Biasanya, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan HPV jika hasil tes pap smear Anda abnormal. Dalam hal ini, pemeriksaan HPV dilakukan untuk memastikan keberadaan sel kanker pada serviks. Wanita yang sudah menginjak usia 30 tahun atau lebih juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap 5 tahun.
Penting untuk dipahami, bahwa tes HPV memang merupakan salah satu cara deteksi dini kanker serviks. Hanya saja, pemeriksaan ini sebenarnya tidak terang-terangan menjelaskan kalau Anda memiliki kanker serviks.
Pemeriksaan HPV justru menunjukkan adanya perkembangan virus HPV di dalam tubuh, yang bisa berisiko menjadi penyebab kanker serviks.
3. Pemeriksaan IVA
Tes IVA juga menjadi salah satu cara mendeteksi dini kanker serviks yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memeriksa kondisi leher rahim. IVA merupakan kependekan dari inspeksi visual dengan asam asetat.
Jika dibandingkan dengan pap smear, tes IVA cenderung lebih murah karena pemeriksaan dan hasil diolah langsung, tanpa harus menunggu hasil laboratorium.
Cara mendeteksi kanker serviks yang satu ini dilakukan dengan menggunakan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 persen, yang kemudian diusapkan pada leher rahim.
Hasilnya juga akan langsung ketahuan apakah Anda dicurigai memiliki kanker serviks atau tidak. Meskipun terdengar agak menyeramkan, sebenarnya pemeriksaan ini tidak menyakitkan dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Saat jaringan leher rahim memiliki sel kanker, akan terlihat seperti luka, berubah menjadi putih, atau bahkan mengeluarkan darah ketika diberikan asam asetat. Sementara jaringan leher rahim yang normal, tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
Pemeriksaan ini dianggap sebagai deteksi awal yang ampuh dan murah mendeteksi penyakit tersebut. Selain itu, tes IVA juga dapat dilakukan kapan pun.
Pemeriksaan lanjutan setelah deteksi dini kanker serviks
Deteksi dini memang merupakan langkah yang paling awal untuk mencari tahu kemungkinan adanya kanker serviks. Ketika hasil diagnosis mengarah ke kanker serviks, dokter mungkin akan melanjutkan dengan tes lain untuk memastikannya.
Dengan kata lain, pemeriksaan lanjutan ini berguna sebagai tes pendamping untuk beragam cara deteksi dini kanker serviks di atas. Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan lanjutan setelah Anda melakukan deteksi dini kanker serviks.
1. Kolposkopi
Kolposkopi adalah salah satu cara mendeteksi kanker serviks pada tahap lanjutan yang biasanya dilakukan untuk meyakinkan adanya perkembangan sel-sel kanker serviks di dalam tubuh.
Tes ini biasanya dilakukan setelah Anda melakukan deteksi dini kanker serviks atau telah ditemukannya gejala kanker serviks pada tubuh.
Mendeteksi kanker serviks dengan cara kolposkopi tidak jauh berbeda dengan pap smear. Anda akan diminta untuk berbaring dengan posisi kedua kaki terbuka lebar (mengangkang).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar