backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Orang Buta Warna Mimpinya Hitam Putih?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 17/06/2021

    Apakah Orang Buta Warna Mimpinya Hitam Putih?

    Saat mendengar “buta warna”, hal paling pertama yang terbersit dalam pikiran kita sering kali: adalah penderita buta warna hanya bisa melihat dunia dalam hitam dan putih, layaknya menonton TV zaman dulu. Tahukah Anda bahwa anggapan ini tidak sepenuhnya benar?

    Ada banyak hal yang bisa Anda pelajari seputar buta warna dan akan ada banyak pertanyaan yang muncul di benak Anda saat dihadapkan dengan kondisi ini. Namun, beberapa pertanyaan yang sama tampaknya masih kerap muncul di berbagai kesempatan. Artikel ini adalah ringkasan dari semua pertanyaan tersebut dan akan membantu Anda untuk memuaskan rasa penasaran Anda dengan lebih cepat.

    Apa itu buta warna?

    Buta warna adalah sebuah kondisi yang dihasilkan dari tidak adanya pigmen khusus yang sensitif terhadap warna dalam sel kerucut mata (reseptor warna), sebuah lapisan saraf di belakang mata yang bertugas untuk mengubah cahaya menjadi sinyal saraf yang akan dikirimkan ke otak.

    Sebenarnya, istilah “buta warna” pun tidak sepenuhnya benar, karena walaupun seseorang kesulitan melihat sejumlah warna, ia masih bisa melihat warna-warna lainnya. Istilah medis yang lebih tepat guna sebagai representasi dari kondisi ini adalah color vision deficiency, alias keterbatasan penglihatan warna.

    Jadi, apa yang mereka lihat?

    Dr. Jay Neitz, profesor oftalmologi di University of Washington, mendeskripsikan bahwa orang-orang buta warna mampu melihat sama saja dengan apa yang orang normal lihat, namun dalam kualitas warna yang buram dan keruh.

    Seorang individu dengan penglihatan normal memiliki tiga lapis reseptor warna (trikromatik) yang memungkinkan pengiriman sinyal warna jadi lebih jelas dan akurat, namun pengidap buta hanya memiliki dua lapis reseptor warna (dikromatik) akibat abnormalitas kromosom yang membuat mereka tidak bisa melihat spektrum warna secara keseluruhan. Mereka cenderung kesulitan untuk melihat atau membedakan warna merah, hijau, biru, atau warna campuran dari ketiga warna tersebut. Mereka juga mungkin kesulitan untuk membaca teks warna-warni, tergantung dari jenis font dan warna latar belakangnya.

    Bentuk paling umum dari buta warna adalah buta warna hijau/merah, tapi bukan berarti mereka tidak tahu yang mana warna merah dan yang mana hijau. Orang buta warna mencampur semua warna yang memiliki elemen dasar merah atau hijau. Contohnya, seseorang yang buta warna hijau/merah akan kesulitan untuk membedakan biru dan ungu, karena mereka tidak bisa ‘melihat’ elemen warna merah dari warna ungu (ungu adalah campuran biru dan merah).

    Apakah mimpi orang buta warna berwarna?

    Semua tergantung dari kapan tepatnya mereka menjadi buta warna. Manusia bermimpi tentang apa yang mereka tahu dan merasa familiar. Oleh karena itu, orang yang mengidap buta warna setelah lahir masih bisa ‘melihat’ warna, menurut buku “Colour Blindness: Causes and Effects” (2002). Tentunya, warna yang mereka lihat dalam mimpi sesuai dengan warna-warna yang mereka lihat di dunia nyata.

    Namun, berbeda dengan kasus buta warna total. Orang-orang yang mengidap buta warna total sejak lahir hanya dapat melihat dunia (dan bermimpi) dalam nuansa warna hitam, putih, dan abu-abu, karena mereka tidak pernah mengetahui warna terlihat seperti apa, dan karena itu otak mereka tidak memiliki memori atas warna apapun untuk membuat mimpi yang berwarna.

    Apakah buta warna bisa disembuhkan?

    Jawabannya, tidak.

    Buta warna dimiliki oleh 300 juta orang di seluruh dunia, dan lebih sering mempengaruhi pria daripada wanita. Namun, sampai hari ini tidak ada pengobatan yang diketahui yang dapat menyembuhkan masalah buta warna.

    Hampir seluruh masalah penglihatan warna adalah kondisi genetik dan hadir semenjak lahir, walaupun sangat kecil kemungkinan buta warna bisa timbul di kemudian hari akibat berbagai macam faktor eksternal, seperti penuaan, penyakit, cedera mata atau saraf optik, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.

    Banyak penelitian modern yang sedang mengusahakan kemungkinan injeksi gen warna untuk mengembalikan penglihatan seseorang dalam kapasitas maksimalnya, namun sejumlah penelitian ini belum berhasil menemukan titik terang.

    Apakah buta warna bisa disiasati?

    Seseorang yang buta warna tidak dapat menerima persepsi yang sama tentang nuansa dan corak warna, maka dari itu hampir tidak mungkin untuk mengubah keadaan tersebut.

    Tapi, ada beberapa lensa dan alat bantu lain yang mengklaim bisa meningkatkan penglihatan. Apa benar?

    Menggunakan lensa koreksi warna artinya Anda akan diharuskan untuk membeli dua lensa kontak yang berbeda warna. Hal ini akan menyebabkan pergeseran spektrum warna yang Anda rasakan; Anda mungkin akan bisa melihat beberapa warna lain untuk satu mata Anda, tetapi di sisi lain mungkin Anda akan merasakan kehilangan warna-warna lainnya. Lensa seperti ini mungkin bisa sedikit banyak membantu, tapi banyak orang yang melaporkan bahwa manfaatnya tidak begitu efektif.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 17/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan