backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Ragam Jenis Obat Maag yang Ampuh Menurut Fungsinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 19/01/2021

    Ragam Jenis Obat Maag yang Ampuh Menurut Fungsinya

    Penyakit maag merupakan sekumpulan gejala yang timbul akibat masalah pencernaan. Salah satu cara cepat atasi maag yaitu dengan minum obat. Obat membantu meredakan gejala maag dengan bekerja langsung pada kondisi yang menjadi penyebabnya.

    Bagaimana cara menentukan obat maag yang paling ampuh untuk Anda? Lihat rekomendasi obatnya berikut ini.

    Pilihan obat untuk mengatasi gejala sakit maag

    pantoprazole obat sakit perut asam lambung maag

    Maag adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Gangguan pencernaan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi bakteri H. pylori, efek samping penggunaan obat NSAID, atau masalah kesehatan tertentu.

    Anda bisa mengatasi maag dengan memerhatikan pilihan makanan dan menghentikan penggunaan obat pemicu. Namun, jika cara tersebut tidak berhasil, ada berbagai obat dengan fungsi berbeda-beda yang dapat membantu meredakan gejala maag.

    Supaya Anda tidak salah pilih, mari bahas satu per satu obat sakit maag yang umum dikonsumsi, sebagaimana dikutip dari laman The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases berikut.

    1. Antasida

    Antacid atau antasida adalah obat untuk menetralkan asam lambung. Obat ini dapat mengatasi penyakit pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh asam lambung, seperti tukak pada esofagus, lambung, atau usus dengan gejala nyeri lambung, mual, dan muntah.

    Antasida biasanya diproduksi dalam bentuk cairan atau tablet yang dapat larut dalam air minum. Kandungan utama dari obat antasida yang biasa digunakan adalah kalsium karbonat atau natrium bikarbonat.

    Antasida sebaiknya diminum setelah Anda makan karena efeknya akan bertahan lebih lama. Obat maag ini bisa mempengaruhi kinerja obat lain. Oleh karena itu, beri jeda selama 2 – 4 jam jika Anda ingin minum obat lain.

    Obat penetral asam lambung seperti antasida biasanya diberikan sebagai pengobatan pertama. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua orang boleh mengonsumsi obat ini. Ada beberapa kelompok yang memerlukan persetujuan dokter

    Kelompok tersebut contohnya ibu hamil atau menyusui, anak di bawah usia 12 tahun, atau penderita penyakit jantung dan gangguan hati. Meskipun jarang, risiko terjadinya efek samping tetap ada seperti sembelit, diare, perut kembung, kram perut, dan mual.

    2. Antibiotik

    obat arv retroviral untuk hiv aids

    Salah satu penyebab sakit maag yaitu infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) pada dinding lambung. Bakteri yang secara alami hidup dalam saluran pencernaan ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun, ketika jumlahnya tidak terkendali, H. pylori bisa menyebabkan infeksi.

    Gejala maag yang muncul akibat infeksi bakteri bisa diobati dengan mengonsumsi antibiotik. Obat maag ini bekerja dengan membunuh bakteri secara langsung sehingga infeksi tidak bertambah parah.

    Beberapa antibiotik yang biasanya diresepkan untuk mengatasi maag, antara lain amoxicillin, clarithromycin, metronidazole, tetracycline, atau tinidazole. Penggunaan obat ini harus diawasi oleh dokter, karena bisa menyebabkan resistensi antibiotik jika sembarangan diminum.

    Resistensi antibiotik menandakan bahwa bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga obat ini tidak lagi ampuh. Selain resistensi, penggunaan antibiotik juga bisa menimbulkan efek samping seperti mual dan muntah.

    3. Histamine blocker (H2 blocker)

    obat-obatan saat haji

    Obat sakit maag selanjutnya yang bisa Anda jadikan sebagai pilihan adalah H2 blocker. Obat ini bekerja dengan menghambat naiknya efek histamin di dalam tubuh.

    Contoh obat yang mengandung penghambat reseptor H2 yaitu raniditine, famotidine, cimetidine, dan nizatidine.

    Obat golongan ini, terutama ranitidine, sempat ditarik peredarannya oleh BPOM karena efeknya dinilai berbahaya. Namun, ranitidine kini telah terbukti aman dan kembali boleh digunakan.

    Meski demikian, risiko efek samping tetap ada, seperti sembelit, diare, sakit kepala, dan mulut kering. Anda bisa mengonsumsi obat ini sebanyak 1 – 2 kali sehari sebelum atau sesudah makan untuk menghindari risiko efek sampingnya.

    Seperti antasida, tidak semua orang boleh minum obat sakit maag ini. Mereka yang memiliki gangguan ginjal atau menjalani diet rendah kalsium maupun garam harus berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan apakah mereka boleh meminumnya.

    4. Penghambat pompa proton (PPI)

    Dinding lambung Anda menghasilkan asam lambung untuk membantu jalannya pencernaan makanan sekaligus membunuh kuman. Sayangnya, produksi asam oleh sel-sel selaput lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gejala maag.

    Untuk menghambat fungsi sel-sel yang memproduksi asam lambung, Anda bisa meminum obat maag dengan jenis PPI (proton pump inhibitors). Obat PPI tersedia secara bebas dan dengan resep dokter.

    Disebut dengan PPI karena obat sakit maag ini bekerja menghambat sistem kimia yang disebut sistem enzim hidrogen-kalium adenosin trifosfatase. Sistem ini dikenal juga sebagai pompa proton.

    Sistem pompa proton ditemukan dalam sel-sel dinding lambung yang memproduksi asam lambung. Dengan obat ini, produksi asam lambung akan menurun dan gejalanya mereda. Beberapa contoh obat golongan PPI adalah:

  • esomeprazole,
  • pantoprazole,
  • rabeprazole,
  • lansoprazole, dan
  • omeprazole.
  • Obat PPI tidak dianjurkan untuk diminum oleh orang yang memiliki masalah hati. Bagi ibu hamil dan ibu menyusui, hanya omeprazole yang boleh diminum dengan syarat digunakan di bawah pengawasan dokter.

    Konsultasikan lebih dahulu kepada dokter, jika Anda menggunakan obat pengencer darah atau obat epilepsi.

    Obat PPI juga memiliki sejumlah efek samping seperti jenis obat lainnya. Namun, efek samping yang muncul biasanya tidak berbahaya dan meliputi sembelit, diare, sakit kepala, mual, atau muntah.

    Gunakan obat maag sesuai penyebabnya

    Jenis dan fungsi obat maag yang bisa dibeli dengan bebas di apotek sangat beragam. Namun, bukan berarti Anda boleh memilihnya secara asal. Anda perlu mengetahui lebih dahulu apa penyebab yang mendasari munculnya gejala maag.

    Sebagai contoh, jika Anda mengalami gejala maag akibat adanya peradangan lapisan lambung terkait infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik. Meskipun bisa mengatasi sakit maag, Anda tidak bisa minum obat ini jika penyebabnya bukan infeksi bakteri.

    Agar obat yang Anda pilih sesuai, konsultasi ke dokter sangat dibutuhkan. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala maag seperti perut mual, nyeri, kembung, sering sendawa, dan munculnya sensasi panas pada kerongkongan.

    Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan terdiri tes pencitraan, tes darah, serta tes pendeteksi bakteri Helicobacter pylori melalui feses atau napas untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala.

    Perawatan di rumah agar obat maag bekerja lebih cepat

    nutrisi makanan untuk rambut rontok

    Minum obat memang dapat meredakan sakit maag dengan cepat. Langkah ini akan efektif jika Anda menggunakan obat sesuai dengan saran dan petunjuk dari dokter. Sebaliknya, asal meminum obat maag bisa jadi malah memperburuk kondisi Anda.

    Akan tetapi, ini juga bukan satu-satunya cara mengatasi maag karena gejala bisa kembali kambuh sewaktu-waktu sehingga mengganggu aktivitas Anda. Anda dapat mengoptimalkan pengobatan dengan turut melakukan perawatan rumahan.

    Berikut perawatan rumahan yang bisa membantu kinerja obat-obatan maag.

    • Menghindari makanan penyebab maag, seperti makanan pedas, asam, mengandung banyak gas, dan tinggi lemak.
    • Tidak makanan dengan porsi besar sekali makan. Lebih baik makan dengan porsi kecil, tapi lebih sering (misalnya 4 – 6 kali sehari).
    • Tidak makan di waktu malam (menjelang tidur) atau beri jeda 2 atau 3 jam setelah makan jika Anda ingin tidur.
    • Menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi alkohol, serta membatasi konsumsi makanan atau minuman mengandung kafein.
    • Berlatih untuk meredakan stres, kecemasan, dan rasa takut dengan melakukan hobi atau hal yang disukai.
    • Membatasi penggunaan obat antinyeri, seperti ibuprofen, aspirin, maupun naproxen agar tidak berlebihan.
    • Selalu menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi bakteri kembali terulang.

    Konsumsi obat merupakan langkah paling cepat untuk mengatasi gejala maag yang kambuh. Jika obat-obatan yang dijual bebas di apotek tidak membuahkan hasil, Anda pun bisa mendapatkan obat resep atas pengawasan dokter.

    Namun, pengobatan maag hanya akan efektif bila disesuaikan dengan penyebabnya. Maka dari itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi kepada dokter sebelum mulai mengonsumsi obat maag dari jenis apa pun.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 19/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan