cangkok ginjal ini bukan obat yang menyembuhkan penyakit gagal ginjal. 

Anda masih perlu minum obat setiap hari sesuai anjuran dokter untuk memastikan sistem imun tidak menolak ginjal baru. Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan secara teratur. 

Keberhasilan transplantasi ginjal bergantung pada kondisi kesehatan sebelum operasi dan bagaimana Anda menjaga kesehatan ginjal. Maka dari itu, proses pengobatan ini terbilang cukup lama karena banyak hal yang perlu diperhatikan. 

Kapan saya perlu menjalani transplantasi ginjal?

Operasi cangkok ginjal tidak dilakukan sembarangan. Dokter biasanya akan memeriksa kondisi kesehatan Anda terlebih dahulu. Kemudian, ia akan menjabarkan apa saja syarat untuk menerima transplantasi ginjal, yaitu sebagai berikut.

  • Berada dalam kondisi sehat untuk operasi.
  • Keuntungan transplantasi lebih besar dibandingkan risikonya.
  • Telah mencoba perawatan lain dan gagal.
  • Paham akan risiko dari komplikasi operasi.
  • Mengetahui akan mengonsumsi obat imunosupresan dan rutin melakukan pemeriksaan.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Penting bagi Anda untuk mendiskusikan semua kemungkinan pilihan penanganan demi mengatasi gagal ginjal yang dialami.

Persiapan

Apa yang perlu dilakukan untuk cangkok ginjal?

Jika dokter melihat transplantasi ginjal sebagai satu-satunya opsi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kondisi kesehatan di rumah sakit. Evaluasi ini disebut sebagai pemeriksaan pra-transplantasi. 

Pada proses ini Anda mungkin akan mengunjungi rumah sakit selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Anda juga akan melakukan tes darah dan melakukan rontgen untuk menentukan apakah tubuh dapat menerima donor ginjal.

Menunggu donor ginjal

Apabila dokter dan tim operasi sudah memastikan Anda sudah memenuhi syarat, langkah berikutnya adalah menemukan donor ginjal. Pada beberapa kasus, ginjal dapat berasal dari anggota keluarga atau teman yang mempunyai darah, jenis, dan jaringan yang sama dengan Anda. 

Jika donor hidup tidak tersedia, nama Anda akan ditambahkan ke dalam daftar tunggu hingga ginjal dari donor yang sudah meninggal ada. Hal ini dikarenakan ada banyak pasien yang membutuhkan ginjal baru ketimbang jumlah donor ginjal, sehingga membutuhkan waktu yang lama. 

Berapa lama waktu yang harus Anda tunggu tergantung banyak hal. Salah satunya adalah kesesuain organ ginjal dengan ginjal Anda yang didasarkan pada beberapa faktor, yaitu:

  • golongan darah yang harus sesuai dengan darah pendonor,
  • faktor HLA (penanda genetik pada permukaan sel darah putih), dan
  • antibodi untuk melihat reaksi setelah ginjal diletakkan di tubuh.

Pada saat periode tunggu ini berlangsung, usahakan untuk tetap berkomunikasi dengan dokter dan tim perawatan kesehatan. Selain itu, jangan lupa untuk menyiapkan beberapa hal sebelum memulai transplantasi ginjal, seperti:

  • menyiapkan tas berisi baju yang sudah dikemas,
  • makan makanan sehat dan rutin berolahraga,
  • mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, serta
  • rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan lainnya, seperti dialisis.

Proses menunggu hingga transplantasi ginjal dilakukan memang memakan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani dialisis dan konsumsi obat-obatan yang mendukung fungsi ginjal selama menunggu.

Cara Mudah Menjaga Ginjal Tetap Sehat Tanpa Minum Obat

Prosedur

Bagaimana proses transplantasi ginjal?

Jika Anda sudah mendapatkan donor ginjal, baik pendonor hidup maupun tidak, dokter akan menjadwalkan operasi awal. Anda dan pendonor akan dioperasi bersamaan di ruangan yang berdekatan. 

Satu tim ahli bedah akan melakukan nefrektomi. Nefrektomi adalah prosedur pengangkatan ginjal dari pendonor. Sementara itu, dokter lainnya akan mempersiapkan pasien penerima ginjal. 

Jika berada berada pada daftar tunggu untuk ginjal donor yang sudah meninggal, Anda harus siap siaga ke rumah sakit saat ginjal tersedia. 

Setelah itu, Anda akan memberikan sampel darah untuk diuji antibodinya. Bila hasilnya negatif, artinya antibodi tidak bereaksi dan transplantasi dapat dilanjutkan. 

Pada saat transplantasi ginjal berlangsung, Anda akan diberikan anestesi umum agar tidak sadarkan diri selama operasi. Transplantasi organ ini biasanya berlangsung selama 3-4 jam. 

Operasi cangkok ginjal akan dimulai dengan dokter membuat luka kecil di bagian bawah perut. Kemudian, arteri dan vena dari ginjal baru akan melekat pada arteri dan vena Anda. Setelah itu, ureter dari ginjal baru akan terhubung dengan kandung kemih Anda. 

Kebanyakan kasus memperlihatkan ginjal baru akan segera membentuk urine segera setelah darah mengalir melalui ginjal. Namun, terkadang perlu beberapa minggu sebelum organ berbentuk kacang ini mulai bekerja. 

Apa yang terjadi setelah transplantasi ginjal?

Setelah transplantasi ginjal, Anda mungkin akan merasa sakit dan pusing ketika bingung. Meski begitu, banyak penerima donor yang melaporkan merasa jauh lebih baik segera setelah operasi. 

Walaupun demikian, Anda masih perlu menjalani rawat inap selama sekitar satu minggu untuk proses pemulihan operasi. Dengan begitu, dokter dan tim perawatan dapat memantau kondisi Anda untuk memastikan tidak ada komplikasi yang terjadi.

Gaya hidup

Bagaimana perawatan gaya hidup setelah transplantasi ginjal?

Begitu Anda pulang dari rumah sakit, tingkat keberhasilan transplantasi ginjal bergantung pada hal ini, yaitu perawatan tingkat lanjut. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan setelah menjalani cangkok ginjal demi hidup yang lebih sehat.

Catat perkembangan kesehatan tubuh

Salah satu hal yang perlu Anda lakukan setelah transplantasi ginjal adalah menjalani pemeriksaan ginjal secara rutin. Dokter akan menyarankan Anda untuk mencatat kondisi kesehatan sendiri di jurnal harian, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan berat badan. 

Hal ini penting dilakukan agar ketika berkonsultasi, dokter dapat mengetahui adanya masalah atau efek samping dari transplantasi ginjal. Bawa catatan ini setiap mengunjungi dokter. 

Ikuti pola makan sehat

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan diet gagal ginjal khusus untuk menjaga kesehatan ginjal agar tetap berfungsi dengan baik. Jika Anda sudah terbiasa, mempertahankan hal tersebut setelah diizinkan oleh dokter pun tidak apa. 

Walaupun demikian, Anda juga tetap perlu mendiskusikan pola makan setelah operasi cangkok ginjal dengan ahli gizi dan dokter. Hal ini bertujuan agar Anda mendapatkan gizi yang cukup. 

Berikut ini beberapa hal yang sering disarankan dokter kepada pasien gagal ginjal usai menjalani transplantasi. 

  • Konsumsi buah dan sayuran setidaknya lima porsi setiap hari.
  • Menambah asupan serat.
  • Minum susu rendah lemak untuk mempertahankan kadar kalsium dan fosfor.
  • Makan daging tanpa lemak.
  • Minum air yang cukup, sesuai kebutuhan yang dianjurkan dokter.
  • Konsumsi makanan rendah lemak dan rendah garam.

Selain mencatat kondisi sehari-hari dan memperhatikan pola makan, dokter juga akan menganjurkan aktivitas yang perlu dilakukan pasca operasi, yakni:

  • rutin olahraga yang tidak terlalu berat, seperti berjalan dan berenang, serta
  • minum obat teratur untuk menghindari risiko penolakan ginjal baru.

Menghadapi frustrasi

Bagi anak dan remaja yang menjalani transplantasi ginjal memang memiliki prosedur yang sama dengan orang dewasa. Namun, hidup dengan gagal ginjal kronis terkadang bisa membuat frustrasi. 

Selain itu, terapi imunosupresan bisa sangat sulit pada remaja karena memiliki beberapa efek samping. Obat-obatan yang digunakan untuk menghentikan tubuh menolak ginjal yang baru dapat menyebabkan berbagai hal, seperti:

  • jerawat,
  • kenaikan berat badan, serta
  • pertumbuhan rambut wajah dan tubuh pada wanita.

Jika Anda adalah orangtua dari anak yang tengah menjalani proses pemulihan setelah operasi ginjal, temani anak dalam situasi apa pun. 

Pada beberapa kasus terkadang remaja memilih bantuan dengan berbicara kepada terapis atau bergabung dengan kelompok pendukung. Perasaan frustrasi dan stres dapat memengaruhi kondisi fisik yang juga berdampak pada ginjal baru anak. 

Oleh sebab itu, jangan lupa untuk memperhatikan gejala-gejala dari efek samping yang muncul setelah transplantasi ginjal.

Komplikasi

Apakah transplantasi ginjal bisa gagal?

Di tengah proses pemulihan setelah operasi, Anda harus terus berhati-hati karena ada risiko terjadinya rejection. Rejection atau penolakan adalah komplikasi yang paling sering dialami oleh pasien setelah menerima transplantasi ginjal.

Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh belum terbiasa dengan ginjal yang baru. Akibatnya, sistem imun menganggap ginjal sebagai benda asing dan melakukan perlawanan untuk menyerang ginjal demi melindungi tubuh. 

Ada dua jenis penolakan ginjal, yaitu penolakan akut dan penolakan kronis. Penolakan akut adalah jenis penolakan pada tubuh yang terjadi paling lambat setelah operasi dilakukan. Sementara itu, penolakan kronis dapat terjadi bertahun-tahun usai cangkok ginjal.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini setelah menjalani transplantasi ginjal, segera hubungi dokter karena dikhawatirkan terjadi penolakan.

  • Demam di atas 38°C.
  • Mengalami gejala flu, seperti sakit kepala, mual, dan pusing.
  • Merasa nyeri di sekitar ginjal.
  • Pembengkakan di tangan dan kaki akibat retensi air.
  • Kenaikan berat badan lebih dari 4 kg tiba-tiba.
  • Jarang buang air kecil.

Dokter mungkin akan sulit mendiagnosis penolakan ginjal pada tahap awal. Maka dari itu, Anda harus tetap minum obat untuk mencegah hal ini meskipun merasa sehat. 

Penolakan ginjal akut biasanya akan diatasi dengan meningkatkan dosis obat imunosupresan. Dengan begitu, sistem imun yang menyerang ginjal baru di tubuh Anda dapat dikendalikan. 

Pada pasien yang mengalami penolakan kronis biasanya akan kehilangan organ barunya. Anggapan ini dapat muncul karena tim medis tidak dapat mendiagnosis kondisi ini hingga jaringan ginjal baru rusak. 

Sebagai bagian dari perawatan setelah operasi ginjal, dokter juga akan memberikan obat-obatan antivirus dan antibakteri untuk mencegah hal ini. Oleh sebab itu, pasien diharapkan untuk selalu minum obat sesuai instruksi dokter. 

Apa saja komplikasi dari operasi ginjal ini?

Selain penolakan ginjal baru, ada komplikasi lainnya yang perlu Anda waspadai usai menjalani transplantasi ginjal, meliputi sebagai berikut.

Efek samping obat imunosupresan

Kebanyakan pasien gagal ginjal yang menjalani transplantasi mengalami efek samping akibat penggunaan obat imunosupresan, seperti:

  • wajah bengkak,
  • berat badan naik,
  • gula darah dan tekanan darah tinggi,
  • penyakit tulang,
  • katarak,
  • asam lambung,
  • perubahan warna dan tekstur kulit, serta
  • muncul jerawat dan bulu pada wajah.

Komplikasi jangka pendek

Bagi Anda yang merasakan beberapa gangguan beberapa bulan setelah transplantasi, ada kemungkinan komplikasi yang dialami termasuk jangka pendek:

  • penyumbatan pembuluh darah,
  • kebocoran atau penyumbatan pada ureter,
  • kerja ginjal tidak berfungsi,
  • penolakan akut terhadap ginjal,
  • infeksi saluran kemih,
  • retensi cairan, dan
  • kerusakan sementara pada saraf.

Komplikasi jangka panjang

Selain jangka pendek, ada pula komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi bertahun-tahun setelah transplantasi ginjal dilakukan, yakni:

  • gagal ginjal,
  • penyumbatan pada ureter, dan
  • penyempitan arteri yang mensuplai ginjal.

Anda bisa mengurangi risiko komplikasi dengan mengikuti instruksi dari dokter sebelum operasi, seperti berpuasa dan berhenti mengonsumsi obat tertentu. Jika Anda mempunyai pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 20/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan