backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

10 Pencegahan Hepatitis yang Perlu Dimulai dari Sekarang

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 18/05/2022

    10 Pencegahan Hepatitis yang Perlu Dimulai dari Sekarang

    Hepatitis adalah penyakit dengan jumlah kasus yang cukup tinggi di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Penyakit peradangan hati ini umumnya disebabkan oleh virus sehingga bisa menular kepada orang lain. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara tepat untuk mencegah hepatitis.

    Cara mencegah penularan hepatitis

    Terdapat lima jenis penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Selain itu, ada hepatitis nonvirus yang berkaitan dengan efek obat-obatan, alkohol, atau penyakit autoimun. 

    Sama seperti penyakit menular lainnya, hepatitis bisa berkembang menjadi wabah di beberapa tempat. Sekitar akhir April 2022, WHO melaporkan kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya terjadi di 20 negara.

    Pada 9 Mei 2022, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan sudah ada 15 kasus hepatitis misterius pada anak yang ditemukan di Indonesia.

    Kabar baiknya, Anda bisa melakukan berbagai cara sebagai antisipasi terhadap penularan penyakit hepatitis, begitu pun hepatitis akut misterius.

    Upaya pencegahan sekecil apa pun tentunya dapat memutus penyebaran hepatitis dan menghindari wabah penyakit baru.

    1. Vaksin hepatitis

    Salah satu cara mencegah penularan hepatitis adalah mendapatkan vaksin hepatitis. Meski begitu, sejauh ini baru tersedia vaksin untuk dua jenis virus hepatitis, yaitu hepatitis A dan hepatitis B

    Vaksin adalah cara pencegahan yang paling efektif untuk menekan jumlah kasus hepatitis. Pasalnya, ketika vaksin hepatitis diberikan pada orang yang berisiko terinfeksi, tubuh akan dirangsang untuk membuat antibodi. 

    Antibodi ini nantinya berperan dalam melawan virus hepatitis bila sewaktu-waktu masuk ke dalam tubuh. 

    Normalnya, baik vaksin hepatitis A maupun vaksin hepatitis B didapatkan ketika Anda masih bayi. Namun, orang dewasa atau remaja juga bisa melakukan vaksinasi dengan dosis yang disesuaikan. 

    Bila Anda sedang hamil, diskusikan dahulu dengan dokter. Pasalnya, vaksinasi dikhawatirkan dapat berdampak terhadap kesehatan janin yang dikandung. Hal ini juga berlaku ketika Anda memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. 

    2. Rutin mencuci tangan

    mencuci tangan cara mencegah cacar air

    Selain vaksin, Anda juga bisa menerapkan pola hidup bersih sehat. Menjaga kebersihan adalah kunci utama dari cara mencegah hepatitis, terutama jenis hepatitis yang belum memiliki vaksin, seperti hepatitis C, D, E, dan hepatitis misterius . 

    Salah satu pencegahan hepatitis yang perlu diterapkan adalah mencuci tangan. Cobalah untuk membiasakan diri mencuci tangan saat:

    • sebelum dan sesudah makan, 
    • setelah dari kamar mandi, dan 
    • sebelum dan setelah mengolah bahan makanan. 

    Rutin mencuci tangan dapat menjadi cara pencegahan hepatitis, terutama hepatitis A dan hepatitis E. Pasalnya, kedua jenis virus ini dapat menular dari feses ke makanan atau minuman yang dikonsumsi. 

    Itu sebabnya, mencuci tangan dengan sabun setidaknya dapat mengurangi hingga menghilangkan virus yang menempel di tangan. 

    3. Pakai kondom saat berhubungan seks

    Tahukah Anda bahwa berhubungan seks dengan penderita hepatitis, terutama hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis D, berisiko terkena penyakit yang sama? 

    Hepatitis B, misalnya, dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air mani dan cairan vagina. 

    Bila Anda berhubungan seks dengan pasangan yang terpapar hepatitis, risiko terkena hepatitis pun semakin besar, terutama saat tidak menggunakan alat kontrasepsi. 

    Itu sebabnya, penting untuk mengetahui riwayat penyakit pasangan sebagai cara mencegah hepatitis.

    Bila pasangan atau keluarga dari pasangan memiliki riwayat hepatitis, sebaiknya lakukan hubungan seksual, baik anal maupun oral, dengan kondom. 

    4. Hindari berbagi jarum suntik

    Penularan hepatitis C melalui jarum suntik

    Jarum atau alat kesehatan lain yang tidak steril bisa menjadi sarana penyebaran virus hepatitis. 

    Anda perlu waspada, terutama ketika bekerja sebagai petugas kesehatan yang berkontak langsung dengan penderita hepatitis. 

    Selain itu, pemakaian jarum sembarangan, seperti jarum pada pembuatan tato atau penggunaan obat terlarang, juga bisa menjadi media penularan virus. 

    Oleh sebab itu, upaya atau cara mencegah hepatitis akut selanjutnya adalah menghindari penggunaan jarum suntik. 

    Anda tidak akan pernah tahu bagaimana kondisi kesehatan orang yang menggunakan jarum sebelum Anda, apakah terpapar penyakit menular atau tidak. 

    5. Tidak menggunakan alat kebersihan diri bersama orang lain

    Berbagi dengan orang lain memang bukan hal yang buruk. Namun, Anda tetap harus tahu kapan untuk berbagi suatu barang dengan orang lain. 

    Sebagai contoh, berbagi sikat gigi, alat cukur, gunting kuku, dan alat pribadi lainnya dapat meningkatkan risiko hepatitis, terutama hepatitis C. Terkadang pasien hepatitis tidak menunjukkan gejala hepatitis.

    Bila darah orang tersebut menempel di salah satu alat kebersihan Anda, kemungkinan virus dapat masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, Anda berisiko terjangkit hepatitis. 

    Itu sebabnya, usahakan untuk memilih barang mana yang bisa dipakai bersama dan mana yang memang harus digunakan sendirian sebagai cara pencegahan hepatitis. 

    6. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman

    alat dapur

    Makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dapat menjadi rute penularan hepatitis. Salah satu jenis virus hepatitis yang sering ditularkan lewat makanan dan minuman adalah hepatitis A dan hepatitis E. 

    Kementerian Kesehatan juga menduga bahwa hepatitis akut misterius yang terjadi pada anak-anak disebabkan oleh virus yang menyerang saluran cerna. Artinya, penularan bisa berasal dari makanan yang terkontaminasi. 

    Beberapa makanan mentah, seperti kerang, cenderung berisiko menjadi medium berkembangnya virus penyebab hepatitis. 

    Maka dari itu, usahakan untuk konsumsi makanan dan minuman yang matang, bersih, dan diolah dengan higienis. 

    Bila Anda makan di luar, pilihlah makanan yang dijamin matang. Sementara itu, ketika sedang melakukan perjalanan ke luar kota dan sanitasi di lingkungan sekitar tidak bersih, sebaiknya minum air mineral kemasan

    Cara lain mencegah hepatitis yang menular melalui makanan adalah memastikan Anda tidak berbagi alat makan dengan orang lain. Pastikan juga menjaga kebersihan alat makan yang Anda gunakan. 

    7. Menjaga kesehatan liver

    Cara mencegah penularan hepatitis juga harus dibarengi dengan menjaga kesehatan hati

    Pasalnya, hepatitis nonvirus, seperti hepatitis alkoholik, dapat terjadi akibat konsumsi alkohol yang berlebihan, sehingga merusak hati dan memicu hepatitis.

    Ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan liver sebagai upaya pencegahan hepatitis, antara lain: 

    • berhenti minum minuman beralkohol, 
    • berhenti merokok untuk mengurangi risiko hepatitis C, 
    • hindari konsumsi suplemen zat besi dan vitamin A berlebihan, 
    • berhati-hati saat menggunakan suplemen herbal, seperti kava kava, dan 
    • menjaga berat badan ideal. 

    Cara pencegahan hepatitis tersebut juga dapat membantu kesehatan tubuh secara umum untuk melawan infeksi virus hepatitis.

    8. Mencegah penularan hepatitis lewat transfusi darah

    donor darah penyakit multiple sclerosis

    Penerima donor darah atau transplantasi organ juga berisiko mengalami hepatitis, terutama hepatitis B dan hepatitis C. 

    Cara penularan ini sudah cukup jarang terjadi karena sebelum seseorang mendonorkan darah, mereka harus menjalani pemeriksaan dahulu. 

    Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk melihat apakah pendonor memiliki penyakit yang bisa menular lewat darah, seperti hepatitis dan HIV

    Prosedur tersebut di bawah pengawasan PMI yang dijamin UU No. 36/2009 tentang Kesehatan.

    Pemerintah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan donor darah yang aman, mudah diakses, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    9. Kenali riwayat kesehatan keluarga sendiri

    Dengan mencari tahu riwayat kesehatan keluarga sendiri terkait hepatitis, Anda bisa lebih waspada dan menerapkan cara mencegah hepatitis lebih efektif. 

    Hal ini juga bertujuan untuk lebih berhati-hati terhadap penularan hepatitis yang mungkin terjadi. 

    Bila salah satu anggota keluarga pernah atau sedang terinfeksi hepatitis, sebaiknya lakukan pemeriksaan berkala agar mendapatkan jawaban yang pasti. 

    Jika Anda ingin mengetahui apa saja tes yang dilakukan untuk mendiagnosis hepatitis terutama hepatitis misterius, silakan hubungi dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. 

    10. Hindari berenang sebagai pencegahan hepatitis misterius

    anak berenang

    Hingga saat ini, WHO dan Kemenkes masih menjalankan investigasi mengenai penyebab hepatitis aku yang dialami oleh anak-anak.

    Membatasi mobilitas dapat menjadi langkah tepat menghindari penularan penyakit yang belum diketahui secara pasti penyebabnya,

    Anda dan keluarga sebaiknya membatasi aktivitas di tempat-tempat umum dan tempat rekreasi, seperti pusat perbelanjaan, taman bermain, dan kolam renang.

    Jika Anda ingin menekan risiko penularan infeksi, pilih waktu yang tepat untuk berkunjung, misalnya berenang saat tidak banyak pengunjung atau berenang di area kolam yang sepi. 

    Selama di tempat umum, pastikan menjaga jarak dan menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain. Bersihkan tubuh setelah berenang memakai alat mandi sendiri. 

    Untuk pencegahan hepatitis yang lebih efektif, tunda dulu rencana liburan dengan si kecil di kolam renang atau tempat wisata lainnya. 

    Rekomendasi

    • Anda perlu lebih tanggap dan waspada di tengah munculnya kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak.
    • Jika anak mengalami gejala kuning pada badan dan area mata, disertai mual, diare, dan demam, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
    • Hindari membiarkan gejala bertambah parah dan terlambat mendapatkan penanganan medis.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 18/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan