backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Sama-Sama Obat Asam Lambung, Ini Beda Ranitidine dan Famotidine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 24/03/2023

    Sama-Sama Obat Asam Lambung, Ini Beda Ranitidine dan Famotidine

    Meskipun sama-sama dapat mengobati masalah asam lambung, ada beda ranitidine dan famotidine yang perlu Anda perhatikan. Hal ini terkait efektivitas, efek samping, hingga penggunaan kedua obat tersebut. Ketahui informasi lengkap seputar ranitidine vs famotidine dalam uraian berikut ini.

    Beda ranitidine dan famotidine

    Ranitidine dan famotidine merupakan jenis obat golongan antagonis reseptor H2 yang biasanya diresepkan untuk mengatasi masalah asam lambung naik, GERD, hingga sindrom Zollinger Ellison.

    Meskipun sering dianggap sama, Anda perlu memahami perbedaan kedua obat tersebut agar tak salah pilih obat.

    1. Beda potensi efektivitasnya

    famos

    Secara umum, efektivitas ranitidine vs famotidine untuk mengurangi gejala masalah asam lambung sebenarnya tidak memiliki perbedaan besar. 

    Namun, secara spesifik kedua obat tersebut bisa memberikan hasil yang berbeda saat mengatasi gejala.

    Menurut data dari sebuah penelitian dalam jurnal ISRN Pediatrics (2011),  famotidine 44,4% efektif mengurangi gejala dispepsia (maag), sedangkan efektivitas ranitidine 43,2 persen.

    Dari hasil tersebut, famotidine lebih efektif daripada ranitidine meskipun beda efektivitas keduanya tidak terlalu signifikan.

    Secara rinci,  100% pasien (169 anak usia 2 – 16 tahun) maag yang mendapatkan penanganan dengan minum famotidine merasakan gejala nyeri dada mereda.

    Sementara itu, hanya 75% pasien dengan gejala sama yang mengalami penurunan intensitasnya dengan mengonsumsi ranitidine.

    Dengan kata lain, perbedaan dapat dilihat dari potensi efektivitasnya dalam mengurangi keluhan secara spesifik terkait gangguan asam lambung.

    2. Beda cara kerjanya

    Meski sekilas terlihat sama, sebenarnya kedua obat ini memiliki mekanisme kerja yang berbeda.

    Famotidine dan ranitidine merupakan obat yang berfungsi untuk menurunkan sekresi (pengeluaran) asam lambung dengan menghambat histamin pada reseptor histamin H2.

    Reseptor histamin H2 terletak pada sel yang disebut parietal di dinding lambung. Histamin sendiri merupakan senyawa yang merangsang sel parietal untuk memproduksi asam lambung.

    Saat menghambat reseptor H2, obat ini bekerja dengan mencegah histamin memproduksi asam lambung berlebih.

    Famotidine bekerja dengan menghambat serta mengurangi volume sekresi asam lambung yang dipicu oleh makanan, kafein, insulin, dan pentagastrin (protein pemicu produksi asam lambung).

    Sementara itu, mekanisme kerja ranitidine berfokus pada penurunan sekresi enzim peningkat asam lambung, yaitu pepsin, dan peningkatan jumlah bakteri yang berperan dalam mengurangi kadar asam nitrat di lambung.

    3. Beda penggunaannya

    Selain potensi efektivitas dan efek samping, penggunaan ranitidine dan famotidine sebagai obat asam lambung juga tidak sepenuhnya sama.

    Ranitidine aman dikonsumsi anak usia 0 sampai 16 tahun untuk mengatasi masalah asam lambung dengan resep dokter.

    Selain itu, secara umum efek samping yang ditimbulkan dapat ditoleransi dengan baik sebagaimana orang dewasa.

    Namun, menurut situs Dailymed, penggunaan famotidine pada anak cukup terbatas, yaitu memiliki berat badan minimal 40 kg.

    Pasalnya, efektivitas dan keamanan famotidine pada anak-anak belum diketahui secara ilmiah.

    Jika si kecil mengalami gejala asam lambung, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat dan penanganan yang tepat.

    Ranitidine vs famotidine

    • Famotidine sedikit lebih efektif dalam mengatasi gejala maag pada anak-anak.
    • Famotidine mengurangi produksi asam lambung yang dipicu kafein, insulin, dan pentagastrin.
    • Ranitidine menurunkan sekresi pepsin dan memperbanyak bakteri yang menurunkan keasaman lambung.
    • Ranitidine aman digunakan untuk anak ( 0 – 16 tahun). Famotidine masih terbatas.

    Kesamaan ranitidine dan famotidine

    famotidine

    Di samping perbedaan yang sudah disebutkan di atas, ada kesamaan paling menonjol dari keduanya. 

    1. Dari efek sampingnya

    Umumnya, efek samping ringan dan sedang pada ranitidine vs famotidine tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

    Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dengan mengonsumsi kedua obat ini adalah:

    • gelisah, 
    • sakit kepala, 
    • pusing, 
    • diare, 
    • sembelit, dan 
    • risiko pneumonia.

    Selain itu, Anda perlu memperhatikan efek minum obat ini jika sedang atau akan mengemudi dan mengoperasikan mesin.

    Situs EMC menyebutkan bahwa famotidine dapat menimbulkan risiko pusing dan sakit kepala.

    Sementara itu, kandungan alkohol pada sediaan obat cair ranitidine yang diminum (oral solution) dalam dosis besar dapat memengaruhi konsentrasi Anda saat mengemudi dan menggunakan mesin.

    Oleh karena itu, Anda perlu menghindari aktivitas mengemudi, mengoperasikan mesin, atau bekerja yang membutuhkan kewaspadaan tinggi saat mengonsumsinya.

    2. Dari manfaatnya

    Karena merupakan golongan obat yang sama, manfaat ranitidine dan famotidine pun hampir sama. 

    Keduanya sama-sama bisa digunakan untuk menghambat histamin yang memproduksi asam lambung.

    Sama seperti famotidine, ranitidine juga digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit yang terkait dengan asam lambung berlebih, seperti sindrom Zollinger-Ellison

    Berbagai masalah asam lambung yang juga dapat ditangani dengan minum kedua obat ini, antara lain, tukak lambung, luka pada usus, GERD, dan heartburn.

    Setelah mengetahui beda ranitidine vs famotidine, kini Anda dapat lebih teliti sebelum mengonsumsinya.

    Jika memiliki kekhawatiran terkait efek samping maupun keamanan obat tersebut pada kondisi kesehatan Anda, diskusikanlah dengan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 24/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan