backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

28

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cara Membedakan Sakit Pinggang Karena Haid dan Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 20/10/2022

Cara Membedakan Sakit Pinggang Karena Haid dan Hamil

Sakit pinggang bisa dirasakan oleh pria dan wanita. Namun, wanita memang cenderung lebih rentan mengalami sakit pinggang, terutama saat haid dan hamil. Sayangnya, cukup banyak wanita yang tidak tahu perbedaan antara sakit pinggang yang disebabkan oleh haid dan yang menjadi gejala hamil.

Padahal, penting untuk bisa membedakan keduanya agar Anda dapat cepat mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Agar tidak terkecoh, kenali perbedaan sakit pinggang karena haid dan hamil dengan membaca artikel di bawah ini.

Perbedaan penyebab sakit pinggang haid dan hamil

yoga untuk sakit pinggang

Penyebab paling umum dari nyeri pinggang adalah otot yang menegang (terkilir). Biasanya, hal ini terjadi akibat melakukan aktivitas fisik berat, seperti mengangkat barang atau olahraga.

Namun, khususnya bagi wanita, sakit pinggang cenderung lebih rentan terjadi saat haid dan ketika hamil.

Oleh karena itu, pertama-tama, Anda perlu paham dulu apa perbedaan antara penyebab sakit pinggang karena haid dan yang muncul sebagai gejala hamil.

1. Penyebab sakit pinggang saat haid

Sakit pinggang saat haid menandakan otot-otot rahim sedang berkontraksi cukup kuat untuk meluruhkan jaringannya yang kemudian Anda kenal sebagai darah mens.

Sakit pinggang menjadi salah satu pertanda PMS alias nyeri haid yang terjadi karena perubahan hormon tubuh selama siklus menstruasi.

Nyeri pinggang biasanya mulai dapat dirasakan dalam 1—2 hari sebelum menstruasi ketika kadar prostaglandin meningkat di lapisan rahim.

Kadarnya paling tinggi pada hari pertama haid. Peningkatan prostaglandin inilah yang memicu rahim berkontraksi agar meluruhkan lapisan pada dindingnya.

Sakit pinggang yang terjadi selama haid biasanya bersifat ringan. Namun, semakin banyak prostaglandin yang diproduksi, efek sakit pinggang akan semakin kuat dan bahkan mungkin menjalar hingga ke punggung dan sekujur kaki.

Pada beberapa kasus, intensitas nyerinya bisa sangat hebat dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid hebat biasa disebut sebagai dismenore.

2. Penyebab sakit pinggang saat hamil

Sakit pinggang pun juga menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Perbedaan penyebab utama dari kemunculan sakit pinggang saat hamil sebetulnya tidak begitu kontras dengan yang terjadi akibat siklus haid.

Nyeri pinggang yang terjadi pada awal trimester pertama umumnya disebabkan oleh perubahan hormon sebagai persiapan kehamilan.

Saat tubuh mulai menghasilkan lebih banyak progesteron, otot tuba falopi menjadi lemas sehingga sel telur yang sudah dibuahi bisa masuk ke rahim.

Keluhan sakit pinggang seperti mau haid saat hamil muda juga sekaligus menandakan sedang terjadinya proses implantasi.

Implantasi adalah proses ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Implantasi terjadi sekitar seminggu setelah ovulasi atau sekitar 6—12 hari setelah pembuahan.

Seiring usia kandungan bertambah besar, beberapa ibu hamil pun tetap masih dapat merasakan nyeri pinggang.

Biasanya, hal ini disebabkan oleh pelepasan hormon relaksin yang lebih banyak sehingga ligamen dan struktur yang mengikat tulang dengan persendian di bagian panggul jadi meregang.

Peregangan ini membuat jaringan otot tidak mampu mendukung beban dan postur tubuh sebaik sebelum hamil. Akibatnya, ibu hamil dapat lebih sering merasakan sakit pinggang.

Selain itu, nyeri pinggang saat hamil juga dapat disebabkan oleh kondisi berikut ini.

  • Gejala gangguan pencernaan. Ini seperti perut kembung dan sembelit di awal kehamilan.
  • Bertambahnya berat badan selama masa kehamilan. Kenaikan berat badan saat hamil bisa memicu munculnya sakit pinggang.
  • Pusat gravitasi tubuh yang berubah. Perut yang semakin membesar menyebabkan postur menjadi condong ke depan atau belakang. Otot-otot pinggang yang menahan beban tubuh jadi tertarik sehingga kemudian melemah dan cepat lelah.
  • Saraf terjepit saat hamil. Ini karena berat kandungan yang semakin bertambah akan semakin memberikan tekanan berlebih pada persendian panggul.
  • Perubahan posisi bayi dalam kandungan. Tekanan pada saraf panggul bertambah sehingga menyebabkan nyeri pinggang saat hamil.

Perbedaan gejala sakit pinggang haid dan hamil

perut terasa kencang dan sakit pinggang

Lantas, jika Anda sedang harap-harap cemas menanti apakah kali ini tamu bulanan yang datang atau justru calon buah hati, bagaimana membedakannya?

Anda bisa menyadari perbedaan antara sakit pinggang akibat haid dan hamil dengan memerhatikan gejala yang Anda rasakan.

1. Gejala sakit pinggang akibat haid

Sakit pinggang yang terjadi saat menstruasi biasanya juga akan disertai oleh gejala nyeri haid lain, seperti berikut ini.

  • Kram tumpul di area perut bawah, tetapi berlangsung terus menerus tanpa jeda.
  • Rasa nyeri berdenyut yang mengelilingi area pinggang dan punggung, yang menyebar ke punggung paha sampai ke kaki.
  • Mual, muntah.
  • Rasa lelah dan lemah.
  • Diare.
  • Sakit kepala.
  • Pingsan, jika nyerinya sangat hebat.

Seiring berjalannya hari, kadar prostaglandin kemudian akan menurun menuju akhir siklus menstruasi Anda.

Kram perut dan sakit pinggang biasanya akan mereda saat kadar prostaglandin menurun dan haid selesai.

2. Gejala sakit pinggang saat hamil

Dikutip dari Spine Health, rasa sakit pinggang saat hamil bisa menjadi semakin parah dan dapat mengganggu kemampuan bekerja atau melakukan kegiatan tertentu.

Gejala-gejala nyeri pinggang saat hamil umumnya sebagai berikut.

  • Nyeri yang konstan atau dapat pula hilang timbul pada satu sisi bokong atau kaki.
  • Nyeri tajam dan sensasi panas di pinggang.
  • Nyeri dari bokong ke bagian bawah belakang paha dan menjalar ke kaki.
  • Pegal sampai terasa kram sampai kaki.
  • Sakit atau nyeri di bagian panggul atau tulang ekor.
  • Rasa baal atau kesemutan seperti tertusuk-tusuk, atau bahkan kelemahan pada kaki yang terkena.

Sakit pinggang bisa terasa pegal dan tumpul pada awalnya lalu terasa menusuk dan tajam seperti kram. Nyeri juga mungkin datang dan pergi.

Lambat laun, rasa sakitnya dapat membuat Anda jadi sulit bergerak dan berdiri tegak.

Cara mengatasi sakit pinggang haid dan hamil tetap sama meski banyak perbedaan

Sakit pinggang yang dirasakan wanita baik saat haid dan ketika hamil punya banyak perbedaan. Meski demikian, cara mengatasi keduanya tetap sama.

Anda bisa melakukan berbagai cara berikut ini untuk mengatasi sakit pinggang dengan aman.

1. Minum obat pereda nyeri

Sakit pinggang taraf ringan bisa diatasi dengan minum obat pereda nyeri. Namun, tentu ada perbedaan dari jenis obat yang bisa Anda minum untuk mengatasi sakit pinggang karena haid dan saat hamil.

Saat haid, Anda masih dibolehkan minum obat jenis non-steroid anti-inflamasi (NSAID), seperti ibuprofen atau pun naproxen.

Sementara itu, ibu hamil hanya disarankan untuk minum paracetamol. Konsumsi ibuprofen atau aspirin harus dihindari sepanjang masa kehamilan.

2. Kompres dan pijat pinggang

Mengompres pinggang dengan menggunakan waslap hangat atau heating pad dapat membantu meredakan nyeri yang dirasakan baik saat haid maupun hamil.

Cobalah tempelkan kompres hangat atau dingin pada pinggang selama 10—15 menit sampai nyerinya mereda. Beri jeda sekitar 15 menit sebelum menempelkannya lagi jika diperlukan.

Sebagai selingan, coba pijat pelan bagian pinggang yang sakit untuk mengatasi sakit pinggang baik saat haid maupun saat hamil. Namun jika Anda hamil, hindari memijat bagian perut keras-keras.

3. Istirahat

Tidak begitu banyak perbedaan dalam cara mengatasi sakit pinggang saat hamil dan haid.

Anda hanya perlu mengistirahatkan tubuh Anda dengan menghindari dulu melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat selama 2—3 hari.

Selama istirahat, penting juga untuk memerhatikan postur tubuh. Posisi tubuh yang condong ke depan bisa meregangkan tulang belakang Anda.

Usahakan untuk menjaga postur tubuh yang tepat saat berdiri, berjalan, duduk, dan tidur.

4. Peregangan sederhana

Di sela waktu istirahat, coba untuk sesekali bangkit melakukan gerakan peregangan sederhana atau yoga khusus ibu hamil untuk meredakan sakit pinggang.

Alternatifnya, Anda bisa mencoba cara mengatasi sakit pinggang dengan olahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang.

Peregangan atau olahraga ringan yang teratur bisa memperkuat dan melenturkan otot. Hal ini juga sekaligus meredakan stres pada tulang belakang yang menyebabkan sakit pinggang.

5. Akupunktur

Akupuntur berpotensi efektif untuk meredakan nyeri punggung bawah selama haid dan kehamilan.

Sebelum melakukannya, jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan jika Anda hamil.

6. Minum air putih yang cukup

Minum air putih dapat membantu tubuh agar tidak terasa kembung saat haid atau hamil.

Coba untuk minum air hangat yang dapat meredakan kram serta sakit pinggang haid dan hamil.

Ini karena air hangat dapat membantu meningkatkan aliran darah serta mengendurkan otot.

Kesimpulan

Dengan mengenali perbedaan antara gejala sakit pinggang saat haid dan hamil, Anda bisa melakukan penanganan yang lebih tepat dan sesuai untuk setiap penyebabnya.
Jika Anda sedang merencanakan kehamilan atau diduga hamil, Anda bisa segera melakukan tes kehamilan mandiri di rumah dengan menggunakan testpack.
Sementara itu, jika Anda tidak sedang hamil, maka penanganan dapat dilakukan untuk mengatasi sakit pinggang akibat haid.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 20/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan