backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

7 Efek Samping Antasida yang Berbahaya Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 15/09/2020

    7 Efek Samping Antasida yang Berbahaya Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan

    Antasida dikenal sebagai obat yang dapat mengobati gejala maag. Tak hanya itu, Robert Glatter, MD, asisten profesor pengobatan darurat di Northwell Health, Amerika menyatakan antasida dapat membantu mengobati penyakit refluks gastroefagus (GERD), gastritis, dan penyakit ulkus peptik (PUD). Namun sama seperti obat-obatan lainnya, efek samping antasida akan muncul jika dikonsumsi secara berlebih.

    Antasida dan kandungan di dalamnya

    Antasida bekerja dengan mengubah pH lambung. Kandungan di dalamnya mengandung bahan kimia alkali yang akan menetralisir asam. Beberapa antasida juga mengandung senyawa antikembung yang dapat membuat obat ini berfungsi untuk menghilangkan pembentukan gas berlebih. Secara garis besar obat ini digunakan untuk dapat mengurangi rasa mulas dan gangguan pencernaan yang membuat perut seseorang menjadi tidak nyaman.

    Berikut berbagai kandungan pada antasida yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah di perut, yaitu:

    • Karbonat aluminium, dapat digunakan untuk mengobati dan mengelola hiperpospatemia (kadar fosfat dalam darah yang di atas normal) karena dapat mengikat fosfat di usus dan mencegahnya diserap ke dalam tubuh. Karena kemampuannya untuk mengikat fosfat inilah antasida aluminium karbonat juga bisa digunakan dalam diet rendah fosfat untuk mencegah terbentuknya batu ginjal, karena batu ginjal terdiri dari berbagai senyawa termasuk fosfat.
    • Kalsium karbonat ,digunakan saat seseorang berada dalam kondisi kekurangan kalsium seperti osteoporosis pascamenopause karena sebagian kalsium diserap ke dalam tubuh.
    • Magnesium oksida, digunakan untuk mengatasi defisiensi magnesium dari makanan atau obat yang menyebabkan penipisan magnesium.

    Antasida yang populer di pasaran meliputi:

  • Alka-Seltzer
  • Maalox
  • Mylanta
  • Rolaids
  • Tums
  • Berbagai efek samping antasida

    Antasida aman digunakan dalam dosis dan jangka waktu tertentu. Namun tetap akan menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi berlebihan. Berikut adalah tujuh efek samping negatif yang menandakan konsumsi antasida secara berlebihan, yaitu:

    1. Gangguan pada jaringan otot

    Otot berkedut, terasa lemah, dan nyeri otot merupakan efek samping antasida paling umum akibat terlalu sering dikonsumsi. Hal ini disebabkan adanya kelebihan kalsium, magnesium, dan fosfor dalam aliran darah. Secara sederhana, setiap perubahan tingkat kadar elektrolit dan mineral dapat berdampak negatif pada fungsi otot dan saraf.

    Jadi menggunakan antasida dalam dosis tinggi atau terlalu sering bisa mengubah keseimbangan dan menimbulkan gangguan otot yang bikin Anda tak nyaman. Tingkat keparahan gejala biasanya dipengaruhi oleh dosis antasida dan lama penggunaannya.

    2. Hiperkalsemia

    Antasida mengandung kalsium karbonat. Oleh karena itu, jika penggunaannya terlalu banyak dapat menyebabkan tubuh kelebihan kalsium (hiperkalsemia).

    Kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal dan pengendapan kalsium di seluruh organ tubuh, terutama ginjal. Akumulasi kalsium di ginjal, saluran pencernaan, dan paru-paru terutama di pembuluh darah dapat merusak fungsi organ tubuh karena aliran darah yang buruk dan bahkan menyebabkan kegagalan organ.

    obat cacing untuk obat kanker usus dan kanker prostata

    3. Menyebabkan infeksi

    Asam lambung sebenarnya berperan untuk menghancurkan bakteri yang terkandung di dalam makanan sehingga jika zat ini dinetralkan secara berlebihan oleh antasida, bakteri lambung akan menumpuk dan akhirnya infeksi.

    Bakteri yang bertahan di dalam lambung juga bisa menimbulkan berbagai masalah pencernaan seperti, gastroenteritis dan diare. Tak hanya itu, kondisi ini bisa menyebabkan Anda berisiko terkena penyakit pernapasan bagian atas, karena bakteri mungkin saja naik ke saluran pernapasan

    4. Gangguan pernapasan

    Penggunaan antasida yang berlebih juga bisa menyebabkan pernapasan Anda menjadi lebih lambat. Efek negatif ini bisa terjadi karena antasida yang mengandung kalsium karbonat yang dapat meningkatkan pH di alirah darah Anda.

    Ketika pH tubuh meningkat, maka Anda akan mengalami gangguan saluran pernapasan. Selanjutnya, oksigen yang diterima tubuh akan berkurang akibat tidak dapat bernapas dengan normal dan kondisi ini bisa mengganggu aktivitas Anda.

    5. Osteoporosis

    Salah satu efek samping dari penggunaan antasida yang berlebihan adalah meningkatnya risiko osteoporosis. Antasida mengandung alumunium yang dapat menghilangkan jumlah kalsium dan fosfat dari tubuh.

    Kalsium dan fosfat adalah mineral yang berperan penting dalam membuat tulang jadi padat. Kalau jumlahnya menurun, maka akan sangat mungkin Anda mengalami osteoporosis atau gangguan kesehatan tulang lainnya.

    6. Sembelit (Konstipasi)

    Sembelit adalah salah satu gejala yang paling umum dari penggunaan antasida yang berlebihan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh jenis antasida yang mengandung kalsium atau alumunium. Biasanya sembelit akan terus berlanjut selama antasida dikonsumsi. Antasida juga dapat menyebabkan diare, terutama antasida yang mengandung magnesium.

    7. Batu ginjal

    Antasida membuat tubuh membuang cadangan kalsiumnya melalui urin. Namun hal ini justru membuat kalsium yang dikeluarkan melalui urin tertumpuk di ginjal. Penumpukan ini yang kemudian membuat Anda terkena batu ginjal.

    Maka itu, orang dengan penyakit ginjal juga harus menghindari penggunaan antasida karena dapat mengganggu fungsi ginjal yang dapat meningkatkan racun di aliran darah.

    Jadi, meskipun obat ini aman jika digunakan sesuai dosis dan anjuran yang berlaku, efek samping antasida tidak bisa diabaikan. Oleh karenanya penting untuk mengikuti saran dan anjuran dokter ketika mengunakan obat ini agar terhindar dari efek samping yang dapat terjadi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 15/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan