4. Gerakan berulang
Beberapa gerakan berulang di leher, seperti menari dan berenang, dapat menyebabkan penggunaan berlebih otot dan jaringan lunak lainnya di leher.
Gerakan tersebut kemudian bisa menimbulkan rasa nyeri pada leher setelah Anda melakukannya dalam waktu yang cukup lama.
5. Degenerasi disk tengkuk
Sebagai hasil dari proses penuaan, disk tulang belakang Anda mengalami dehidrasi dan bantalan yang diberikannya pada tulang belakang menjadi berkurang.
Akibatnya, tulang menjadi bergesekan satu sama lain, sehingga saraf terdekat bisa teriritasi, disk mengalami herniasi, dan arthritis dapat terjadi.
6. Herniasi disk tengkuk
Saat bagian dalam yang lunak dari disk tulang belakang muncul ke luar melalui robekan pada bagian luar yang kaku, ini dapat memberikan tekanan pada saraf atau protein inflamasi dapat mengiritasi saraf.
Disk di area tengkuk ini tidaklah besar dan ruangnya terlalu banyak bagi saraf. Dengan demikian, herniasi disk yang kecil sekali pun dapat menyebabkan saraf terjepit sehingga timbul rasa nyeri.
7. Spondylosis tengkuk
Spondylosis tengkuk, juga disebut osteoarthritis tengkuk, adalah kondisi yang terjadi ketika tulang rawan dalam sendi facet telah aus.
Pada kondisi ini, tulang menjadi bergesekan satu sama lainnya. Akibatnya, peradangan bisa menyebabkan pembesaran sendi dan mengiritasi saraf, hingga kemudian terasa sakit di tengkuk leher.
8. Stenosis spinal pada tengkuk
Stenosis tengkuk dapat terjadi ketika kanal tulang belakang menyempit. Penyebab kondisi ini bisa berupa disk yang mengalami herniasi atau bone spur.
Pada kondisi ini, saraf yang terdapat dalam kanal tulang bisa terpengaruh. Rasa nyeri pun bisa muncul di leher, menjalar turun ke lengan, tangan, dan jari.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar