backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Pemulihan Stroke pada Penderita Diabetes

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    Pemulihan Stroke pada Penderita Diabetes

    Diabetes dikenal sebagai salah satu faktor risiko penyebab terjadinya stroke. Mereka dengan diabetes memiliki peluang 1,5 kali lebih besar untuk terserang stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki diabetes. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi dapat membentuk aterosklerosis.

    Aterosklerosis adalah suatu kondisi di mana terbentuknya lapisan-lapisan lemak (disebut juga sumbatan kolesterol) dalam pembuluh darah. Sumbatan atau lapisan lemak yang berada di sepanjang pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya penyempitan ataupun, lebih parah, penyumbatan pada pembuluh darah. Itu sebabnya, menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal menjadi kewajiban yang harus dijalani oleh penderita diabetes.

    Penderita diabetes yang juga terserang stroke biasanya memiliki kesulitan dalam pemulihan pasca serangan stroke. Dampak akibat stroke, seperti kelumpuhan atau masalah lainnya juga biasanya lebih sulit disembuhkan pada pasien stroke dengan diabetes dibandingkan dengan mereka yang hanya terserang stroke saja. Penderita diabetes juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk kembali terserang stroke. Lebih jauh lagi, angka kematian pada pasien diabetes yang memiliki stroke lebih tinggi dibandingkan dengan pasien stroke tanpa diabetes.

    Gejala stroke

    Mengenali gejala stroke merupakan hal penting untuk mencegah penyakit itu bertambah parah dan mempermudah pemulihan stroke. Bukan hanya penting bagi penderitanya, melainkan juga bagi Anda yang mendampingi agar dapat memberikan pertolongan pertama sebelum terlambat. Beberapa gejala stroke yang umum ditemui adalah sebagai berikut:

    • Kelumpuhan pada wajah, tangan, atau kaki yang cenderung hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh
    • Wajah yang terlihat “melorot”
    • Linglung
    • Kesulitan memahami pembicaraan
    • Kesulitan dalam melihat, baik menggunakan satu atau kedua mata
    • Pusing
    • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
    • Sakit kepala hebat tanpa sebab yang jelas

    Siapa saja yang berisiko terkena stroke?

    Penderita diabetes memang memiliki risiko yang lebih besar terhadap serangan stroke. Namun, orang dengan kondisi berikut juga sama-sama berisiko terhadap serangan stroke:

    • Obesitas
    • Perokok
    • Memiliki tekanan darah yang tinggi
    • Peningkatan kadar kolesterol dalam darah
    • Konsumsi alkohol berlebih
    • Memiliki riwayat stroke atau penyakit jantung lainnya dalam keluarga

    Pemulihan stroke pada pasien diabetes

    Diabetes menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stroke yang dapat menghambat pemulihannya. Meski begitu, bukan berarti pasien diabetes tidak memiliki harapan untuk pulih dari stroke yang dialami. Salah satu hal yang paling penting dalam pemulihan stroke bagi pasien diabetes adalah dengan kontrol gula yang disiplin.

    Hiperglikemia biasanya terjadi sekitar 30-40 persen pada pasien yang menderita stroke iskemik. Hal itu mengindikasikan adanya riwayat diabetes pada pasien yang bersangkutan atau terjadinya stres jaringan. Dalam keadaan ini, dokter biasanya akan menggunakan insulin untuk mengatasi hiperglikemia yang terjadi.

    Ketika serangan stroke sudah berhasil diatasi dan masuk ke dalam tahap pemulihan, dokter mungkin dapat memberikan terapi obat menggunakan Alteplase. Obat ini berfungsi untuk menghilangkan bekuan darah dan meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan stroke. Pemberian obat ini biasanya dilakukan dalam waktu 4,5 jam setelah serangan stroke terjadi. Itu sebabnya, semakin cepat dan tepat penanganan yang dilakukan akan semakin mudah pula pemulihan stroke dan dampak yang menyertainya diatasi. Selain menggunakan terapi obat, terkadang langkah operasi juga dapat dibutuhkan untuk membuka sumbatan yang berada di pembuluh darah.

    Perubahan gaya hidup

    Berbagai pengobatan terbaik tetap tidak akan membawa dampak yang maksimal jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Merencanakan makan dengan menu seimbang, berhenti merokok, dan berolahraga secara rutin dapat membantu Anda mengontrol gula darah dan kadar kolesterol. Jangan lupa juga untuk patuh dan disiplin dalam mengonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter Anda, baik untuk diabetes yang Anda miliki maupun untuk pemulihan stroke yang dijalani. Perubahan pola hidup dan disiplin dalam rencana pengobatan yang telah ditetapkan akan menghindarkan Anda dari risiko terserangnya stroke berulang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan