Jadi, apa yang mereka lihat?
Dr. Jay Neitz, profesor oftalmologi di University of Washington, mendeskripsikan bahwa orang-orang buta warna mampu melihat sama saja dengan apa yang orang normal lihat, namun dalam kualitas warna yang buram dan keruh.
Seorang individu dengan penglihatan normal memiliki tiga lapis reseptor warna (trikromatik) yang memungkinkan pengiriman sinyal warna jadi lebih jelas dan akurat, namun pengidap buta hanya memiliki dua lapis reseptor warna (dikromatik) akibat abnormalitas kromosom yang membuat mereka tidak bisa melihat spektrum warna secara keseluruhan. Mereka cenderung kesulitan untuk melihat atau membedakan warna merah, hijau, biru, atau warna campuran dari ketiga warna tersebut. Mereka juga mungkin kesulitan untuk membaca teks warna-warni, tergantung dari jenis font dan warna latar belakangnya.
Bentuk paling umum dari buta warna adalah buta warna hijau/merah, tapi bukan berarti mereka tidak tahu yang mana warna merah dan yang mana hijau. Orang buta warna mencampur semua warna yang memiliki elemen dasar merah atau hijau. Contohnya, seseorang yang buta warna hijau/merah akan kesulitan untuk membedakan biru dan ungu, karena mereka tidak bisa ‘melihat’ elemen warna merah dari warna ungu (ungu adalah campuran biru dan merah).
Apakah mimpi orang buta warna berwarna?
Semua tergantung dari kapan tepatnya mereka menjadi buta warna. Manusia bermimpi tentang apa yang mereka tahu dan merasa familiar. Oleh karena itu, orang yang mengidap buta warna setelah lahir masih bisa ‘melihat’ warna, menurut buku “Colour Blindness: Causes and Effects” (2002). Tentunya, warna yang mereka lihat dalam mimpi sesuai dengan warna-warna yang mereka lihat di dunia nyata.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar