backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Gejala Hepatitis yang Perlu Dikenali Sebelum Terlambat

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/06/2022

    Berbagai Gejala Hepatitis yang Perlu Dikenali Sebelum Terlambat

    Penyakit hepatitis merupakan infeksi peradangan hati yang disebabkan virus hepatitis. Orang terinfeksi menunjukkan gejala yang bervariasi, dan hampir menyerupai gangguan pencernaan lain. Untuk lebih waspada, kenali berbagai gejala hepatitis pada ulasan berikut ini.

    Tanda dan gejala hepatitis berdasarkan tingkat keparahannya

    Penyebab hepatitis antara lain virus, konsumsi alkohol secara berlebihan, dan gangguan sistem imun (autoimun). Penyakit ini akan memberikan efek pada organ hati.

    Namun, hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis merupakan yang paling banyak dialami, terutama untuk hepatitis A, B, dan C. Ketiga penyakit ini dapat memunculkan gejala atau gangguan kesehatan yang bervariasi untuk penderitanya.

    Beberapa gejala hepatitis tidak hanya bersifat ringan tetapi juga parah pada sebagian orang. Tingkat keparahan gejala tergantung dari seberapa parah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis. 

    Kebanyakan orang yang terinfeksi hepatitis tidak yakin bagaimana mereka bisa tertular. Ditambah lagi, tidak semua orang terinfeksi akan menunjukkan gejala hepatitis. 

    Biasanya mereka menyadari kondisinya di kemudian hari saat penyakit ini telah jauh berkembang menjadi hepatitis kronis. Namun dalam beberapa kasus, beberapa pasien akan menunjukkan gejala hepatitis tertentu tidak lama setelah terinfeksi virus.

    Untuk lebih jelasnya, sebaiknya Anda mengetahui karakteristik tanda-tanda dari masing-masing jenis penyakit hepatitis yang paling umum menyerang banyak orang. Berikut penjelasannya.

    Gejala hepatitis A 

    Perempuan mengalami gejala hepatitis

    Hepatitis A umumnya ditularkan ketika seseorang mengonsumsi, air atau makanan yang telah terkontaminasi HAV.

    Anda juga bisa tertular apabila melakukan kontak langsung atau berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.

    Virus hepatitis A yang menginfeksi sel-sel hati selanjutnya menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

    Kondisi ini membuat hati tidak bekerja secara optimal, sehingga orang yang terinfeksi merasakan sejumlah tanda hepatitis A yang meliputi kondisi berikut ini.

    • Demam ringan biasanya mencapai 39,5 derajat celsius.
    • Tenggorokan kering.
    • Kehilangan nafsu makan.
    • Berat badan menurun.
    • Mengalami penyakit kuning.
    • Merasa lelah setiap saat.
    • Nyeri pada otot dan sendi.
    • Perut terasa sakit.
    • Warna urine berubah pekat dan menggelap.
    • Gatal pada kulit.
    • Liver membengkak sehingga perut terasa perih.

    Gejala hepatitis B

    Hepatitis B ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi HBV.

    Di Indonesia, penularan hepatitis B paling sering terjadi dari ibu kepada bayinya melalui proses persalinan.

    Infeksi HBV di dalam hati bisa bersifat akut (kurang dari 6 bulan).

     Gejala hepatitis B akan lebih sering muncul ketika infeksi telah berlangsung dalam jangka waktu lama. Berikut adalah beberapa gejalanya.

    • Kelelahan.
    • Sakit perut.
    • Nyeri otot dan sendi.
    • Kehilangan nafsu makan.
    • Urine berwarna gelap seperti teh.
    • Warna feses berubah pucat.
    • Mual dan muntah-muntah.
    • Pembengkakan pada perut bagian atas.
    • Jaundice.

    Gejala hepatitis C

    hepatitis autoimun

    Penyakit hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV) yang ditularkan melalui kontak secara menerus dengan darah yang terinfeksi. 

    Berdasarkan lamanya virus menginfeksi, hepatitis C diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu hepatitis akut dan kronis. Sebagian besar gejala akan muncul ketika infeksi telah mencapai tahap kronis. 

    Gangguan kesehatan yang muncul tidak semata menandakan hanya gejala hepatitis C semata. Pertanda tersebut bisa berkaitan dengan kemunculan penyakit komplikasi yang berasal dari perkembangan penyakit ini.

    Menurut NHS, kemunculan beberapa gejala hepatitis C dapat mengindikasikan adanya kerusakan serius pada sel-sel hati. 

    Berikut gejala lanjutan yang umumnya dialami oleh penderita hepatitis C kronis.

    • Kelelahan setiap saat.
    • Mengalami penurunan kemampuan kognitif seperti sering lupa dan sulit berkonsentrasi.
    • Sakit perut.
    • Nyeri pada otot dan sendi.
    • Sakit ketika buang air (anyang-anyangan).
    • Warna feses berubah pucat.
    • Urine berwarna gelap dan pekat.
    • Gatal-gatal pada kulit.
    • Mudah berdarah.
    • Depresi.
    • Mudah memar.
    • Kaki bengkak.
    • Kehilangan berat badan
    • Penyakit kuning.

    Gejala hepatitis D

    Jenis hepatitis ini cukup jarang terjadi. Infeksi HDV lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.

    HDV menyebabkan infeksi unik yang membutuhkan bantuan partikel virus dari virus hepatitis B (HBV) untuk bereplikasi dan menginfeksi sel hati lain.

    Itu artinya, orang yang sebelumnya terinfeksi virus hepatitis B memiliki peluang mengalami kerusakan hati parah jika terinfeksi virus hepatitis D.

    Seseorang yang terinfeksi hepatitis D, umumnya akan menunjukkan tanda sebagai berikut.

    • Penyakit kuning.
    • Urine gelap.
    • Sakit perut
    • Mual disertai muntah.
    • Kebingungan, memar, dan pendarahan (jarang).
    • Kulit gatal.
    • Demam.

    Gejala hepatitis E

    apa saja penyebab mual

    Terakhir, ada hepatitis E yang disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Meskipun jarang di negara maju, hepatitis E tersebar luas di negara berkembang.

    Pada sebagian besar orang, infeksi HEV menyebabkan penyakit akut yang sembuh sendiri. Namun, infeksi akut dapat menjadi kronis dalam kasus yang jarang terjadi, terutama pada orang yang telah menerima transplantasi organ.

    Ketika terjadi, ciri-ciri hepatitis E mirip yang umumnya terjadi adalah sebagai berikut.

    • Demam.
    • Kelelahan.
    • Kehilangan selera makan.
    • Mual.
    • Muntah.
    • Sakit perut.
    • Penyakit kuning
    • Urine gelap.
    • Feses hitam.
    • Nyeri sendi

    Meskipun gejala yang ditunjukkan hampir sama, beberapa gejala yang berbeda bisa membantu mengarahkan jenis hepatitis yang dimiliki.

    Untuk menegakkan diagnosisnya, dokter biasanya akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

    Kapan harus ke dokter?

    Jika Anda mengalami gejala, terutama masalah pencernaan yang tidak membaik dengan pengobatan umum, sebaiknya segera periksa ke dokter.
    Jangan menunggu terjadinya penyakit kuning karena kondisi ini umumnya menandakan penyakit sudah semakin parah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan