Tekanan darah yang normal pada pembuluh darah paru-paru seharusnya berkisar di angka 8-20 mmHg saat tubuh beristirahat dan 30 mmHg ketika tubuh melakukan aktivitas fisik. Apabila tekanan arteri paru-paru berada di atas 25-30 mmHg, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai hipertensi pulmonal.
Penyebab dari hipertensi pulmonal dapat bervariasi. Beberapa di antaranya adalah konsumsi obat-obatan terlarang, cacat pada jantung sejak lahir, menderita penyakit paru lainnya, serta terlalu lama berada di ketinggian tertentu. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, jantung akan bekerja lebih keras saat memompa darah, sehingga Anda berisiko mengalami gagal jantung.
10. Hipertensi pada lansia
Seseorang yang sudah lanjut usia umumnya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibanding orang yang masih muda. Bila ini tidak dikontrol, hipertensi pada lansia mungkin saja terjadi dan dapat meningkatkan risiko terjadi penyakit lainnya, seperti stroke.
Tidak seperti orang muda, para ahli menetapkan tekanan darah normal lansia dijaga di bawah 140/90 mmHg. Adapun di atas angka tersebut sudah termasuk hipertensi. Adapun orang muda umumnya perlu menjaga tekanan darah normal di bawah 120/80 mmHg.
Namun, mengatasi hipertensi pada lansia perlu berhati-hati. Menurutkan tekanan darah pada lansia secara mendadak dan cepat bisa membahayakan kesehatannya. Pada kondisi tersebut, lansia bisa mengalami pusing, tubuh goyah, dan rentan jatuh.
11. Hipertensi sistolik terisolasi
Jenis hipertensi lainnya, yaitu hipertensi sistolik terisolasi. Hipertensi ini pun umum terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, terutama wanita. Pada kondisi ini, tekanan darah sistoliknya meningkat hingga mencapai 140 mmHg atau lebih, sedangkan tekanan darah diastoliknya berada di bawah 90 mmHg.
Hipertensi sistolik terisolasi terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti anemia, penyakit ginjal, atau bahkan obstructive sleep apnea(OSA).
12. Hipertensi resisten
Hipertensi resisten adalah kondisi di mana tekanan darah tidak dapat terkontrol meski sudah menggunakan obat-obatan hipertensi. Pada kondisi ini, tekanan darahnya cenderung menetap pada tingkat yang tinggi, yaitu mencapai 140/90 mmHg atau lebih meski sudah minum tiga jenis obat hipertensi untuk menurunkannya.
Hipertensi resisten bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi medis tertentu atau penyebab lainnya. Seseorang dengan hipertensi resisten lebih berisiko pada penyakit lain, seperti stroke, penyakit ginjal, hingga gagal jantung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar