backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Biopsi Payudara

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 24/11/2022

    Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Biopsi Payudara

    Biopsi payudara adalah salah satu prosedur tes yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker payudara atau benjolan lainnya di payudara. Lalu, bagaimana prosedur ini dilakukan? Apa saja yang harus Anda persiapkan?

    Mengapa biopsi payudara perlu dilakukan?

    Biopsi payudara adalah prosedur pengambilan sampel jaringan payudara untuk kemudian diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Pengambilan sampel ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat kelainan sel di payudara Anda.

    Umumnya, tes ini diperlukan bila Anda merasakan adanya benjolan di payudara, perubahan pada puting payudara, perubahan pada payudara yang tidak biasa, atau gejala kanker payudara lainnya. 

    Tes ini umumnya dilakukan setelah Anda melakukan pemeriksaan kanker payudara lain, seperti mamografi atau USG payudara. Bila melalui tes-tes tersebut benjolan atau gejala lain yang Anda alami dicurigai sebagai kanker, biopsi payudara baru akan dilakukan.

    Meski demikian, gejala atau benjolan di payudara yang Anda alami tidak selalu pertanda kanker. Dilansir dari National Breast Cancer Foundation, sekitar 80 persen wanita yang melakukan biopsi payudara, hasilnya bukanlah kanker.

    Adapun bila hasil tes Anda menunjukkan kanker, biopsi dapat membantu dokter menentukan jenis dan stadium kanker payudara yang Anda alami. Dengan demikian, pengobatan kanker payudara yang diberikan pun akan lebih tepat dan efektif.

    Jenis-jenis biopsi payudara dan prosedurnya

    Terdapat berbagai jenis biopsi payudara yang umum dilakukan. Pemilihan jenis biopsi yang akan Anda jalani tergantung pada ukuran, lokasi, dan seberapa mencurigakan benjolan atau gejala kanker yang Anda alami serta masalah medis lain yang mungkin Anda miliki.

    1. Fine-needle aspiration (FNA) biopsy

    Fine-needle aspiration (FNA) merupakan jenis biopsi yang paling sederhana. Biopsi ini dilakukan dengan memasukkan jarum suntik tipis untuk menyedot sedikit jaringan dari dalam benjolan.

    Prosedur pengambilan sampel ini bisa dibantu dengan USG payudara maupun tidak. Dokter umumnya tidak membutuhkan bantuan USG bila benjolan yang ada di payudara bisa dirasakan melalui tangan saat pemeriksaan payudara klinis.

    Adapun USG dibutuhkan untuk membantu menemukan lokasi benjolan yang tepat di payudara bila sulit ditemukan hanya dengan tangan. Sampel jaringan dari prosedur inilah yang kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

    Meski prosedurnya sederhana, sampel jaringan yang didapat dari biopsi FNA jumlahnya terbatas, sehingga pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorium pun terbatas. Anda mungkin membutuhkan biopsi kedua atau jenis biopsi lain bila dokter belum menemukan hasil yang jelas dengan biopsi ini.

    Biopsi FNA membutuhkan obat bius lokal sebelum tes dilakukan, tetapi di sebagian besar kasus, bius lokal mungkin tidak dibutuhkan. Pasalnya, pemberian bius lokal mungkin akan lebih sakit dibandingkan proses biopsi itu sendiri.

    2. Core-needle biopsy (CNB)

    Core-needle biopsy merupakan jenis biopsi payudara dengan menggunakan jarum yang lebih besar, tebal, dan berlubang. Jarum biasanya tersambung pada sebuah alat yang bisa membuatnya bergerak keluar masuk jaringan lebih mudah dan akurat.

    Ukuran jarum yang lebih besar memungkinkan prosedur ini mengambil sampel jaringan yang lebih banyak. Oleh karena itu, jenis biopsi ini memungkinkan lebih banyak pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium.

    Sama seperti FNA, biopsi CNB bisa dilakukan hanya dengan merasakan benjolan melalui tangan atau menggunakan alat bantu. Alat bantu yang digunakan umumnya, yaitu USG atau MRI payudara, untuk memandu jarum ke area benjolan yang tepat.

    Namun, tidak seperti FNA, hampir seluruh proses biopsi CNB menggunakan obat bius lokal sebelum prosedur dilakukan.

    3. Stereotactic biopsy 

    Biopsi payudara stereotatik merupakan prosedur biopsi yang dilakukan dengan menggunakan mamografi untuk menemukan benjolan atau area yang mencurigakan di payudara. Prosedur ini umumnya dilakukan bila benjolan atau area abnormal pada payudara Anda sangat kecil dan tidak dapat dilihat secara jelas hanya dengan USG.

    Saat prosedur ini dilakukan, Anda akan diminta untuk berbaring telungkup di atas meja dengan salah satu payudara berada di lubang, yang ada di atas meja.

    Payudara tersebut kemudian akan ditekan sebagaimana proses mamografi pada umumnya, guna melihat lokasi yang tepat untuk biopsi. Lalu, dokter akan membuat sayatan kecil di payudara Anda dan kemudian menggunakan jarum berlubang (seperti pada proses CNB) atau vakum khusus untuk mengambil sampel jaringan payudara.

    4. Surgical biopsy

    Surgical biopsy adalah prosedur pengangkatan sebagian benjolan di payudara lewat operasi. Selanjutnya sampel akan dikirim ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. Prosedur ini bisa dilakukan dengan obat bius lokal atau total.

    5. Lymph nodes biopsy

    Lymph nodes biopsy adalah prosedur biopsi payudara yang mengambil sampel jaringan payudara dekat kelenjar getah bening. Lokasi biopsi ini umumnya di dekat ketiak dan atas tulang selangka.

    Prosedur ini dilakukan untuk mencari tahu apakah sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening atau belum.

    Persiapan yang perlu dilakukan sebelum biopsi payudara

    Sebelum Anda melakukan biopsi payudara, beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi tertentu, seperti:

    • Alergi pada obat tertentu, lateks, plester, atau obat-obatan anestesi (bius).
    • Mengonsumsi obat tertentu dalam tujuh hari terakhir, seperti aspirin, obat antikoagulan (pengencer darah), ibuprofen, atau suplemen vitamin termasuk herbal.
    • Sedang hamil atau curiga sedang hamil, karena biopsi berbahaya bagi janin.
    • Menggunakan perangkat implan yang dipasang di dalam tubuh, seperti alat pacu jantung, terutama bila dokter meminta Anda melakukan MRI.

    Selain hal-hal tersebut, Anda juga sebaiknya tidak menggunakan lotion, krim, bedak, parfum, atau deodoran di bawah lengan atau payudara Anda.

    Para ahli juga menyarankan untuk menggunakan bra setelah prosedur biopsi dilakukan. Anda mungkin akan diberikan kompresan dingin setelah prosedur selesai untuk membantu mengurangi rasa sakitnya. Adapun bra Anda akan membantu menyimpan kompresan tetap pada tempatnya.

    Hal yang perlu diperhatikan setelah biopsi payudara

    Biasanya, Anda langsung diperbolehkan pulang setelah melakukan biopsi payudara. Prosedur ini umumnya tidak memerlukan rawat inap.

    Dokter akan menyarankan Anda untuk rutin membersihkan dan mengganti perban di area bekas biopsi. Dokter juga akan memberi tahu Anda bagaimana cara yang benar untuk merawat luka bekas operasi.

    Jika Anda mengalami demam lebih dari 37°C atau area kulit payudara yang dibiopsi memerah, menghangat, atau mengeluarkan air, segera hubungi dokter karena ini merupakan gejala infeksi.

    Menimbang risiko biopsi payudara

    Biopsi payudara termasuk prosedur diagnostik yang berisiko rendah. Namun, setiap prosedur tetap memiliki kemungkinan efek samping. Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari biopsi payudara:

    • Perubahan bentuk payudara, tergantung pada ukuran jaringan yang dibuang.
    • Payudara memar dan bengkak.
    • Rasa sakit pada bagian yang disuntik.
    • Luka sayatan, terutama pada surgical biopsy. 
    • Infeksi pada bagian yang dibiopsi.

    Pastikan Anda mengikuti semua instruksi dokter untuk perawatan setelah biopsi. Hal ini akan mengurangi kemungkinan Anda terjangkit infeksi.

    Cara mengetahui hasil biopsi payudara

    Hasil biopsi payudara biasanya akan keluar beberapa hari setelah prosedur dilaksanakan. Hasil tes nantinya akan menunjukkan apakah benjolan Anda bersifat jinak (bukan kanker), pra-kanker, atau positif kanker.

    Jika hasilnya bukan kanker, benjolan tersebut dapat berarti fibroadenoma, perubahan payudara fibrokistik, tumor papiloma intraduktal, atau tumor payudara jinak lainnya. Jika sampel Anda bersifat kanker, hasil tes biopsi akan mencantumkan jenis kanker payudara yang Anda derita serta perkembangan sel kanker atau stadium kanker payudara Anda.

    Penentuan ini memudahkan dokter untuk memberi pengobatan yang tepat. Semakin cepat keberadaan kanker payudara diketahui lewat biopsi, semakin cepat pula pengobatan bisa dimulai. Dengan begitu, peluang kesembuhan Anda juga jadi lebih besar.

    Untuk mendapat informasi lebih lanjut terkait hal ini atau memang Anda perlu menjalaninya, Anda bisa mendatangi fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan ini. Misalnya rumah sakit khusus kanker atau umum.

    Cari yang terdekat dari lokasi Anda dan booking layanannya melalui Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 24/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan