backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

5 Penyebab Nyeri Lutut Parah dan Tak Tertahankan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 20/05/2022

    5 Penyebab Nyeri Lutut Parah dan Tak Tertahankan

    Pada dasarnya, bergerak aktif merupakan cara terbaik untuk membuat sendi dan seluruh tubuh tetap sehat dan bugar. Akan tetapi, nyeri lutut yang parah dan tidak tertahankan bisa menghalangi Anda dari aktivitas fisik rutin.

    Apa saja kondisi yang bisa menimbulkan nyeri pada lutut? Simak informasinya berikut ini.

    Penyebab rasa sakit yang parah pada lutut

    mengatasi sakit di belakang lutut

    Setiap orang mungkin pernah mengalami masalah lutut setidaknya sekali seumur hidup, tetapi biasanya dalam bentuk nyeri ringan saja. Lantas, bagaimana jika Anda mengalami nyeri lutut parah yang sakitnya tak tertahankan?

    Berikut beberapa kondisi yang mungkin dapat menyebabkan timbulnya nyeri parah pada lutut Anda.

    1. Cedera lutut

    Cedera lutut bisa terjadi kapan pun dalam hidup Anda. Kondisi ini dapat memengaruhi ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang) dan tendon (jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan otot) di sekitar sendi lutut.

    Berikut ini beragam bentuk cedera lutut yang bisa menyebabkan nyeri lutut.

    • Cedera ACL

    Anterior Cruciate Ligament (ACL) merupakan salah satu dari empat ligamen yang menghubungkan tulang kering dengan tulang paha. Cedera ACL melibatkan robekan pada ligamen ini.

    Cedera ACL biasanya terjadi akibat olahraga yang memerlukan perubahan arah mendadak, seperti bola basket, sepak bola, atau bola voli. Wanita cenderung lebih berisiko mengalami cedera ACL daripada pria.

  • Patah tulang
  • Terjatuh dari pohon atau tangga hingga kecelakaan lalu lintas merupakan beberapa penyebab umum patah tulang yang bisa dialami siapa saja.

    Akan tetapi, orang yang mengalami osteoporosis lebih rentan mengalami patah tulang daripada orang pada umumnya.

    • Bursitis lutut

    Beberapa gerakan lutut yang berulang dapat menyebabkan penumpukan cairan di atas sendi lutut. Bantalan sendi lutut lama-kelamaan mengalami peradangan sehingga Anda merasakan nyeri parah saat menekuk lutut sepenuhnya.

    Kondisi yang dikenal sebagai bursitis lutut ini biasanya memengaruhi orang dengan pekerjaan tertentu, seperti pesepakbola.

    • Tendinitis patella

    Tendinitis patella merupakan masalah pada tendon yang mengelilingi patella alias tempurung lutut. Jaringan ini menghubungkan otot quadriceps di bagian depan tulang paha dengan tulang kering.

    Orang yang bermain olahraga dengan lompatan seperti bola basket dan bola voli lebih berisiko tinggi untuk mengalami masalah pada tendon tempurung lututnya.

    2. Arthritis

    osteoarthritis lutut radang sendi lutut

    Arthritis (radang sendi) merupakan salah satu penyebab umum dari nyeri lutut parah. Berikut ini beberapa jenis arthritis yang mungkin jadi penyebabnya.

    • Osteoarthritis

    Dengan bertambahnya usia atau penggunaan yang berlebihan, lutut menjadi kurang fleksibel, kaku dan terasa nyeri. Rasa sakit ini bisa memburuk saat Anda menumpukan beban pada lutut.

    Osteoarthritis juga dapat menyebabkan pembengkakan serta penumpukan cairan di bagian belakang lutut yang bisa terasa sangat menyakitkan.

    • Rheumatoid arthritis

    Rheumatoid arthritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Kondisi ini bisa terjadi pada setiap sendi tubuh dan dapat bertambah parah dari waktu ke waktu.

    • Arthritis akibat infeksi

    Kondisi terjadi saat lutut Anda terinfeksi. Anda mulanya bisa mengalami demam, kemudian lutut menjadi bengkak, panas, dan terasa menyakitkan.

    Dokter mungkin harus menguras cairan yang menumpuk dalam lutut Anda sebelum meresepkan antibiotik. Dalam beberapa kasus, operasi lutut diperlukan.

    3. Penyakit Osgood-Schlatter

    Penyakit Osgood-Schlatter biasanya terjadi pada remaja dan anak muda, terutama yang rutin berolahraga secara intens. Tanda-tandanya yakni nyeri, bengkak, dan sakit pada bagian bawah tempurung lutut.

    Penyakit Osgood-Schlatter terjadi saat bagian atas dari tulang kaki bawah Anda mengalami patah. Bermain olahraga bisa mengakibatkan penyakit ini.

    Anda mungkin akan dianjurkan untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit dan mengurangi aktivitas untuk meredakan nyeri lutut parah akibat penyakit ini.

    4. Asam urat

    Saat tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat, hal ini bisa menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada persendian. Seiring waktu, muncullah gejala penyakit asam urat pada beberapa sendi, termasuk lutut.

    Lutut bisa mengalami peradangan, menjadi merah dan panas, dan Anda bahkan dapat mengalami nyeri lutut yang parah.

    Anda mungkin tidak bisa berjalan dengan normal, atau bahkan tidak bisa menggerakkan lutut. Untuk mengobati asam urat, Anda mungkin dianjurkan untuk menggunakan kompres dingin dan obat-obatan.

    5. Masalah mekanis

    ciri-ciri dan gejala patah tulang (fraktur)

    Di samping beberapa kondisi medis dan penyakit, ada pula beberapa masalah mekanis yang mungkin menyebabkan nyeri lutut parah.

    Sebagai contoh, tempurung lutut dapat mengalami pergeseran alias dislokasi. Akibatnya, lutut akan menjadi bengkak dan Anda akan merasakan sakit dan mungkin tidak bisa berjalan.

    Terkadang, saat Anda mengalami nyeri pinggul atau telapak kaki, Anda akan mengubah gaya berjalan Anda untuk menghindari rasa sakit. Ini dapat berdampak pada sendi lutut dan menimbulkan nyeri.

    Masalah-masalah yang tercantum di atas merupakan penyebab umum dari nyeri lutut parah. Begitu Anda mengalaminya, sebaiknya segera temui dokter.

    Dokter dapat menjelaskan penyebab nyeri Anda dan mencari cara untuk mengobati kondisi tersebut supaya Anda tidak mengalaminya lagi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 20/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan