backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Obat Nyeri Tidak Mempan Lagi? Ini yang Perlu Anda Lakukan

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/01/2023

Obat Nyeri Tidak Mempan Lagi? Ini yang Perlu Anda Lakukan

Konsumsi antinyeri jangka panjang perlu dilakukan oleh pasien penyakit kronis. Namun, penggunaan seperti ini bisa membuat obat tak lagi ampuh. Lantas, bagaimana jika obat pereda nyeri, seperti parasetamol, tidak mempan?

Mengapa obat pereda nyeri tidak mempan?

Pemakaian obat pereda nyeri berulang dan jangka panjang akan membuat tubuh akan menyesuaikan diri dengan reaksi obat. 

Akibatnya, keampuhan obat untuk mengurangi nyeri pun berkurang. Jadi, obat nyeri kian lama kian tidak memberikan efek apa pun. 

Saat mengonsumsi obat pereda nyeri jangka panjang, kepekaan reseptor tubuh yang menerima obat pereda nyeri pun lama-lama berkurang. Kondisi ini disebut dengan efek toleransi obat.

Bila toleransi obat meningkat, Anda membutuhkan dosis obat yang lebih tinggi atau frekuensi pemakaian yang lebih sering.

Toleransi obat pereda nyeri kerap dijumpai pada orang dengan nyeri kronis, yakni jenis nyeri yang kerap muncul selama 12 minggu atau lebih.

Toleransi obat antinyeri

Obat pereda nyeri yang rentan menyebabkan toleransi yaitu:
  • kodein,
  • morfin,
  • tramadol, dan
  • buprenorfin. 
Obat tersebut tergolong narkotika dan hanya bisa dibeli dengan resep dokter asli.

Faktor lain pemicu obat nyeri tidak mempan

makan kepiting saat hamil

Berikut  beberapa faktor lain yang mengurangi cara kerja obat pereda nyeri.

1. Gaya hidup tak sehat

Kelebihan berat badan, jarang bergerak, minum alkohol dan merokok merupakan gaya hidup yang memengaruhi kondisi tubuh dan cara kerja obat. 

Mengubah gaya hidup bisa menurunkan risiko penyakit dan meningkatkan efek pengobatan.

2. Tidak minum obat dengan benar

Cara minum obat tertentu mungkin cukup rumit sehingga membuat Anda lupa atau salah menakar dosis.

Tentu hal ini memengaruhi kekuatan dan keampuhan obat pereda nyeri.

Selain itu, Anda mungkin mengonsumsi obat atau suplemen lain yang bisa mengurangi cara kerja obat pereda nyeri.

3. Mengonsumsi makanan yang tidak tepat

Ada beberapa jenis makanan yang bisa memengaruhi cara kerja obat. 

Sebagai contoh, kandungan serat bernama pektin bisa menunda penyerapan beberapa jenis obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen.

4. Memiliki kondisi medis tertentu

Ada masalah kesehatan yang bisa membuat obat pereda nyeri tidak mempan, yaitu:

  • masalah hormonal,
  • kurang tidur,
  • hipertensi, dan
  • masalah lambung.

5. Munculnya nyeri terobosan

Nyeri terobosan (breakthrough pain) adalah nyeri hebat yang muncul tiba-tiba meskipun Anda sudah rutin minum obat pereda nyeri. 

Kondisi ini biasanya dipicu oleh stres, efek samping obat, gerakan tubuh, atau penyakit pemicu nyeri kronis. Meski begitu, ada beberapa nyeri terobosan yang bisa muncul tanpa sebab. 

6. Menjalani terapi fisik

Ada beberapa terapi fisik tanpa obat yang mungkin membantu meredakan nyeri, di antaranya fisioterapi maupun olahraga. 

Pilihan terapi ini sebenarnya bekerja sama dengan obat pereda nyeri. Namun, beberapa orang merasa manfaat efek terapi fisik lebih besar untuk mengurangi nyeri daripada obat pereda nyeri.

Hal yang dilakukan bila obat pereda nyeri tidak mempan

Selalu konsultasikan dengan dokter bila obat pereda nyeri sudah tidak mempan. Dokter mungkin akan mempertimbangkan beberapa hal berikut.

1. Memberikan obat suntik

Jenis obat suntik yang mungkin bisa menggantikan obat pereda nyeri adalah kortikosteroid.

Obat ini akan disuntikkan melalui beberapa bagian tubuh, yaitu:

  • pembuluh darah (intravena), 
  • sumsum tulang belakang (epidural), 
  • sendi (intra-artikuler), dan 
  • di bawah otot (intramuskuler).

2. Meresepkan pelemas otot

Bila obat pereda nyeri tidak mempan, dokter mungkin akan memberikan obat pelemas otot atau muscle relaxant. Obat ini berguna untuk mengurangi otot nyeri atau kaku. 

Beberapa jenis obat pelemas otot yang diresepkan dokter di antaranya baclofen, chlorzoxazone, dan tizanidine.

3. Meditasi

teknik meditasi

Meditasi merupakan praktik menjaga fokus dan menjernihkan pikiran. Ternyata, praktik ini membantu mengendalikan nyeri.

Studi terbitan American Journal of Psychiatry Residents’ Journal (2018) menemukan bahwa meditasi dan praktik kesadaran penuh (mindfulness) dalam jangka panjang bisa mengubah struktur otak sehingga tidak terlalu peka terhadap rasa sakit.

4. Akupuntur dan akupresur

Akupuntur bisa menjadi alternatif jika obat pereda nyeri tidak mempan.

Praktik pengobatan herbal ini menggunakan jarum yang ditusuk ke beberapa bagian tubuh. Cara ini membuat otak melepaskan senyawa endorfin yang berperan sebagai pereda nyeri alami.

Sementara itu, akupresur memanfaatkan tekanan yang bisa melemaskan otot dan memperlancar aliran darah, sehingga bisa mengurangi rasa nyeri.

5. Memperhatikan asupan harian

Asupan yang bergizi bisa meningkatkan fungsi saraf, imun, dan sistem endokrin sehingga berdampak pada rasa nyeri yang dialami.

Beberapa asupan gizi yang berpotensi mengendalikan nyeri adalah magnesium, vitamin B12, omega-3, dan vitamin D.

Anda mungkin juga bisa mengonsumsi jahe dan kunyit, tetapi efek pereda nyerinya perlu diteliti lebih lanjut.

6. Latihan fisik

Bila obat pereda nyeri tak mempan, dokter mungkin akan menganjurkan latihan fisik, seperti fisioterapi maupun olahraga ringan.

Olahraga ringan membantu memperkuat otot yang bermasalah. Sementara itu, fisioterapi membantu mengurangi otot tegang, meningkatkan kemampuan gerak sendi, hingga memperbaiki postur.

Bila obat pereda nyeri tidak lagi efektif, segera temui dokter agar rasa sakit bisa terkendali dengan baik. Hindari mengubah dosis tanpa pengawasan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/01/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan