backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Sakit Kepala Setelah Tidur Siang, Apa Sebabnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 08/04/2021

    Sakit Kepala Setelah Tidur Siang, Apa Sebabnya?

    iasanya tidur siang dilakukan saat seseorang merasa lelah dan butuh istirahat sejenak. Namun, sebagian orang bukannya merasa segar, melainkan pusing dan sakit kepala saat bangun tidur. Memang ada beberapa penyebab sakit kepala setelah tidur siang. Apa saja kemungkinan penyebabnya?

    Berbagai penyebab sakit kepala setelah tidur siang

    Ada berbagai penyebab terjadinya sakit kepala jenis ini. Menurut National Sleep Foundation, orang yang memiliki gangguan tidur punya kemungkinan 8 kali lebih besar mengalami sakit kepala setelah bangun siang.

    1. Masalah atau gangguan pernapasan

    Masalah pernapasan yang ditandai dengan mendengkur dapat menganggu dan juga menyebabkan sakit kepala yang berhubungan dengan tidur siang. Mendengkur juga bisa menjadi salah satu tanda obstructive sleep apnea (OSA). OSA terjadi saat otot belakang tenggorokan mengendur, saluran pernapasan menyempit dan menutup saat bernapas. Hal ini dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh.

    Kondisi ini disadari otak sehingga dapat membangunkan orang dari tidurnya untuk membuka kembali saluran pernapasan. Biasanya Anda hanya terbangun sebentar, lalu langsung tidur lagi tanpa sadar.

    Selain mendengkur, penyakit pernapasan lainnya seperti TBC, emfisema, dan penyakit paru lainnya dapat mengganggu kualitas tidur siang Anda hingga mengakibatkan sakit kepala.

    2. Posisi atau jenis bantal yang salah

    Penggunaan bantal yang tidak tepat bisa menjadi salah satu penyebab. Bantal yang terlalu keras misalnya atau meletakkan bantal tidak pas bisa membuat otot leher menegang hingga terasa pegal dan sakit yang mengarah pada sakit kepala.

    National Sleep Foundation menganjurkan Anda untuk menggunakan bantal yang dapat menahan kepala dan leher dalam posisi nyaman. Bila Anda harus tidur siang dalam perjalanan, bawa bantal khusus untuk bepergian seperti bantal leher.

    3. Bruxism atau kebiasaan gemeretak gigi

    Bruxism atau menggemeretakkan gigi saat tidur biasanya terjadi tanpa disadari. Kondisi ini sering menjadi penyebab sakit kepala jenis ini. Orang-orang yang menggemeretakkan giginya saat tidur biasanya memiliki kelainan-kelainan saat tidur lainnya, seperti ngorok dan sleep apnea.

    Orang yang mengalami bruxism cukup parah dan sering bisa menyebabkan otot pipi, dagu, hingga pelipis tertarik lebih dari biasanya hingga membuat sakit kepala saat Anda bangun.

    4. Kurang tidur

    Selain ketiga penyebab di atas, kurang tidur malam juga bisa menyebabkan sakit kepala jenis ini. Hal ini karena tidur malam yang kurang tidak bisa digantikan dengan tidur siang, sementara tubuh Anda betul-betul membutuhkan istirahat yang cukup.

    Cara mengatasi sakit kepala setelah tidur siang

    Mengatasi sakit kepala setelah tidur siang tergantung pada penyebabnya. Bruxism misalnya dapat diatasi dengan penggunaan pelindung mulut dan meditasi serta yoga jika penyebab menggemeretakkan gigi saat tidur adalah stres. Selain itu, masalah pernapasan seperti sleep apnea dan penyakit paru lainnya dapat diatasi dengan melakukan gaya hidup sehat serta menjalankan pengobatan yang tepat dari dokter.

    Menggunakan bantal dan kasur yang nyaman juga dapat membantu tidur menjadi lebih nyenyak sehingga mengurangi risiko sakit kepala. Jangan lupa, posisi tidur yang tepat juga membantu membuat Anda tetap nyenyak dan segar saat bangun.

    Selain itu, usahakan untuk tidur tidak terlalu lama. Cukup tidur 10-30 menit saja Anda sudah bisa merasakan manfaat tidur siang. Semakin lama Anda tidur, maka kemungkinan Anda untuk sakit kepala dan sulit tidur di malam hari semakin besar.

    Ada baiknya untuk tidur sekitar jam 2 siang. Di waktu ini biasanya Anda akan mengalami rasa kantuk setelah perut terisi penuh di jam makan siang. Selain itu, tidur di waktu tersebut cenderung tidak akan mengganggu waktu tidur di malam hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 08/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan