backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mastektomi (Operasi Pengangkatan Payudara)

Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    Mastektomi (Operasi Pengangkatan Payudara)

    Pembedahan atau operasi adalah pilihan utama pengobatan untuk kanker payudara. Dari berbagai pilihan operasi, mastektomi adalah yang paling umum direkomendasikan dokter.

    Lalu, apa itu mastektomi dan bagaimana prosedur pengobatan ini? Berikut ulasan lengkapnya.

    Apa itu mastektomi?

    Mastektomi adalah istilah untuk operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara dan areola untuk menghilangkan sel kanker. Mastektomi dapat dilakukan pada salah satu atau kedua payudara.

    Prosedur pengobatan ini bisa dilakukan sendiri atau bersamaan dengan pengobatan kanker payudara lainnya, seperti radioterapi dan kemoterapi. Adapun penentuan pengobatan tersebut tergantung pada stadium kanker payudara yang Anda alami.

    Selain untuk mengobati, operasi mastektomi juga bisa dilakukan untuk mencegah kanker payudara, terutama pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara. Hal ini yang kemudian disebut dengan mastektomi profilaksis.

    Tipe-tipe operasi pengangkatan payudara

    efek operasi ganti kelamin

    Mastektomi merupakan prosedur operasi yang terbagi ke dalam beberapa tipe. Dokter akan merekomendasikan tipe mana yang perlu dilakukan, tergantung usia, kondisi kesehatan secara umum, ukuran tumor payudara, serta penyebaran sel kanker.

    Dokter juga akan mempertimbangkan alasan pribadi Anda dalam memilih prosedur pengobatan yang tepat. Maka, jangan ragu untuk selalu mendiskusikan pertimbangan dan pilhan Anda bersama dokter.

    Secara umum, berikut merupakan beberapa jenis mastektomi.

    Simple mastectomy

    Dalam prosedur ini, dokter akan mengangkat seluruh bagian payudara, termasuk jaringan payudara, areola, dan puting. Sementara itu, otot dinding dada di bawah payudara dan kelenjar getah bening di ketiak biasanya tidak diangkat.

    Operasi pengangkatan payudara ini biasanya dilakukan untuk wanita dengan jenis kanker payudara karsinoma duktal in situ (DCIS). Selain itu, operasi jenis ini juga dapat dilakukan pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara sebagai tindak pencegahan.

    Mastektomi radikal

    Mastektomi radikal adalah jenis operasi kanker payudara yang paling luas. Pada tipe ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh bagian payudara, termasuk kelenjar getah bening aksila (ketiak) dan otot dinding dada di bawah payudara.

    Mastektomi tipe ini dapat mengubah bentuk tubuh sehingga sangat jarang direkomendasikan. Saat ini, mastektomi radikal telah digantikan dengan modifikasi radikal sebagai alternatif karena manfaatnya sama, tetapi efek sampingnya lebih sedikit.

    Meski demikian, operasi radikal masih mungkin dilakukan untuk tumor besar yang tumbuh ke otot dada.

    Mastektomi radikal modifikasi

    Prosedur ini menggabungkan simple mastectomy yang dilanjutkan dengan pengangkatan kelenjar getah bening di bawah lengan. Namun, otot dada tidak ikut diangkat dan dibiarkan utuh tanpa disentuh.

    Sebagian besar pasien dengan kanker payudara invasif yang memutuskan melakukan mastektomi akan menerima mastektomi jenis ini. Kelenjar getah bening aksila memang cenderung tidak diangkat untuk mengidentifikasi apakah sel kanker sudah menyebar ke luar payudara.

    Nipple-sparing mastectomy

    Nipple-sparing mastectomy merupakan operasi pengangkatan jaringan payudara yang menyisakan puting dan kulit di sekitarnya (areola). Prosedur ini biasanya diikuti dengan operasi rekonstruksi payudara.

    Perlu dipahami, sel kanker biasanya cenderung tidak terlihat jika berada dekat dengan puting. Jika saat operasi berlangsung dokter menemukan sel kanker dalam jaringan tersebut, puting juga harus diangkat untuk mengurangi risiko penyebarannya.

    Nipple-sparing mastectomy biasanya menjadi pilihan bagi wanita yang memiliki kanker payudara stadium awal pada jaringan terluar. Namun, jenis mastektomi ini dapat membuat jaringan puting yang tersisa jadi menyusut atau cacat bentuk karena tidak mendapat suplai darah yang baik.

    Skin-sparing mastectomy 

    operasi fisura ani

    Skin-sparing mastectomy merupakan operasi pengangkatan semua jaringan payudara, termasuk puting dan areola, tetapi sebagian besar kulit di atas payudara tetap dibiarkan. Umumnya, kulit tersebut akan diisi kembali dengan jaringan dari bagian tubuh lain dalam operasi rekonstruksi payudara.

    Wanita umumnya lebih menyukai jenis operasi ini karena payudara yang direkonstruksi tampak lebih alami. Namun, umumnya operasi ini tidak cocok bagi pasien dengan tumor yang lebih besar atau yang dekat dengan permukaan kulit.

    Mastektomi bilateral

    Mastektomi bilateral merupakan operasi pengangkatan kanker pada kedua sisi payudara. Prosedur mastektomi ini adalah yang paling umum dilakukan untuk wanita yang berisiko sangat tinggi terkena kanker payudara, terutama wanita yang mengalami mutasi gen BRCA.

    Biasanya, kombinasi prosedur yang dilakukan yaitu dengan simple mastectomy atau nipple-sparing.

    Mastektomi profilaksis

    Mastektomi profilaksis merupakan operasi pengangkatan jaringan payudara untuk mencegah munculnya kanker payudara, terutama pada orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini.

    Adapun beberapa faktor risiko kanker payudara yakni wanita dengan riwayat keluarga yang memiliki kanker payudara serta wanita yang positif memiliki mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.

    Umumnya, mastektomi profilaksis dilakukan dengan prosedur simple mastectomy, skin-sparing mastectomy, atau nipple-sparing mastectomy. 

    Siapa saja yang memerlukan operasi ini?

    Wanita yang didiagnosis kanker payudara stadium awal bisa memilih antara pengobatan lumpektomi dan mastektomi. Namun, lumpektomi umumnya selalu dilakukan dengan radioterapi, yang juga sering disebut dengan terapi atau operasi konservasi payudara.

    Keduanya dinilai sama-sama efektif untuk mencegah kanker payudara muncul kembali. Namun, terkadang efektivitas dan hasil dari mastektomi jauh lebih baik.

    Berikut beberapa kondisi yang kerap menjadi alasan dipilihnya mastektomi.

    • Tidak bisa menjalani terapi radiasi.
    • Lebih menginginkan operasi pengangkatan payudara dibandingkan radiasi.
    • Sudah pernah lumpektomi, tetapi kanker tak juga hilang.
    • Memiliki dua atau lebih area kanker pada payudara yang sama, yang tidak cukup dekat untuk diangkat bersamaan.
    • Tumor berukuran lebih dari 5 cm, atau bahkan lebih besar dari ukuran payudara.
    • Sedang hamil dan efek radiasi akan jauh lebih berbahaya pada janin
    • Memiliki faktor genetik, seperti mutasi gen BRCA.

    Efek samping mastektomi

    Efek samping dari operasi ini tergantung pada jenis mastektomi yang Anda jalani. Inilah beberapa efek samping mastektomi yang mungkin terjadi.

  • Nyeri pada area bekas operasi.
  • Pembengkakan di area operasi.
  • Penumpukan darah di luka (hematoma).
  • Penumpukan cairan bening pada luka (seroma).
  • Gerak lengan dan bahu jadi lebih terbatas.
  • Mati rasa pada dada atau lengan atas.
  • Nyeri saraf (neuropati) pada dinding dada, ketiak, dan/atau lengan yang tak kunjung hilang seiring berjalannya waktu.
  • Perdarahan dan infeksi pada area yang dioperasi.
  • Pembengkakan pada lengan setelah operasi pengangkatan kelenjar getah bening.
  • Konsultasikan kembali ke dokter jika efek samping yang Anda rasakan semakin hari semakin parah dan tak kunjung membaik.

    Apa yang harus dilakukan sebelum mastektomi?

    Sebelum melakukan operasi pengangkatan payudara, berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan.

    • Memberi tahu dokter mengenai obat, vitamin, dan suplemen yang sedang dikonsumsi.
    • Tidak minum aspirin, ibuprofen, atau obat pengencer darah seperti warfarin seminggu sebelum operasi.
    • Tidak makan atau minum sekitar 8–12 jam sebelum operasi.

    Jangan lupa untuk mengemasi pakaian, alat mandi, dan perlengkapan pribadi lainnya sebagai persiapan untuk rawat inap.

    Apa yang terjadi dan harus dilakukan setelah operasi?

    hidup sehat setelah operasi bypass jantung

    Setelah operasi pengangkatan payudara, umumnya dokter akan meminta Anda tetap di rumah sakit selama tiga hari untuk pemulihan. Pada masa ini, dokter dan tim medis akan memantau perkembangan kondisi Anda.

    Selama waktu ini juga, dokter dan perawat akan mengajarkan olahraga ringan untuk membantu merilekskan lengan dan bahu pada sisi payudara yang diangkat. Selain itu, olahraga juga mengurangi risiko pembentukan bekas luka atau jaringan parut yang signifikan.

    Selama menginap di rumah sakit, Anda juga akan dipasangkan saluran atau drain khusus untuk menampung darah dan cairan dari area operasi. Tanyakan pada dokter dan perawat bagaimana merawat saluran pembuangan ini bila Anda masih perlu memakainya ketika sudah di rumah.

    Saat di rumah sakit, Anda pun akan mendapat informasi mengenai pemulihan operasi saat di rumah, termasuk bagaimana merawat bekas operasi agar terhindar dari infeksi dan komplikasi lain, seperti limfedema.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengenali tanda-tanda infeksi atau limfedema sehingga Anda bisa segera ke rumah sakit bila hal ini terjadi.

    Selain informasi di atas, Anda pun mungkin perlu menanyakan beberapa hal kepada dokter, seperti:

    • kapan Anda mandi setelah operasi dan bagaimana caranya agar bekas operasi tidak infeksi,
    • kapan Anda bisa mulai mengenakan bra lagi,
    • waktu untuk mulai menggunakan prostesis dan jenis apa yang boleh digunakan jika Anda tidak memilih melakukan rekonstruksi payudara,
    • penggunaan obat-obatan yang diperbolehkan, serta
    • aktivitas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

    Anda pun sebaiknya tetap rutin berkonsultasi ke dokter setelah operasi pengangkatan payudara ini. Hal ini bertujuan agar dokter bisa terus memantau kondisi Anda.

    Pemulihan pascaoperasi bisa memakan waktu hingga beberapa minggu. Namun, pemulihan akan lebih lama jika Anda melakukan rekonstruksi payudara sekaligus.

    Cara pemulihan diri setelah operasi pengangkatan payudara bisa berbeda untuk tiap orang. Umumnya, dokter akan menyarankan Anda untuk beristirahat yang cukup, minum obat sesuai anjuran, berhati-hati ketika membersihkan diri, dan rutin berolahraga atau menggerakkan tubuh.

    Anda bisa mendapatkan layanan mastektomi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, termasuk rumah sakit khusus kanker. Cari fasilitas kesehatan terdekat dari lokasi Anda dan booking layanannya melalui Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk

    Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan