backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

5 Penyebab Umum Sakit Pada Siku, Plus Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 31/10/2022

    5 Penyebab Umum Sakit Pada Siku, Plus Cara Mengatasinya

    Sesekali Anda pasti pernah mengalami sakit pada siku. Biasanya, ini terjadi karena lengan terantuk benda yang keras, seperti dinding rumah atau pintu, saat bergerak. Kondisi ini membuat Anda mengaduh kesakitan. Untungnya, rasa sakit bisa hilang dengan sendirinya dan Anda bisa kembali beraktivitas dengan lancar. Namun, ada juga penyebab lain yang membuat siku Anda terasa nyeri.

    Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya, ya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

    Kenapa siku Anda terasa sakit?

    siku terbentur

    Selain terantuk benda keras, siku yang nyeri umumnya terjadi karena Anda melakukan aktivitas yang membutuhkan gerakan tangan berulang. Namun, pada kasus tertentu munculnya rasa nyeri pada siku bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Biasanya, kondisi ini diikuti dengan kemerahan pada area yang sakit, pembengkakan, dan terasa hangat ketika Anda sentuh.

    Melansir situs Mayo Clinic, masalah kesehatan yang menyebabkan siku terasa sakit, di antaranya:

    1. Lengan tangan patah atau dislokasi lengan

    Kasus lengan patah melibatkan tiga tulang, biasanya jari-jari, ulna, dan humerus. Kondisi ini bisa terjadi akibat cedera pukulan atau kecelakaan yang memberi tekanan besar pada lengan tangan.

    Orang yang mengalami lengan tangan patah biasanya merasakan sakit parah ketika menggerakan tangan, diikuti dengan memar dan perubahan bentuk tulang daripada seharusnya. Kondisi ini membuat penderitanya tidak bisa menggerakkan tangan senetara waktu hingga tulang yang patah pulih.

    Sementara dislokasi lengan atau lengan terkilir terjadi karena sendi keluar dari kesejajarannya. Masalah pada sendi ini sangat umum terjadi, terutama setelah terjatuh.

    2. Bursitis

    Penyebab siku sakit yang umum selanjutnya adalah bursitis. Kondisi ini menandakan adanya peradangan pada bursae, yakni kantung kecil berisi cairan yang melindungi tulang, otot, dan tendon di dekat persendian.

    Terjadinya bursitis biasanya karena aktivitas berlebihan dengan tangan, terutama pada atlet pemain baseball. Selain nyeri, bursitis juga menimbulkan kemerahan serta siku yang pegal dan kaku.

    3. Osteoarthritis

    Osteoartritis adalah jenis arthritis yang Anda kenal juga dengan sebutan pengapuran sendi. Peradangan pada sendi ini terjadi akibat tulang rawan pelindung yang menjadi bantalan ujung tulang Anda melemah seiring waktu.

    Kondisi ini bisa terjadi mana sendi mana pun pada tubuh Anda, termasuk siku. Siku akan terasa sakit, kaku, dan bila Anda sentuh seperti ada benjolan keras yang terbentuk di dekat sendi.

    4. Rematik

    Selain osteoarthritis, rematik pada lengan tangan juga bisa menyebabkan siku sakit. Jenis lain dari arthritis ini terjadi karena sistem imun menyerang sinovium—lapisan selaput yang mengelilingi sendi Anda.

    Akibatnya, akan terbentuk peradangan yang membuat sinovium mengental dan perlahan menghancurkan tulang rawan dan tulang di dalam sendi. Tendon dan ligamen yang menahan sendi juga ikut melemah dan meregang. Secara bertahap, sendi kehilangan bentuk dan kesejajarannya.

    Meski para ahli belum bisa memastikan penyebab rematik, tapi yang jelas penyakit ini rentan menyerang lansia dan orang yang obesitas.

    5. Tendinitis

    Terakhir, penyebab siku sakit bisa disebabkan oleh peradangan pada tendon atau tendinitis. Tendon adalah jaringan fibrosa tebal yang menempelkan otot ke tulang. Tendinitis juga menimbulkan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan pada siku.

    Peradangan pada tendon ini terjadi akibat gerakan berulang pada tangan yang menyebabkan stres. Jika Anda terus beraktivitas tanpa memberi istirahat pada tendon, maka iritasi akan terjadi.

    Cara mengatasi siku sakit yang mengganggu

    pen tulang

    Nyeri pada siku ringan biasanya akan membaik dengan sendirinya. Anda hanya perlu membatasi pergerakan tangan dan menempelkan kompres air dingin untuk meringankan rasa sakit.

    Akan tetapi, pada masalah kesehatan tertentu, maka perlu pengobatan dokter. Nah, pengobatannya pun tidak semuanya sama. Dokter harus lebih dahulu mencari tahu penyebab yang mendasarinya, baru memutuskan pengobatan mana yang paling efektif.

    Bila Anda lihat dari penyebabnya, cara mengatasi sikut yang sakit, antara lain:

    Terkilir dan patah tulang

    Pada kasus terkilir dan patah tulang, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri dan pelemas otot. Bagian siku dan lengan yang sakit perlu dibidai dan Anda harus beristirahat dari berbagai macam aktivitas untuk mempercepat proses pemulihan patah tulang. Untuk kasus yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pembedahan.

    Bursitis

    Sama seperti kasus terkilir, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri pada orang yang mengalami bursitis. Bila ini tidak efektif, penyuntikan kortikosteroid akan dilakukan, atau bursae yang meradang perlu dikeringkan lewat pembedahan.

    Osteoarthritis

    Selain obat antinyeri, baik itu acetaminophen atau kortikosteroid, maka orang yang mengalami osteoarthritis perlu melakukan terapi okupasi. Tujuannya untuk memudahkan pasien melakukan kegiatan sehari-hari tanpa memicu munculnya gejala sakit pada siku. Operasi juga mungkin dokter rekomendasikan untuk mengganti sendi yang bermasalah.

    Rematik

    Tidak berbeda jauh dengan pengobatan osteoarthritis, Anda bisa meringankan rematik dengan minum obat antinyeri dan kortikosteroid. Namun, dokter juga akan meresepkan obat untuk mengubah respons bologis untuk mengurangi peradangan dan obat untuk memperlambat keparahan rematik. Kemungkinan prosedur operasi jika rematik sudah cukup parah.

    Tendinitis

    Gejala tendinitis bisa Anda redakan dengan minum obat pereda nyeri, penggunaan bidai pada area sikut yang nyeri, atau operasi perbaikan tendon jika tendon telah robek dari tulang.

    Meski demikian, penting Anda ketahui, setiap konsumsi obat memiliki efek samping. Sebagai contoh dapat menyebabkan iritasi pada lambung, kerusakan ginjal, dan gangguan fungsi hati. Jadi, perlu pengawasan dokter dalam penggunaan obat.

    Selain itu, perubahan gaya hidup juga perlu pasien lakukan. Ini meliputi pembatasan aktivitas tertentu, menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan menghentikan kebiasaan yang bisa memperlambat proses penyembuhan, seperti merokok dan minum alkohol.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 31/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan