Kekurangan
1. Penggunaannya harus benar-benar dipahami
Dalam menggunakan alat ini, pengguna perlu memantau cara kerja alat dengan baik. Meski bekerja secara otomatis, Anda harus memperhatikan bagaimana tubuh merespons penyaluran insulin dari pompa.
Anda perlu lebih sering melakukan pengecekan kadar gula darah (minimal 4 kali dalam sehari) dan cermat menghitung asupan karbohidrat dari makanan guna menentukan dosis bolus yang tepat.
Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan jumlah kalori yang keluar melalui aktivitas yang dilakukan.
2. Risiko infeksi dan komplikasi
Risiko terjadinya infeksi pada titik pemasangan kateter juga mungkin terjadi. Itu sebabnya, seperti suntik insulin, gantilah titik pemasangan kateter secara rutin, sekitar 2 – 3 hari sekali untuk menghindari risiko terjadinya infeksi.
Ada pula risiko yang bisa membuat Anda mengalami komplikasi ketoasidosis diabetik (DKA) sehingga tanpa disadari tubuh tidak mendapatkan insulin dalam jangka waktu lama.
3. Harganya cukup mahal
Harga alat yang cukup mahal juga membuat banyak diabetesi cenderung memilih pengobatan dengan suntik insulin. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, penggunaan pompa insulin sejatinya merupakan pilihan.
Hasil akhir pengobatan dari alat ini sama dengan suntik insulin, yaitu bertujuan mengontrol kadar gula darah agar tetap dalam batas normal.
Jika Anda berniat memilih pengobatan insulin dengan cara ini, berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu untuk memahami penggunaanya dengan lebih tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar