backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Awas, Obat Anti Keguguran DES Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Serviks Pada Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    Awas, Obat Anti Keguguran DES Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Serviks Pada Anak

    Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa obat anti keguguran jenis DES rupanya sangat berisiko bagi ibu hamil dan bayinya kelak. Padahal, di tahun 1930 hingga 1980-an obat ini marak dikonsumsi ibu hamil guna mencegah keguguran dan komplikasi kehamilan. Apa saja bahaya obat DES bagi ibu dan bayi? Ini dia ulasan lengkapnya.

    Apa itu obat DES?

    Obat DES, yaitu singkatan dari diethylstilbestrol adalah hormon sintetis (buatan) yang sangat menyerupai estrogen. Obat ini biasanya diberikan bagi ibu hamil guna mencegah kelahiran prematur, komplikasi kehamilan, hingga keguguran.

    Pada tahun 1970-an, para peneliti mulai melihat adanya risiko penggunaan obat antikeguguran bagi ibu dan bayi. Sejak saat itu para dokter kandungan sudah jarang meresepkan obat ini. Berbagai studi yang menyusul juga memaparkan bahwa obat DES rupanya tak manjur dalam mencegah keguguran atau komplikasi kehamilan. Maka, sekarang obat ini sudah tak lagi diberikan bagi ibu hamil.

    Risiko penggunaan obat DES pada ibu dan bayi

    Sejumlah penelitian telah berhasil memastikan bahwa obat DES bisa meningkatkan risiko kesehatan serius baik bagi ibu hamil yang minum DES maupun bayi DES (bayi yang terpapar DES dalam kandungan).

    Risiko bagi ibu hamil yang minum DES

    Satu dari enam wanita yang minum DES waktu hamil mungkin mengidap kanker payudara. Sementara pada wanita yang tidak terpapar DES, angka kemungkinannya lebih kecil yaitu satu dari delapan wanita. Jika waktu hamil dulu dokter Anda meresepkan obat ini, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara mandiri (SADARI) dan menjalani tes mammogram setiap satu atau dua tahun sekali.  

    Risiko bagi anak perempuan

    Bayi DES perempuan lebih berisiko mengalami berbagai gangguan dibandingkan bayi DES laki-laki. Perhatikan perbandingan risiko bayi DES perempuan dengan bayi yang tak pernah terpapar obat antikeguguran DES berikut ini.

    • 40 kali lebih rentan terhadap adenokarsinoma sel jernih, yaitu penyebab kanker serviks dan kanker vagina
    • 8 kali lebih rentan mengalami kematian di usia 0-28 hari (kematian neonatal)
    • 4,7 kali lebih rentan melahirkan prematur
    • 3,8 kali lebih rentan mengalami keguguran di trimester kedua
    • 3,7 kali lebih rentan mengalami kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan)
    • 2,4 kali lebih rentan melahirkan bayi lahir mati (stillborn)
    • 2,4 kali lebih rentan tidak subur
    • 2,4 kali lebih rentan mengalami menopause dini
    • 2,3 kali lebih rentan mengalami cervical intraepithelial neoplasia (CIN) yaitu stadium 0 kanker serviks
    • 1,8 kali lebih rentan terhadap kanker payudara
    • 1,6 kali lebih rentan mengalami keguguran di trimester pertama
    • 1,4 kali lebih rentan mengalami preeklampsia saat hamil

    Risiko bagi anak laki-laki

    Meskipun bayi DES laki-laki tidak serentan bayi DES perempuan, tetap ada risiko yang mungkin muncul. Risiko utamanya yaitu kelainan organ reproduksi, misalnya buah zakar tidak turun atau munculnya kista di saluran sperma. Sebuah penelitian tahun 2009 juga menunjukkan kalau laki-laki yang pernah terpapar DES dalam kandungan lebih rentan terhadap infeksi atau peradangan buah zakar.

    Bagaimana kalau ibu saya minum DES waktu saya dalam kandungan?

    Bila Anda lahir pada tahun 1930 hingga 1980-an, tanyakan pada ibu Anda apakah beliau pernah mengonsumsi obat DES selama Anda masih dalam kandungan. Jika pernah, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan testis, pemeriksaan panggul (pelvic exam), pap smear, atau tes mammogram. Semakin cepat mendeteksi, semakin besar pula kemungkinan penyakit Anda ditangani.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan