backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Komplikasi Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik (HHS) pada Diabetesi

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 19/10/2021

    Mengenal Komplikasi Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik (HHS) pada Diabetesi

    Tingginya kadar gula darah pada penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi  serius yang mengancam nyawa. Jika kadar gula darah dibiarkan tinggi dalam waktu lama, diabetesi (penderita diabetes) bisa mengalami Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS) atau hiperglikemi hiperosmolar nonketotik. Kondisi ini ditandai dengan gejala buang air secara menerus sampai mengalami dehidrasi parah sehingga membutuhkan pertolongan medis darurat. 

    Penyebab penderita diabetes mengalami HHS

    HHS atau hiperglikemi hiperosmolar nonketotik merupakan komplikasi yang muncul pada diabetes tipe 2.

    Namun, HHS adalah komplikasi yang sebenarnya jarang terjadi dibandingkan komplikasi diabetes lainnya.

    Hyperosmolar Hyperglycemic State terjadi ketika kadar gula di dalam darah penderita diabetes terlalu tinggi.

    Pada kondisi HHS, gula darah biasanya telah naik secara ekstrem hingga mencapai 600 mg/dL (33.3 mmol/L).

    Padahal kadar gula darah normal adalah di bawah 100 mg/dL atau kurang dari 140 mg/dL setelah makan.

    Meskipun ditandai dengan tingginya kadar gula darah, penyebab HHS pada diabetes tidak semata disebabkan kelalaian menjaga gula darah dari penerapan gaya hidup sehat.

    Menurut studi dari jurnal American Family Phisician terdapat berbagai faktor lain yang dapat memicu kenaikan gula darah penderita diabetes menjadi sangat ekstrem seperti berikut.

    • Penyakit infeksi, seperti pneumonia, infeksi saluran kencing, dan sepsis.
    • Obat-obatan diuretik yang menurunkan toleransi gula dalam tubuh atau membuang cairan dari tubuh.
    • Kondisi diabetes yang tidak terdiagnosis sejak lama.
    • Keberadaan penyakit kronis lain, seperti stroke, penyakit jantung, dan gangguan fungsi ginjal.
    • Tidak menjalani pengobatan diabetes seperti yang dianjurkan dokter.
    • Penderita diabetes tipe 2 yang berusia di atas 65 tahun.

    Ketika gula di dalam darah terlalu tinggi, ginjal akan mencoba mengeluarkan kelebihan gula yang menumpuk melalui urine.

    Pada kondisi HHS, pembuangan gula darah melalui urine yang terlalu sering lantas menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan sehingga mengalami dehidrasi.

    Alih-alih menurunkan kadar gula darah, kondisi dehidrasi malah mengakibatkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh sehingga darah menjadi terlalu kental (hiperosmolaritas).

    Pengentalan darah selanjutnya dapat menimbulkan pembengkakan pembuluh darah (edema) di otak.

    Tanda-tanda dan gejala dari HHS

    Gejala HHS

    Hyperosmolar Hyperglycemic State memang merupakan kondisi dehidrasi berat yang membutuhkan penanganan darurat, tetapi Anda tetap bisa mewaspadai kemunculannya melalui beberapa gejala.

    HHS biasanya berkembang dalam hitungan hari hingga minggu. Gejala HHS akan semakin memburuk dari hari ke hari, seperti:

    • tingginya kadar gula darah hingga mencapai 600 mg/dL,
    • rasa haus yang berlebihan,
    • mulut kering,
    • buang air kecil terus-menerus,
    • kulit kering dan terasa hangat,
    • demam,
    • kelelahan dan lemas,
    • halusinasi,
    • penurunan penglihatan, dan
    • kehilangan kesadaran.

    Perbedaan HHS dengan ketoasidosis diabetik

    Kondisi HHS dan gejalanya memiliki kemiripan dengan komplikasi diabetes lain seperti ketoasidosis diabetik.

    Keduanya sama-sama menimbulkan gejala sering buang air kecil dan dehidrasi.

    Akan tetapi, ketoasidosis diabetik dan HHS tidak sama. Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi yang umum terjadi pada diabetes tipe 1.

    Pada kondisi tersebut, pengeluaran gula darah melalui urine menyebabkan penumpukan zat keton (asam darah) dari pembakaran lemak karena kurangnya hormon insulin.

    Pada diabetes tipe 2, yang terjadi justru sebaliknya, hormon insulin berlebih di dalam darah karena insulin tidak bekerja optimal (resistansi insulin) sehingga tidak menyebabkan penumpukan keton.

    Oleh karena itu, Hiperosmolar Hyperglycemic State ini dikenal juga dengan Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik (HHNK).

    Kapan perlu menemui dokter?

    Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter ketika kadar gula darah terus tinggi atau naik dari target kadar gula darah yang semestinya.

    Terutama jika Anda mengalami beberapa gejala HHS seperti yang telah disebutkan.

    Sementara itu segera cari pertologan ke unit gawat darurat jika mengalami tanda dan gejala HHS seperti:

    • kadar gula darah mencapai 400 mg/dL meskipun telah minum obat sesuai yang dianjurkan dokter,
    • penurunan penglihatan,
    • kejang-kejang, dan
    • kehilangan kesadaran.

    HHS dapat menyebabkan koma diabetes

    Hiperglikemia yang diabaikan tanpa pengobatan bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat.

    Apalagi HHS ini juga menyebabkan dehidrasi yang membuat penurunan cairan tubuh dalam jumlah drastis.

    Pada ulasan ilmiah dari peneliti The Brooklyn Hospital Center dijelaskan bahwa kondisi dehidrasi parah membuat cairan tubuh mengental dan dapat mengakibatkan pembengkakan di otak (edema otak).

    Pada anak-anak kondisi edema otak dapat berakibat fatal hingga menyebabkan koma diabetik.

    Bagaimana menangani Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik

    Infus untuk HHS

    HHS merupakan komplikasi diabetes yang membutuhkan pertolongan medis darurat. Untuk mengobati HHS, dokter akan melakukan hal berikut.

    • Memasukkan cairan dalam jumlah banyak melalui infus untuk mengatasi dehidrasi.
    • Memberikan insulin untuk menurunkan atau menstabilkan kadar gula darah.
    • Memberikan elektrolit berupa kalium, fosfat, atau natrium melalui pembuluh darah atau infus untuk mengembalikan fungsi sel-sel di dalam tubuh. 

    Jika terjadi gangguan pada organ tubuh lainnya, seperti gangguan fungsi ginjal dan jantung, dokter  akan memberikan pengobatan untuk mengatasi kondisi tersebut.

    Cara mencegah komplikasi HHS pada diabetes

    Hal terpenting yang perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi HHS dari penyakit diabetes adalah dengan menjaga kadar gula darah tetap normal, terutama pada saat sakit dan mengalami penyakit infeksi.

    Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mencegahnya.

    • Menjalani pengobatan diabetes secara teratur.
    • Mematuhi anjuran pola makan sehat untuk diabetes.
    • Berolahraga secara rutin. 
    • Selalu mengikuti jadwal kontrol kondisi diabetes ke dokter.
    • Mewaspadai gejala awal dari HHS 
    • Memeriksa kadar gula darah Anda secara teratur, terutama jika Anda merasa sakit.
    • Segera menemui dokter ketika mengetahui kadar gula darah sudah terlalu tinggi.
    • Beri tahu keluarga, teman, rekan kerja, atau orang terdekat Anda mengenai tanda-tanda dari HHS dan minta mereka untuk mencari pertolongan medis sesegera mungkin.

    Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik merupakan salah satu komplikasi diabetes tipe 2 yang menyebabkan dehidrasi parah.

    HHS bisa mengarah pada kondisi yang mengancam nyawa seperti koma diabetes.

    Sebagaimana komplikasi diabetes lainnya, kondisi ini tetap bisa dicegah. Namun, Anda perlu mengenali gejalanya dengan baik sehingga bisa lebih waspada akan kemunculan komplikasi ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 19/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan