backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Autisme Bisa Disembuhkan? Ini Jawaban dan Perawatannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    Apakah Autisme Bisa Disembuhkan? Ini Jawaban dan Perawatannya

    Semakin banyak anak dan orang dewasa yang didiagnosis dengan autisme. Anak dan orang dewasa dengan autisme mungkin memiliki masalah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain sehingga sulit bagi mereka untuk menjalani kehidupan normal. Oleh karena itu, kerap muncul pertanyaan, apakah anak autis bisa sembuh secara total? Yuk, simak jawabannya di bawah ini!

    Apakah anak autis bisa sembuh?

    kisah merawat anak autisme

    Jawaban dari pertanyaan apakah anak autis bisa sembuh sampai saat ini sebenarnya belum dapat dipastikan.

    Ya, sejauh ini belum bisa dipastikan apakah ada obat atau metode yang dapat menyembuhkan autisme.

    Selain itu, belum ada juga cara yang pasti untuk mengobati gejala atau ciri-ciri autisme secara total.

    Oleh sebab itu, kebanyakan penderita harus hidup dengan autisme seumur hidupnya.

    Sebagaimana yang mungkin sudah Anda tahu, gangguan spektrum autisme (GSA) adalah kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi perilaku dan cara seseorang berkomunikasi.

    Anak atau orang dengan autisme sering terlihat tanpa gejala. Namun, cara mereka berkomunikasi, berinteraksi, belajar, atau berperilaku mungkin berbeda dengan orang-orang pada umumnya.

    Cara mereka berpikir atau menyelesaikan masalah bisa tampak pintar dan berbakat, tetapi ada juga yang malah lambat.

    Sebagian penderita, baik anak maupun orang dewasa, bisa menjalani hidup mereka sendiri. Sementara itu, sebagian lainnya mungkin membutuhkan banyak bantuan.

    Anak dan orang dewasa dengan autisme tampak seperti hidup di dalam dunianya sendiri, di mana mereka kerap tidak mengacuhkan orang lain di sekitar mereka.

    Seorang anak yang didiagnosis autis juga cenderung menghabiskan waktu sendiri.

    Selain itu, umumnya mereka memiliki masalah dalam komunikasi nonverbal (bahasa tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan nada suara). Oleh karena itu, mereka bisa saja tidak sadar saat orang lain berbicara dengan mereka.

    Pengidap autisme juga bisa tertarik pada seseorang, tapi umumnya tidak tahu bagaimana cara bermain atau berbicara dengan orang tersebut. Ini karena mereka kesulitan memahami perasaan dan jalan pemikiran orang lain.

    Beberapa penderita autisme mungkin mengulangi tindakan tertentu secara berulang-ulang.

    Meski di awal disebutkan bahwa sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah anak autis bisa sembuh, tapi ada kemungkinan lain.

    Peneliti dari Ukraina telah berdiskusi bahwa adanya kemungkinan autisme bisa disembuhkan sepenuhnya jika ditangani sedini mungkin atau sejak tahap awal. 

    Dilansir dari Ukraine Crisis Media Center, diduga sekitar 30% anak denga autisme bisa sembuh total.

    Hal ini mungkin terjadi jika kondisi deteksi sedini mungkin dan segera ditangani.

    Jika didiagnosis dengan benar dan mulai dirawat pada usia 3—4 tahun, anak akan bisa berkembang secara normal seperti teman-temannya.

    Volodymyr Stefanyshyn, di Ukraine Crisis Media Center

    Gejala autisme yang ditangani sejak dini diduga bisa hilang seiring dengan pertambahan usia anak.

    Maka dari itu, masih sangat memungkinkan bagi orang-orang dengan gangguan spektrum autisme untuk hidup lebih baik dan mandiri.

    Seiring berjalannya waktu, penderita bisa menjadi lebih baik dengan perawatan yang tepat.

    Saat ini, para ahli dan peneliti dari seluruh penjuru dunia masih terus bekerja untuk menemukan metode, teknologi, atau pengobatan mutakhir agar autisme bisa disembuhkan sepenuhnya.

    Akan tetapi, hal ini memang bisa memakan waktu yang lama.

    Seperti apa perawatan untuk gangguan spektrum autisme?

    kisah terapi anak autisme

    Meskipun autisme umumnya terjadi sebagai kelainan seumur hidup dan belum dapat disembuhkan secara total, obat-obatan dan terapi untuk anak autisme dapat membantu mengurangi gejala autisme dan mendukung kemampuan fungsionalnya.

    Tersedia perawatan untuk membantu pengidap autisme menyesuaikan diri dengan kondisinya.

    Dokter akan menganjurkan jenis-jenis terapi yang memang dibutuhkan oleh pasien. Pasalnya, kondisi autisme pada setiap orang berbeda-beda, begitu juga dengan tingkat keparahannya.

    Anak Anda mungkin membutuhkan terapi wicara atau terapi okupasi secara rutin. Anak juga bisa tidak membutuhkan terapi secara intensif dan hanya perlu pendampingan orangtua di rumah.

    Ingatlah, orang dengan autisme masih bisa jatuh sakit, terkena penyakit, atau terluka seperti orang-orang pada umumnya.

    Maka dari itu, mereka juga membutuhkan bantuan medis seperti orang lain. Mereka harus dibawa ke dokter dan dokter gigi secara teratur.

    Sayangnya, gejala-gejala autisme terkadang memang bisa menjadi penghalang.

    Misalnya, mereka tidak mau berbicara dengan dokter atau mereka tidak bisa duduk tenang di kursi pemeriksaan gigi. Dalam kasus seperti ini, baik kesehatan fisik dan mental harus dipantau.

    Anda juga sebaiknya mencari dokter yang sudah terbiasa menangani anak atau orang dewasa dengan kebutuhan khusus. 

    Meskipun autisme belum dapat dipastikan bisa sembuh sepenuhnya atau tidak, perawatan sejak dini dapat mengendalikan gejala-gejalanya.

    Diagnosis autisme dan perawatan harus dilakukan sesegera mungkin.

    Dengan begitu, Anda bisa membantu orang terdekat yang mengidap gangguan spektrum autisme belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan mereka.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan