backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Apakah Aman untuk Memencet Jerawat?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 17/05/2023

Apakah Aman untuk Memencet Jerawat?

Bagi Anda yang senang memencet jerawat, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut. Mengeluarkan isi jerawat dengan menekannya justru memperparah jerawat Anda. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Bahaya memencet jerawat sembarangan

Kemunculan jerawat di kulit, terutama di area T-zone (dahi, hidung, hingga dagu), memang cukup mengganggu.

Selain menimbulkan rasa sakit, jerawat di area tersebut juga dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang karena mudah terlihat. 

Akhirnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa memencet jerawat sendiri di daerah segitiga ini membantu menghilangkan jerawatan.

Sayangnya, memecahkan jerawat tanpa bantuan dokter dapat memperburuk kondisi kulit, seperti: 

  • infeksi jerawat,
  • jerawat tampak lebih jelas,
  • bekas jerawat permanen, dan
  • nyeri pada bagian jerawat.

Ketika jerawat yang ada di area T-zone ini pecah, bakteri penyebab jerawat akan lebih mudah masuk dan menginfeksi kulit Anda.

Infeksi jerawat bisa menyebar ke area dahi, pangkal hidung, hingga kedua sudut mulut, area ini terhubung langsung ke pembuluh darah di tengkorak kepala.

Tepat di bawah hidung dan mulut juga terdapat empat saraf kranial utama. Jika infeksi bakteri mencapai salah satu dari saraf ini, fungsi motorik wajah bisa terganggu. 

Risiko yang paling berbahaya adalah infeksi menyebar ke pembuluh darah yang terhubung ke otak.

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda menahan diri memencet jerawat untuk menghindari masalah yang serius.

Jerawat memang bisa pecah

Penyumbatan pori-pori akibat minyak berlebih dari kelenjar sebaceous akan menyebabkan bengkak berbentuk benjolan, seperti komedo atau jerawat pustula. Jika pembengkakan terlalu besar, jerawat akan pecah dan bisa mengeluarkan nanah. 

Tips memencet jerawat dengan aman

jerawat di hidung

Cara yang paling aman untuk memencet jerawat adalah melakukan pengobatan jerawat terlebih dahulu.

Obat penghilang jerawat yang dijual bebas, seperti retinoid, benzoil peroksida, dan asam salisilat telah terbukti efektif membuka pori-pori kulit.

Namun, jika jerawat memang perlu dipecahkan, coba ikuti cara aman berikut ini.

1. Komedo 

Setelah menggunakan salep penghilang jerawat, menghilangkan komedo disebut lebih mudah dibandingkan jerawat lainnya. Anda dapat menekan lembut tepi luar komedo dengan ujung jari atau kapas. 

Secara teori, sumbatan akan lebih mudah keluar karena komedo adalah pori-pori yang terbuka. 

2. Komedo putih (whiteheads)

Sementara itu, untuk komedo putih atau komedo putih mungkin Anda memerlukan metode lain dengan bantuan alat seperti jarum yang telah disterilkan. 

Pasalnya, komedo putih adalah jerawat tertutup, sehingga Anda perlu menusuk komedo agar isinya dapat keluar dari benjolan putih ini. 

3. Jerawat pustula

Jerawat pustula adalah jerawat bernanah dan terletak di lapisan kulit yang cukup dalam.

Oleh sebab itu, Anda perlu menggunakan teknik yang berbeda saat memencet jerawat ini. Simak caranya berikut ini.

  • Kompres jerawat dengan air hangat agar nanah naik ke permukaan.
  • Tusuk jerawat dengan alat khusus agar nanah keluar.
  • Bila tidak ada yang keluar, tunggu sebentar.
  • Hindari menekan jerawat terlalu sering.

Memencet jerawat lebih aman di dokter kulit

jerawat parah

Memencet jerawat sebenarnya tidak dianjurkan sendirian mengingat lebih banyak bahaya dan risiko dari cara ini.

Alih-alih berusaha mengeluarkan isi jerawat sendiri, sebaiknya konsultasikan masalah kulit ini dengan dokter. 

Dilansir dari American Academy of Dermatology, dokter spesialis kulit memiliki beberapa metode untuk menghilangkan jerawat secara fisik.

1. Ekstraksi jerawat

Metode pertama disebut ekstraksi jerawat. Ekstraksi jerawat adalah prosedur dengan bantuan alat khusus yang sudah disterilkan.

Metode ini biasanya digunakan untuk menghilangkan komedo. Normalnya, cara mengobati jerawat ini dianjurkan ketika pengobatan jerawat lainnya tidak berhasil. 

Artinya, mengeluarkan isi jerawat dengan cara dokter jarang menjadi pilihan pertama karena memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang tidak sebentar.

2. Suntik kortikosteroid 

Untuk memecahkan jerawat yang cukup parah, seperti jerawat batu dan jerawat nodul, dokter mungkin akan menyuntikkan kortikosteroid pada jerawat.

Hal ini bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah bekas jerawat. 

Perlu diingat bahwa terlalu banyak menerima cairan kortikosteroid justru dapat memperparah kondisi jerawat nodul dan menyebabkan bekas jerawat permanen. 

3. Drainase

Selain itu, dokter kulit dapat menghilangkan jerawat yang cukup besar dan menyakitkan dengan drainase.

Cara ini melibatkan jarum atau pisau bedah untuk membuka benjolan dan mengeluarkan isi jerawat. Tujuannya adalah jerawat kistik dan nodul cepat mengering.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan solusi yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 17/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan