backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Anti HBs, Pemeriksaan untuk Diagnosis Hepatitis B

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 15/02/2024

Mengenal Anti HBs, Pemeriksaan untuk Diagnosis Hepatitis B

Hepatitis B adalah penyakit liver menular yang cukup umum terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Bila Anda khawatir tapi tidak begitu yakin terinfeksi hepatitis B, pastikan konsultasikan diagnosisnya kepada dokter melalui tes anti HBs.

Apa itu tes anti HBs?

Penularan virus hepatitis B (HBV) mudah terjadi lewat pertukaran darah, liur, air mani, dan cairan vagina saat berhubungan seks tanpa kondom.

Namun, Anda bisa melakukan pemeriksaan untuk tahu apakah Anda terjangkit HBV atau tidak. Ada beberapa jenis tes hepatitis B, salah satunya adalah tes anti HBs.

Tes anti HBs adalah bagian dari rangkaian tes darah diagnosis hepatitis B. Anti HBs memiliki kepanjangan hepatitis B surface antibody (HBsAb).

Tes HBsAb merupakan pemeriksaan lanjutan setelah tes HBsAG dilakukan. Tes ini bertujuan untuk mengamati bagaimana sistem kekebalan tubuh bekerja melawan virus HBV.

Sama seperti pemeriksan darah pada umumnya, petugas medis akan mengambil sampel darah yang nantinya dianalisis di laboratorium.

Anda bisa menjalani tes ini di klinik, puskesmas, laboratorium kesehatan, atau rumah sakit.

Mengutip situs Centers for Disease Control and Prevention, hasil tes biasanya digambarkan dengan serangkaian angka. Jika nilainya kurang dari 5 mlU/mL, hasil tes adalah negatif. Apabila hasilnya lebih dari 12 mlU/mL, artinya hasilnya positif.

Sementara itu, jika nilai hasil tes lebih dari 5 mlU/mL dan kurang dari 12 mlU/mL, artinya tingkat kekebalan pasien tidak bisa diidentifikasi dan perlu pengkajian ulang.

Bagaimana bila tes anti HBs positif?

Obat hepatitis B

Tujuan utama dari tes anti HBs adalah memastikan diagnosis awal dari penyakit hepatitis B.

Pemeriksaan ini juga membantu dokter melihat apakah sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan virus hepatitis. Antibodi ini berfungsi menjaga tubuh agar terhindar dari infeksi virus hepatitis B berulang.

Jika hasil tes anti HBs positif, artinya Anda sebelumnya mungkin sudah pernah mendapatkan vaksin hepatitis B.

Efek vaksin tersebut biasanya masih cukup kuat untuk melindungi tubuh dari paparan infeksi virus.

Selain itu, hasil anti HBs yang reaktif kemungkinan besar menandakan Anda tengah dalam masa pemulihan dari hepatitis B akut.

Kapan anti HBs muncul?

Anti HBs muncul secara alami di dalam tubuh setelah dirangsang dengan mendapatkan vaksin hepatitis B yang terbuat dari virus HBV yang sudah dinonaktifkan. Antibodi ini dapat bertahan melindungi tubuh dari penyakit hepatitis B hingga seumur hidup.

Apa artinya ketika hasil tes negatif?

Bila tes anti HBs menunjukkan hasil yang negatif, Anda perlu waspada. Pasalnya, hal ini menandakan Anda belum pernah mendapatkan vaksinasi hepatitis B.

Walaupun demikian, belum tentu gejala penyakit liver yang dialami merupakan gejala hepatitis B.

Dokter biasanya akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes lainnya guna memastikan apakah Anda benar-benar mengalami hepatitis B.

Bila tes hepatitis B lainnya menunjukkan hasil negatif, kemungkinan besar Anda tidak terinfeksi HBV atau dalam tahap infeksi awal.

Anda mungkin akan dianjurkan untuk mendapatkan vaksin hepatitis B agar terhindar dari infeksi HBV.

Sementara itu, ketika tes hepatitis B lainnya reaktif, bisa jadi Anda baru memiliki infeksi aktif atau telah menderita hepatitis B kronis.

Jika hal ini terjadi, dokter akan merekomendasikan sejumlah pengobatan hepatitis B. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti sirosis hati hingga kanker hati.

Efek samping pemeriksaan anti HBs

Tes anti HBs sebenarnya aman, tidak menimbulkan efek samping yang serius, dan membaik setelah beberapa hari.

Umumnya, setelah sampel darah diambil, Anda mungkin akan mengalami beberapa efek samping seperti:

  • nyeri dan memar kecil pada bekas suntikan,
  • sensasi berdenyut di area bekas suntikan, serta
  • sakit kepala ringan.

Alangkah baiknya untuk memberitahu tenaga medis terkait semua obat yang tengah dikonsumsi dan riwayat kesehatan Anda. Hal ini termasuk vitamin, herbal, dan suplemen.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 15/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan