backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Mata Katarak Harus Selalu Dioperasi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 15/11/2019

    Apakah Mata Katarak Harus Selalu Dioperasi?

    Katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di dunia, juga di Indonesia. Indonesia bahkan menempati peringkat kedua dengan kasus kebutaan akibat katarak yang tertinggi setelah Eutopia dan peringkat pertama di Asia Tenggara. Mata katarak bisa disembuhkan lewat operasi katarak. Tapi banyak orang yang enggan menjalani operasi karena takut risiko komplikasinya. Lantas, adakah cara lain untuk menyembuhkan katarak? Ata memang hanya bisa disembuhkan di atas meja operasi?

    Apa itu katarak?

    Katarak adalah gangguan penglihatan terkait penuaan yang menyebabkan penglihatan menjadi keruh dan buram berawan. Katarak membuat Anda seperti melihat dari balik jendela yang berdebu tebal.

    Katarak muncul di lensa mata, struktur kristal berwarna transparan yang ada tepat di belakang pupil. Struktur mata yang satu ini bekerja layaknya lensa kamera dengan memfokuskan cahaya ke retina di belakang mata, di mana gambar direkam. Lensa juga menyesuaikan fokus mata, yang memungkinkan kita melihat sesuatu dengan jelas baik di jarak dekat maupun jauh.

    Lensa terbuat dari air dan protein, yang disusun sedemikian rupa sehingga membuat lensa mata berwarna terang jelas agar cahaya bisa masuk melewatinya. Namun seiring bertambahnya usia, sebagian protein protein dapat menggumpal dan mulai membentuk awan keruh yang menutupi lensa. Ini mencegah cahaya memasuki mata, dan juga mengurangi ketajaman gambar yang kita lihat. Seiring waktu, kabut protein dapat meluas hingga menutupi sebagian besar lensa sehingga menyebabkan penglihatan yang berkabut atau kabur.

    Mata katarak dapat menyulitkan Anda untuk berinteraksi dengan orang lain karena akan sulit bagi Anda membaca ekspresi wajah mereka. Terlebih lagi, mata yang berkabut akibat katarak bisa menyulitkan Anda untuk membaca atau menyetir mobil, terutama di malam hari.

    Apakah mata katarak harus dioperasi?

    Mata berkabut yang terjadi akibat katarak tidak dapat dikurangi dengan obat-obatan. Itu sebabnya solusi yang paling sering direkomendasikan dokter untuk mengembalikan penglihatan Anda adalah dengan operasi katarak. Tapi tidak semua orang otomatis membutuhkan operasi katarak. Operasi ini pun ditawarkan tergantung dari keparahan tingkat kataraknya.

    Katarak biasanya waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Ketika mata katarak semakin parah, katarak dapat memengaruhi warna yang kita lihat. Ini membuat benda-benda yang kita lihat jadi cenderung berwarna kuning kecokelatan keruh. Katarak sering memengaruhi kedua mata, tapi jarang dengan keparahan yang sama.

    Pada dasarnya, ada 3 alasan mengapa seseorang disarankan untuk menjalani operasi katarak:

  • Untuk meningkatkan ketajaman penglihatan. Ini terutama dilakukan bila kekeruhan lensa atau keburaman mata telah mengganggu Anda dalam beraktivitas sehari-hari.
  • Bila terdapat kondisi medis yang lain yang berbahaya akibat katarak, misalnya lens-induced glaucoma.
  • Atas dasar alasan kosmetik. Pasien katarak akan memiliki pupil (bagian tengah mata yang biasanya berwarna hitam) yang berwarna keabu-abuan. Mereka dapat menjalani operasi katarak meskipun perbaikan ketajaman penglihatan tidak terlalu signifikan.
  • Tidak perlu takut atau khawatir dengan operasi. Kebanyakan orang yang menjalani operasi katarak mendapatkan penglihatan yang lebih baik setelah dioperasi. Justru, semakin lama Anda menunda operasi, semakin kecil kemungkinannya penglihatan Anda bisa kembali normal.

    Operasi mata katarak juga jarang menimbulkan efek samping atau komplikasi yan serius. Meski begitu, Anda mungkin perlu memakai kacamata atau kontak lens untuk sementara waktu setelah operasi. Diskusikan lebih lanjut kepada dokter mengenai pertanyaan dan kekhawatiran anda seputar operasi katarak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 15/11/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan