backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Pilihan Obat yang Digunakan untuk Meredakan Nyeri Tulang

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 14/07/2023

    Pilihan Obat yang Digunakan untuk Meredakan Nyeri Tulang

    Umumnya keluhan nyeri tulang lebih jarang terjadi dibandingkan dengan nyeri sendi dan nyeri otot. Namun, kondisi ini dapat menggangu penderitanya dan harus diobati dengan baik. Salah satu bentuk pengobatan yang diberikan dokter untuk mengatasi nyeri tulang adalah dengan obat-obatan. Namun, obat yang diberikan bisa berbeda pada setiap pasien, tergantung dari kondisi medis yang menyebabkannya. Lalu, apa saja obat pereda nyeri tulang yang biasa dokter berikan?

    Apa penyebab nyeri tulang?

    Nyeri tulang adalah salah satu bentuk nyeri pada gangguan muskuloskeletal yang umum terjadi. Ini merupakan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada satu bagian tulang atau lebih. Biasanya, sakit pada nyeri tulang terasa dalam, menembus, atau tumpul.

    Umumnya, nyeri tulang disebabkan oleh cedera yang menimbulkan patah tulang (fraktur). Namun, kondisi kesehatan yang memengaruhi tulang juga bisa menjadi penyebabnya. Berikut beberapa penyebab dari nyeri tulang yang umum terjadi: 

  • Gerakan atau penggunaan satu tulang secara berlebihan.
  • Kanker tulang (kanker tulang primer).
  • Kanker yang telah menyebar ke tulang (kanker tulang sekunder).
  • Kurangnya pasokan darah ke tulang.
  • Infeksi pada tulang (osteomielitis).
  • Leukemia.
  • Kehilangan mineral pada tulang atau osteoporosis.
  • Daftar obat medis untuk mengatasi nyeri tulang

    penyakit paget tulang adalah

    Pengobatan dan obat yang diberikan dokter untuk mengatasi nyeri tulang tergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mendiskusikan dengan dokter sebelum memulai semua jenis perawatan. Beberapa obat penghilang rasa nyeri pada tulang yang biasa diberikan dokter, yaitu:

    • Obat pereda nyeri

    Obat utama yang umum diberikan dokter untuk mengatasi nyeri tulang adalah obat pereda nyeri. Sesuai namanya, obat pereda nyeri membantu untuk meredakan nyeri yang muncul karena masalah kesehatan pada tulang Anda. 

    Untuk nyeri tulang yang ringan, obat pereda nyeri yang bisa dibeli bebas di apotik umumnya menjadi pilihan. Ini termasuk acetaminophen (parasetamol), aspirin, atau ibuprofen.

    Sementara untuk nyeri ringan hingga sedang, dokter umumnya akan meresepkan obat pereda nyeri opioid yang ringan, seperti codeine, dihydrocodeine, tramadol, atau dextropropoxyphene. Adapun untuk nyeri tulang yang parah, obat opioid yang lebih kuat biasanya dibutuhkan, seperti morfin, methadone, hydromorphone, oxycodone, atau fentanyl. 

    Selain obat tunggal, dokter pun bisa saja memberikan obat pereda nyeri kombinasi pada beberapa kasus. Ini tergantung pada penyebab nyeri tulang, tingkat keparahan, dan tingkat toleransi masing-masing pasien terhadap obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, penting untuk selalu konsultasi dengan dokter mengenai gejala atau efek samping obat-obatan yang Anda alami. 

    • Kortikosteroid

    Kortikosteroid merupakan obat yang bekerja dengan mengurangi pembengkakan dan peradangan pada tubuh. Obat-obatan ini biasanya diberikan jika nyeri tulang yang Anda miliki terkait dengan kanker tulang atau kanker di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke tulang (kanker metastasis).

    Tak hanya untuk meredakan nyeri, kortikosteroid juga bisa digunakan untuk mencegah beberapa komplikasi kanker. Meski demikian, penggunaan obat kortikosteroid perlu berhati-hati. Pasalnya, obat-obatan ini bisa menimbulkan efek samping, terutama bila dikonsumsi jangka panjang. Adapun nama obat kortikosteroid yang sering digunakan untuk nyeri tulang, yaitu dexamethasone dan methylprednisolone

    • Antibiotik

    Antibiotik sering diberikan untuk mengobati sakit atau nyeri tulang yang disebabkan oleh infeksi, seperti osteomielitis. Tujuannya untuk membunuh kuman penyebab infeksi, yang menimbulkan rasa sakit pada tulang.

    Obat antibiotik dapat diberikan melalui mulut (oral) atau infus (intravena). Beberapa antibiotik yang umum diberikan untuk penderita nyeri tulang, yaitu ciprofloxacin, clindamycin, atau vancomycin.

    Namun perlu diingat, obat antibiotik yang diberikan dokter perlu dihabiskan selama masa pengobatan. Hal ini untuk mencegah resistensi antibiotik, yaitu ketika bakteri tidak lagi merespon obat-obatan antibiotik. Ketika ini terjadi, dokter harus meresepkan antibiotik yang lebih kuat. 

    • Antikonvulsan

    Jika nyeri tulang Anda terkait dengan saraf (nyeri neuropatik), Anda biasanya membutuhkan obat lain untuk membantu mengatasi sakit yang Anda alami. Pada kondisi ini, obat-obatan antikonvulsan, seperti gabapentin dan pregabalin, biasanya akan diberikan oleh dokter. 

    Antikonvulsan merupakan obat utama untuk penderita kejang. Meski demikian, penderita sakit tulang yang terkait dengan kanker juga kerap mendapat obat-obatan ini. Pasalnya, penderita kanker sering mengalami nyeri neuropatik di jari tangan atau kaki akibat efek samping dari kemoterapi

    Meski demikian, ada beberapa efek samping yang juga mungkin timbul bila mengonsumsi obat antikonvulsan. Efek samping tersebut, yaitu mual, muntah, sakit kepala, penglihatan ganda, hingga kerusakan hati. 

    • Antidepresan

    Antidepresan merupakan obat yang digunakan untuk mengobati depresi. Namun, sama seperti antikonvulsan, obat ini juga diketahui dapat mengobati nyeri yang terkait dengan saraf, seperti pada pasien kanker tulang. 

    Antidepresan bekerja dengan mengintervensi fungsi serotonin dan norepinefrin, yaitu bahan kimia otak yang dapat mengatur rasa sakit serta suasana hati. Dilansir dari Mayo Clinic, salah satu kelompok antidepresan yang paling efektif untuk mengatasi nyeri adalah golongan trisiklik

    Beberapa antidepresan yang tergolong dalam kelompok trisiklik, yaitu amitriptyline, imipramine, clomipramine, doxepin, nortriptyline, dan desipramine. Adapun efek samping dari kelompok obat-obatan ini, yaitu mulut kering, mengantuk, sembelit, mual, pusing, hingga masalah irama jantung atau aritmia.

  • Bifosfonat

  • Bifosfonat merupakan obat yang dapat menghambat resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang. Obat ini biasanya diberikan untuk penderita osteoporosis guna menurunkan risiko patah tulang, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kecacatan serta meningkatkan risiko kematian. 

    Tak hanya osteoporosis, obat bifosfonat juga bisa diberikan pada penderita nyeri tulang yang terkait dengan kanker metastasis dan patah tulang belakang. Pada penderita kanker tulang metastasis, obat bifosfonat juga dapat membantu mencegah kerusakan tulang serta mengobati peningkatan kadar kalsium dalam darah (hiperkalsemia) yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang berbahaya. 

    Beberapa obat bifosfonat yang umum diberikan pada penderita nyeri tulang, diantaranya alendronate, ibandronate, risedronate,dan asam zoledronic. Sementara efek samping yang mungkin ditimbulkan, yaitu sakit perut, serta dapat meningkatkan risiko osteonekrosis

    • Obat antikanker 

    Obat dan pengobatan antikanker juga perlu dilakukan bila nyeri tulang yang Anda alami terjadi karena kanker, baik itu kanker tulang maupun kanker yang menyebar ke tulang. Jenis pengobatan ini dapat membunuh sel kanker dan mengurangi massa tumor, sehingga bisa menurunkan intensitas nyeri tulang yang Anda alami.

    Pengobatan antikanker yang biasa dilakukan umumnya terdiri dari prosedur operasi, radioterapi, kemoterapi, terapi hormon, imunoterapi, dan sebagainya. Namun, tidak semua penderita nyeri tulang terkait kanker akan mendapat semua bentuk pengobatan tersebut. 

    Misalnya, pada kanker yang telah menyebar ke banyak tulang, dokter mungkin lebih merekomendasikan kemoterapi. Pasalnya, obat kemoterapi dapat menyebar ke seluruh tubuh untuk melawan sel kanker, sehingga nyeri di berbagai area tulang bisa teratasi secara bersamaan. Namun, obat-obatan kemoterapi juga bisa menimbulkan berbagai efek samping, tergantung jenis obat yang digunakan. 

    • Suplemen nutrisi

    Penderita nyeri tulang karena osteoporosis umumnya kekurangan nutrisi kalsium dan vitamin D. Oleh karena itu, suplemen kalsium dan vitamin D kerap diberikan dokter untuk mengatasi kekurangan nutrisi tersebut. 

    Suplemen nutrisi memang tidak secara langsung menyembuhkan nyeri tulang yang Anda alami. Namun, pemberian suplemen nutrisi bisa membantu membangun kekuatan tulang, sehingga tulang Anda tetap sehat dan terhindar dari risiko patah tulang pada kemudian hari. 

    Obat alami untuk membantu mengatasi nyeri tulang

    terapi akupunktur untuk meningkatkan kesuburan

    Selain secara medis, obat-obatan alami dan tradisional juga bisa Anda coba untuk membantu mengatasi nyeri tulang. Namun, sama seperti obat medis, cara alami yang dapat digunakan pun bisa berbeda pada setiap orang, tergantung penyebab nyeri yang terjadi.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah cara alami ini aman untuk Anda. Secara umum, berikut beberapa obat alami yang bisa Anda coba untuk mengatasi sakit pada tulang: 

    • Akunpunktur
    • Refleksiologi
    • Aromaterapi
    • Yoga 
    • Terapi musik 
    • Terapi chiropractic
    • Hipnosis
    • Obat herbal

    Selain obat-obatan tradisional tersebut, Anda pun bisa menggunakan kompres hangat atau dingin ke area yang tubuh yang sakit untuk membantu meredakan nyeri tulang.

    Jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup sehat guna membantu mengatasi sakit sekaligus membangun kekuatan tulang Anda. Pola hidup sehat ini, termasuk rutin olahraga dan mengonsumsi makanan untuk kesehatan tulang, seperti yang mengandung vitamin D dan kalsium. 

    Ininya, apapun cara dan obat yang Anda gunakan untuk mengatasi nyeri tulang, sebaiknya selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jangan pernah menghentikan, mengurangi atau menambah dosis, serta mengganti obat tanpa seizin dokter, untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Bicarakan pula dengan dokter mengenai efek samping obat yang bisa timbul serta cara mengatasinya. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 14/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan