backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Pil KB, Ketahui Manfaat, Risiko, dan Cara Kerjanya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Pil KB, Ketahui Manfaat, Risiko, dan Cara Kerjanya

    Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang tersedia, selain IUD atau KB spiral, kondom, kontrasepsi oral, cincin vagina, dan koyo hormon. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, baik dalam hal kenyamanan, potensi efek samping, dan efektivitas pencegahan kehamilan. Lalu, bagaimana dengan pil KB? Simak penjelasan mengenai pil KB di bawah ini.

    Cara kerja pil KB

    Cara kerja pil KB bergantung dari kandungannya, yaitu versi sintetis dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita: estrogen dan progestin. Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita, dan tingkat naik-turun hormon ini memainkan peran penting dalam kehamilan.

    Pil kontrasepsi ini tersedia dalam dua jenis, pil kombinasi (mengandung progestin dan estrogen) dan pil mini (hanya progestin). Hormon yang terkandung dalam pil bekerja dalam tiga cara untuk mencegah kehamilan terjadi. Pertama, mencegah indung telur Anda untuk melepas sel telur agar tidak terjadi proses pembuahan.

    Kedua, mengubah ketebalan lendir leher rahim guna menyulitkan sperma bergerak masuk ke dalam rahim untuk mencari telur. Terakhir, mengubah lapisan dinding rahim sehingga tidak mungkin untuk sel telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim.

    Apa saja jenis-jenis pil KB yang tersedia?

    Ada dua jenis pil KB yang sering digunakan, yaitu pil kombinasi dan pil mini. Berikut penjelasan lengkap mengenai keduanya.

    Pil kombinasi

    Kebanyakan pil KB adalah ‘pil kombinasi’ yang mengandung kombinasi dari hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi, yaitu proses terjadinya pelepasan sel telur selama siklus bulanan. Seorang wanita tidak dapat hamil jika ia tidak berovulasi karena tidak ada sel telur yang dapat dibuahi.

    Pil KB ini juga berfungsi dengan menebalkan lendir dan sekitar serviks, yang semakin mempersulit sperma untuk memasuki uterus dan mencapai sel telur yang sudah dilepas. Hormon di dalam pil ini terkadang juga dapat berdampak pada uterus, mempersulit sel telur untuk menempel pada dinding uterus.

    Kebanyakan pil KB terdiri dari paket 21 hari atau 28 hari. Satu pil hormon dikonsumsi setiap harinya pada saat yang sama dalam 21 hari. Tergantung pada paket Anda, Anda dapat berhenti mengkonsumsi pil kontrasepsi selama 7 hari (untuk paket 21 hari) atau Anda dapat menkonsumsi pil yang tidak mengandung hormon selama 7 hari (untuk paket 28 hari).

    Seorang wanita mengalami menstruasi ketika berhenti mengonsumsi pil yang mengandung hormon. Beberapa  wanita memilih paket 28 hari karena itu membantu mereka untuk tetap berada pada kebiasaan mengkonsumsi pil setiap harinya.

    Ada pula tipe kombinasi pil yang menurunkan frekuensi menstruasi dengan memberikan pil hormon selama 12 minggu dan pil penawarnya selama 7 hari. Pil ini menurunkan frekuensi menstruasi menjadi satu kali setiap tiga bulan.

    Pil mini

    Jenis lain dari pil KB yang dapat mengubah frekuensi menstruasi adalah pil progesteron dosis rendah atau disebut  “pil mini”. Tipe pil kontrasepsi ini berbeda dari pil lain yang hanya mengandung hormon progesteron atau yang mengandung kombinasi antara estrogen dan progesteron.

    Pil ini bekerja dengan mengubah lendir serviks dan dinding uterus, dan terkadang dengan mempengaruhi ovulasi. Namun, pil mini ini bisa jadi kurang efektif dalam mencegah kehamilan dibanding pil kombinasi.

    Pil mini juga dikonsumsi setiap hari tanpa jeda. Seorang wanita yang mengonsumsi pil mini mungkin saja tidak mengalami menstruasi sama sekali atau tetap menstruasi tapi tidak teratur. Pil mini juga harus dikonsumsi pada saat yang sama setiap harinya, tanpa melewatkan dosis.

    Bagaimana cara menggunakan pil KB?

    Pil KB jenis apapun dapat bekerja dengan baik jika diminum setiap harinya pada jam yang sama. Efektivitas ini terlepas dari kapan pun seorang wanita ingin berhubungan seks. Hal ini terutama berlaku untuk pil KB yang mengandung progesteron.

    Anda bisa mulai mengonsumsi pil KB segera setelah Anda mendapatkannya, denga kata lain boleh memulai menggunakannya kapan pun, bahkan di tengah siklus menstruasi Anda.

    Namun, waktu Anda bisa terhindar dari kehamilan bergantung pada kapan Anda memulai menggunakannya. Ditambah lagi, jenis pil yang Anda gunakan juga menentukan.

    Untuk tujuh hari pertama konsumsi pil, seorang wanita masih harus menggunakan tambahan alat kontrasepsi seperti kondom. Penggunaan kondom disamping penggunaan pil KB ini berfungsi untuk mencegah kehamilan.

    Setelah tujuh hari, pil KB dapat bekerja sendiri tanpa bantuan alat kontrasepsi seperti kondom untuk mencegah kehamilan. Tetapi Anda tetap perlu menggunakan kondom untuk mencegah terjangkit penyakit menular seksual.

    Jika konsumsi pil terlewat atau terlupakan, Anda mungkin tidak bisa terhindar dari kehamilan. Sehingga, Anda akan membutuhkan alat kontrasepsi cadangan seperti kondom. Di samping itu, Anda mungkin harus berhenti melakukan seks untuk sementara waktu. Jangan mengonsumsi pil milik teman atau kerabat.

    Seberapa efektifkah pil KB?

    Dalam setahun, sekitar 8 dari 100 pasangan yang bergantung pada pil KB untuk mencegah kehamilan dapat mengalami kehamilan yang tidak disengaja. Tentu saja hal ini relatif dan tergantung pada seberapa teratur konsumsi alat kontrasepsi ini.

    Jika konsumsi pil KB dilewatkan, bahkan hanya satu hari saja, dapat meningkatkan risiko kehamilan. Alat konrasepsi ini sangat efektif, terutama jika dikonsumsi secara konsisten dan mengikuti arahan dokter, setiap hari di waktu yang sama.

    Namun, Anda perlu mengetahui bahwa secara umum, seberapa baik kerja dari alat kontrasepsi ini bergantung pada banyak faktor. Termasuk apakah seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan lain. Tidak hanya itu, jika Anda sedang mengonsumsi suplemen herbal yang dapat mengintervensi kinerja pil kontrasepsi.

    Sebagai contoh, antibiotik atau herbal seperti St. John’s Wort dapat mengintervensi kinerja dan efektivitas pil. Seberapa baik metode kontrasepsi juga bergantung pada apakah metode yang dipilih sudah cukup nyaman dan apakah seseorang ingat untuk memakainya secara benar setiap saat.

    Digunakan secara sempurna, tingkat efektivitas pil KB standar ini dilaporkan mencapai 99 persen. Tingkat efektivitas ini sedikit berbeda dengan pil mini. Dilansir dari WebMD, jika digunakan secara konsisten dan sesuai dengan arahan, tingkat kesuksesan pil mini mencapai 95 persen — agak kurang efektif daripada pil KB standar.

    Namun angka kesuksesan ini jugalah harus mempertimbangkan faktor lain, seperti lupa meminum dosis atau kehabisan dosis sebelum sempat isi ulang. Kekeliruan cara pakai atau keterlambatan dosis bisa menurunkan efektivitas pil hingga antara 92-94 persen.

    Apakah pil KB melindungi dari penyakit menular seksual?

    Pil KB tidak melindungi Anda dari penyakit kelamin. Artinya, saat Anda melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit menular seksual, menggunakan pil ini tidak menjamin Anda bisa terbebas dari penyakit tersebut.

    Pasalnya, pil KB memang hanya digunakan untuk mencegah kehamilan saja, bukan mencegah tertular dari penyakit kelamin yang mungkin bisa menular. Pasangan yang berhubungan seks harus selalu menggunakan kondom bersamaan dengan pil KB untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

    Jika Anda tidak ingin hamil dan tidak ingin tertular penyakit menular seksual, Anda bisa melakukan abstinence. Abstinence (tidak berhubungan seks) adalah satu-satunya metode yang selalu dapat mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.

    Siapa saja yang bisa menggunakan pil KB?

    Pil KB aman digunakan oleh sebagian besar wanita. Wanita muda yang bisa selalu ingat untuk mengonsumsi setiap hari dan menginginkan proteksi sempurna dari kehamilan dapat menggunakannya.

    Namun, tidak semua wanita dapat menggunakan alat kontrasepsi ini. Pil KB tidak direkomendasikan bagi wanita yang memiliki berat badan berlebih. Begitu pula dengan wanita yang telah berusia 35 tahun dan juga merokok.

    Selain dua kondisi di atas, ada beberapa kondisi medis yang dapat membuatnya tidak efektif atau justru lebih berisiko, seperti :

    Bagi wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur, pil KB ini disarankan. Meski demikian, wanita yang merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pil kontrasepsi dapat berkonsultasi dengan dokter atau praktisi kesehatan.

    Apa saja manfaat pil KB?

    Beberapa manfaat kesehatan tambahan selain mencegah kehamilan, di antaranya:

    1. Siklus menstruasi lebih teratur

    Pil KB hormon menyebabkan siklus menstruasi terjadi secara teratur. Hal ini sangat membantu, khususnya bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi terlalu cepat atau terlalu jarang. Bahkan, biasanya setelah penggunan pil ini, menstruasi juga cenderung lebih ringan dan singkat.

    2. Kram dan nyeri menstruasi lebih ringan (dysmenorrhea)

    Bukan hal yang aneh jika Anda mengalami dysmenorrhea saat sedang menstruasi. Nah, Anda bisa mengatasi kondisi ini menggunakan pil KB. Sehingga, saat mengonsumsinya, kram dan nyeri menstruasi bisa terasa lebih ringan.

    3. Peluang rendah anemia defisiensi zat besi

    Pil KB ini dapat mengurangi jumlah aliran darah saat menstruasi. Jumlah darah yang hilang memainkan peran penting untuk mencegah anemia defisiensi besi. 

    4. Menekan risiko endometriosis simptomatik

    Alat kontrasepsi ini mungkin tidak akan menyembuhkan Anda dari endometriosis. Akan tetapi, mungkin akan menghentikan perkembangan dari penyakit tersebut. Ini adalah pilihan pertama untuk mengendalikan pertumbuhan endometriosis dan nyeri, karena terapi hormon melalui pil ini adalah yang paling minim efek sampingnya.

    5. Menanggulangi risiko payudara fibrosistik

    Sekitar 70-90 persen pasien melaporkan peningkatan kondisi dari payudara fibrosistik melalui terapi kontrasepsi oral.

    6. Meredakan hirsutisme

    Estrogen dan progestin dalam pil akan menekan perkembangan hormon seks pria (androgen dan testosteron) yang menyebabkan pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, terutama di dagu, dada, dan perut.

    7. Mencegah kehamilan ektopik

    Kontrasepsi hormon oral adalah jenis kontrasepsi terbaik bagi wanita yang berada dalam risiko tinggi akan kehamilan ektopik, kondisi mengancam nyawa.

    8. Tidak memengaruhi kesuburan

    Meskipun mungkin akan memakan waktu 2-3 bulan untuk bisa hamil setelah menghentikan konsumsi pil KB, bukan berarti penggunaanya memengaruhi kesuburan. Artinya, Anda tetap bisa hamil jika Anda menghentikan penggunaannya. 

    Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang bisa Anda dapatkan seperti berikut ini:

    • Meredakan jerawat.
    • Mencegah osteoporosis.
    • Mengurangi risiko kanker indung telur, rahim dan usus besar.
    • Risiko kista indung telur dan kista non-kanker lainnya rendah.
    • Mengelola gejala polycystic ovary syndrome (PCOS).
    • Melindungi dari pelvic inflammatory disease (PID).
    • Tidak akan mengganggu aktivitas hubungan seksual.

    Apa efek samping pil KB yang mungkin terjadi?

    Pil KB merupakan metode yang efektif dan aman dalam mencegah kehamilan. Kebanyakan wanita muda yang mengonsumsinya jarang sekali menunjukkan efek samping. Adapun beberapa efek yang dapat dialami, antara lain:

    • Jadwal menstruasi yang tidak teratur.
    • Mual, pusing, sakit kepala, dan payudara nyeri.
    • Perubahan mood.
    • Gumpalan darah (jarang terjadi pada wanita di bawah 35 tahun yang tidak merokok).

    Beberapa efek samping ini meningkat selama tiga bulan pertama. Ketika seorang wanita mengalami efek samping, dokter biasanya akan menyarankan pil dengan merek lain.

    Pil ini juga memiliki efek samping yang kebanyakan wanita menyukainya, yaitu biasanya membuat menstruasi lebih sedikit, mengurangi kram perut saat haid, dan biasanya disarankan untuk wanita yang mengalami masalah menstruasi.

    Biasanya saat mengonsumsi pil ini memang menimbulkan jerawat, dan beberapa dokter akan menginformasikan hal ini. Namun, pil KB  juga terbukti melindungi kita dari beberapa hal seperti penyakit payudara, anemia, kista ovarium, kanker ovarium, dan endometrial.

    Apa saja kekurangan pil KB?

    Sebagian besar wanita mengalami efek ringan dan sementara, seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, perdarahan di antara menstruasi, dan perubahan suasana hati, selama tiga bulan pertama. Jika efek samping tidak menghilang setelah beberapa bulan, alangkah lebih baik jika Anda mengubah ke jenis atau merek pil yang berbeda.

    Beberapa efek samping termasuk jarang hingga langka, namun mungkin berbahaya. Di antaranya:

    1. Serangan jantung

    Peluang ini tergolong sangat kecil, kecuali jika Anda merokok.

    2. Stroke

    Wanita yang mengonsumsi pil KB dan memiliki riwayat migrain menunjukkan peningkatan risiko stroke, dibanding pengguna yang tidak memiliki migrain.

    3. Meningkatkan tekanan darah

    Wanita yang mengonsumsi pil hormon ini biasanya mengalami peningkatan tekanan darah sementara, meskipun pembacaan biasanya tetap dalam kisaran normal. Tekanan darah harus dimonitor selama beberapa bulan setelah wanita mulai menggunakan kontrasepsi oral.

    4. Pembekuan darah (venous thromboembolism)

    Studi secara konsisten menunjukkan bahwa risiko tromboemboli vena (VTE) adalah dua sampai enam kali lebih tinggi pada pengguna kontrasepsi oral daripada non-pengguna. Namun, risiko ini hanya mempengaruhi 3 sampai 6 dari 10.000 wanita yang mengonsumsi pil KB, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

    5. Kenaikan berat badan

    Hal ini sering disebabkan oleh penumpukan cairan atau penyimpanan lemak akibat estrogen di paha, pinggul, dan payudara. Kenaikan berat badan juga terkait dengan minimnya aktivitas fisik ata peningkatan asupan makanan.

    6. Depresi, mudah marah, perubahan mood

    Terakhir, meski efektif untuk mencegah kehamilan, tapi pil ini tidak melindungi Anda terhadap penularan penyakit kelamin. Kombinasikan penggunaan pil KB dengan kondom lateks atau kondom wanita saat berhubungan seks untuk mencegah peluang penyebaran penyakit.

    Bagaimana cara memperoleh pil KB?

    Dokter atau suster akan menyarankan pil KB yang tepat untuk Anda. Mereka akan menanyakan tentang kesehatan Anda, sejarah kesehatan keluarga Anda, dan melakukan tes fisik secara lengkap, yang mungkin dapat termasuk tes pelvis.

    Jika dokter atau suster menyarankan pil tersebut, mereka harus menjelaskan kapan Anda harus mulai mengonsumsinyadan apa yang harus dilakukan jika terlewat. Mereka biasanya akan menyuruh Anda untuk kembali dalam beberapa bulan untuk mengecek tekanan darah dan melihat apakah Anda mengalami masalah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan