backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Berat Badan Cepat Naik

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 03/01/2022

    5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Berat Badan Cepat Naik

    Panik karena berat badan cepat naik? Tunggu dulu. Mungkin ada yang keliru dari kebiasaan sehari-hari Anda. Pasalnya, pertambahan berat badan tidak selalu karena Anda banyak makan. Ada berbagai kebiasaan sepele harian yang tanpa disadari bisa membuat berat badan cepat naik. Apa saja? Berikut ulasannya.

    Berbagai kebiasaan yang bikin berat badan cepat naik

    1. Makan terlalu cepat

    mengunyah makanan

    Kegiatan harian yang padat hingga tumpukan pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan tak jarang membuat Anda mempersingkat waktu makan setiap harinya. Alih-alih makan dengan santai, Anda justru makan dengan kecepatan super, dengan prinsip asal perut terisi. Jika kebiasaan ini terus Anda pertahankan, jangan heran jika timbangan berat badan mengalami kenaikan.

    Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan makan buru-buru, cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Saat makan terlalu cepat, tubuh tidak diberikan kesempatan untuk memberi tahu otak bahwa perut sudah kenyang. Oleh karena itu, Anda akan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.

    Solusinya, cobalah untuk memperlambat waktu makan dengan mengunyah lebih banyak dan menikmati setiap suapannya. Sehingga tubuh memiliki waktu untuk memberikan informasi ke otak bahwa ia sudah terisi penuh.

    2. Kurang tidur

    ngantuk saat puasa

    Michael Breus, ahli yang berfokus menangani gangguan tidur di Amerika, menyatakan bahwa ketika kita terlalu sedikit menutup mata untuk tidur, metabolisme tubuh akan melambat untuk menghemat energi. Perlambatan ini kemudian memicu hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan. Tubuh kemudian berpikir bahwa Anda membutuhkan banyak energi sehingga ia meminta lebih banyak makanan.

    Selain itu, kurang tidur membuat tubuh melepaskan lebih banyak ghrelin (hormon yang memberi sinyal rasa lapar) dan mengurangi leptin (hormon yang memberi sinyal perasaan kenyang). Tidak teraturnya hormon-hormon ini pada akhirnya membuat Anda menginginkan lebih banyak makan dan tidak memiliki kepekaan untuk mengetahui kapan harus berhenti mengunyah.

    Tak hanya itu, dalam penelitian lain ditemukan bukti bahwa orang-orang yang kurang tidur berisiko memiliki lemak perut atau visceral. Jika dibiarkan terus menerus, lemak perut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

    3. Kurang minum

    Jika menurut Anda kurang minum adalah kebiasaan yang sepele, maka sebaiknya hentikan pemikiran tersebut. Orang yang kurang minum berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, salah satunya bisa membuat berat badan cepat naik.

    Penelitian membuktikan rasa haus sering disalahartikan oleh tubuh sebagai sinyal rasa lapar oleh tubuh. Oleh sebab itu, hasil penelitian membuktikan bahwa orang yang minum dua cangkir air sebelum sarapan mengonsumsi 22 persen kalori yang lebih rendah pada makanan  dibandingkan dengan yang tidak minum air sama sekali.

    Namun jangan salah kaprah, tidak semua minuman bisa Anda konsumsi semaunya. Penelitian membuktikan orang yang minum soda setiap hari memiliki ukuran pinggang enam kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak minum sama sekali. Minuman manis lainnya yang mengandung gula seperti minuman kemasan juga dapat membuat berat badan cepat naik jika dikonsumsi setiap hari.

    Untuk itu, usahakan untuk meminum air putih karena tidak memiliki kalori sama sekali sehingga Anda akan terhindar dari kegemukan. Selain itu, minum air putih juga memiliki berbagai manfaat lain seperti menyehatkan kulit, membantu mengeluarkan racun tubuh, dan melancarkan sistem pencernaan Anda.

    4. Makan camilan tidak sehat

    penyebab impotensi

    Rasa lapar yang berlebih adalah salah satu penyebab mengapa orang mengalami kenaikan berat badan. Ketika seseorang merasa lapar, ia akan makan dalam porsi yang besar. Akibatnya, nafsu makan menjadi tidak terkendali dan melahap semua makanan yang ada di depannya baik yang sehat maupun yang tidak.

    Nah, salah satu cara memerangi rasa lapar yang berlebih ialah dengan mengonsumsi camilan di sela-sela waktu makan. Namun bukan sembarang camilan, karena sebaiknya Anda memilih snack sehat yang dapat mengatasi rasa lapar sekaligus mengekang keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat.

    Usahakan untuk mengonsumsi makanan ringan dengan indeks glikemik yang rendah di antara waktu makan besar. Camilan dengan indeks glikemik yang rendah dapat membantu Anda kenyang lebih lama sehingga mencegah makan dengan porsi besar.

    Salah satu bahan makanan sehat dengan indeks glikemik rendah yang dapat dijadikan camilan yaitu kedelai. Kedelai mengandung asam lemak tak jenuh, serat, antioksidan, dan juga protein. Kandungan serat dan protein yang tinggi pada kedelai mampu memberikan energi yang dibutuhkan dan membuat Anda kenyang lebih lama. Dengan begitu Anda tidak akan kalap ketika melihat makanan di waktu makan Anda berikutnya. Untuk itu, pilihlah camilan sehat dari olahan kedelai untuk mengisi jeda waktu makan Anda.

    5. Makan tanpa jadwal yang teratur

    waktu makan tak teratur sebabkan penyakit jantung

    Walaupun sering dianggap sepele, makan di jam yang teratur ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan Anda. Jika Anda tidak memiliki waktu makan yang teratur, maka ada waktu-waktu di mana Anda akan merasa sangat lapar. Alhasil, Anda akan makan sesuka hati tanpa terkendali.

    Selain itu, penelitian membuktikan orang-orang yang memiliki waktu makan teratur cenderung merasa kurang lapar sebelum makan dan akan merasa lebih kenyang setelah makan. Sebaliknya, orang yang jadwal makannya berantakan akan merasa lebih lapar dan makan lebih banyak.

    Hal ini juga akan mengacaukan jam internal tubuh yang seharusnya memiliki proses yang teratur seperti nafsu makan dan metabolisme serta pencernaan makanan. Akibatnya, orang-orang yang tidak memiliki waktu makan teratur berisiko tinggi memiliki penyakit kronis seperti sindrom metabolik, penyakit jantung, resistensi insulin dan kontrol gula darah yang buruk. 

    Dengan memiliki waktu makan yang teratur, Anda akan dengan mudah mengendalikan porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Selain itu, makan dengan jadwal yang teratur juga baik untuk kesehatan pankreas. Pasalnya, pankreas tidak dapat bekerja maksimal untuk memproduksi insulin saat perut kosong.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 03/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan