backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

10

Tanya Dokter
Simpan

Batas Kadar Gula Darah yang Normal dalam Tubuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD · Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 14/10/2021

    Batas Kadar Gula Darah yang Normal dalam Tubuh

    Menjaga kadar gula darah agar tetap berada dalam batas normal sangatlah penting. Ini merupakan kunci utama dari pencegahan diabetes melitus bagi orang yang sehat serta pengobatan bagi orang-orang yang telah terdiagnosis dengan penyakit ini.

    Berikut ini merupakan informasi seputar gula darah mulai dari nilai atau batasan normal, pemeriksaan, dan cara menjaga kadar gula darah tetap normal.

    Gula darah dan fungsinya di dalam tubuh

    glukosa darah

    Gula darah merupakan molekul gula sederhana alias glukosa yang menjadi sumber energi utama untuk setiap sel dan jaringan tubuh.

    Glukosa dihasilkan dari proses pencernaan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, buah-buahan, dan camilan yang mengandung gula.

    Setelah karbohidrat dipecah menjadi glukosa, molekul gula ini akan dialirkan dalam darah untuk diproses menjadi energi bagi sel-sel tubuh.

    Namun, sel tubuh tidak dapat langsung mengubah glukosa menjadi energi. Dalam proses ini, Anda membutuhkan peran insulin.

    Insulin merupakan hormon dari pankreas yang membantu penyerapan glukosa oleh sel tubuh. Hormon ini dilepaskan saat gula darah meningkat.

    Fungsi insulin adalah untuk menjaga agar gula darah tetap dalam rentang normal, tidak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).

    Adanya gangguan insulin bisa membuat tubuh sulit menjaga kadar gula dalam darah tetap normal. Jika dibiarkan, hal ini bisa berujung menjadi penyebab diabetes.

    Batas gula darah yang normal

    gula darah normal

    Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).

    • Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL.
    • Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
    • Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
    • Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.

    Kadar gula darah di atas rentang tersebut mengindikasikan prediabetes atau diabetes.

    Prediabetes merupakan kondisi saat gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum tergolong sebagai diabetes.

    Seseorang dapat dikatakan memiliki gula darah tinggi jika gula darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dL, atau 11 milimol per liter (mmol/L).

    Sementara itu, seseorang disebut memiliki gula darah rendah jika kadarnya turun drastis di bawah 70 mg/dL.

    Mengalami salah satu dari kondisi tersebut menandakan bahwa kadar glukosa darah Anda sudah tidak lagi normal.

    Kadar gula darah bisa naik-turun, tergantung dengan pola makan, aktivitas fisik sehari-hari, efek samping obat, dan faktor-faktor lainnya.

    Pada umumnya, perubahan kadar gula darah sewaktu-waktu masih termasuk wajar jika angkanya tidak berubah sangat drastis dalam waktu cepat.

    Kadar gula darah normal menurut usia

    Rentang gula darah normal pada anak-anak dan lansia secara umum tidaklah berbeda dengan orang dewasa.

    Namun, kadar gula darah anak-anak cenderung mudah berubah bila dibandingkan dengan orang dewasa.

    Inilah mengapa anak-anak lebih rentan mengalami penurunan kadar gula darah hingga ke tingkat yang sangat rendah alias hipoglikemia.

    Biasanya, anak-anak yang paling rentan mengalami hipoglikemia ialah yang memiliki penyakit diabetes tipe 1.

    Jenis pemeriksaan gula darah

    tes gula darah

    Anda dapat mengetahui berapa kisaran kadar gula darah yang normal dalam berbagai situasi melalui pemeriksaan secara medis ataupun mandiri.

    Berikut beberapa jenis pemeriksaan gula darah untuk mendiagnosis penyakit diabetes melitus.

    1. Gula darah puasa (GDP)

    Gula darah puasa merupakan rentang kadar gula darah yang normal sebelum makan.

    Pemeriksaan ini juga berguna untuk memeriksa apakah Anda berisiko prediabetes atau diabetes.

    Sebelum melakukan tes gula darah puasa, Anda diharuskan berpuasa selama 8 jam.

    Berikut ini merupakan kriteria kadar gula darah normal dari tes gula darah puasa:

    • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 100 mg/dL.
    • Prediabetes: 100-125 mg/dL.
    • Diabetes: 126 mg/dL atau lebih.

    2. Tes toleransi glukosa oral (TTGO)

    Tes toleransi glukosa oral (TTGO) bertujuan untuk mendiagnosis diabetes melitus atau resistensi insulin.

    Pemeriksaan ini juga menentukan apakah sel-sel tubuh mengalami kesulitan dalam memanfaatkan glukosa.

    Dokter akan meminta Anda untuk berpuasa selama 8 – 12 jam. Setelah itu, Anda akan meminum larutan gula sebanyak 75 mL.

    Pada pemeriksaan ini, dokter memeriksa gula darah Anda sebelum dan sesudah meminum larutan gula.

    Berikut ini merupakan kriteria batas kadar gula darah yang normal dari hasil TTGO.

    • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 140 mg/dL.
    • Prediabetes: 140-199 mg/dL.
    • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih.

    3. Gula darah sewaktu (GDS)

    Tes gula darah sewaktu atau dikenal juga dengan GDS dapat dilakukan kapan saja sepanjang hari.

    Tes ini berguna untuk mengetahui kisaran kadar gula darah seseorang selama satu hari dan tidak berpatokan pada rentang waktu tertentu. 

    Berikut ini merupakan kriteria kadar gula normal dari hasil yang ditunjukkan oleh tes GDS.

    • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 200 mg/dL.
    • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih.

    4. HbA1c

    Pemeriksaan HbA1c digunakan untuk mendiagnosis diabetes karena HbA1c menggambarkan rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan terakhir.

    Kriteria hasil tes HbA1c yakni sebagai berikut.

    • Normal (tidak menderita diabetes): kurang dari 5,7%.
    • Prediabetes: 5,7-6,4%.
    • Diabetes: 6,5% atau lebih.

    Kapan Anda perlu mengecek gula darah?

    Orang yang belum pernah terdiagnosis dengan diabetes dianjurkan untuk memeriksa gula darah sesuai faktor-faktor risiko yang ia miliki.

    Jika hasilnya normal, Anda dapat mengulang pemeriksaan minimum setiap tiga tahun.

    Sementara bagi pasien diabetes, pemeriksaan gula darah dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah kondisi diabetesnya sudah terkendali.

    Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan kadar gula darah atau HbA1c setiap 1 – 3 bulan.

    Anda juga dapat memeriksa gula darah secara mandiri menggunakan alat cek gula darah portabel atau glukometer.

    Ikutilah anjuran dokter masing-masing mengenai seberapa sering dan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan ini.

     Menurut National Institute of Diabetes, waktu terbaik untuk memeriksa gula darah yaitu pagi hari, sebelum makan, dua jam setelah makan, dan sebelum tidur.

    Namun, Anda juga bisa mengecek gula darah bila mengalami gejala hipoglikemia.

    Penyebab berubahnya kadar gula darah

    gejala diabetes pada wanita

    Kadar glukosa darah yang normal dapat berubah seiring waktu, entah naik atau turun dari batas normalnya.

    Berbagai hal dapat memicu perubahan kadar glukosa tersebut.

    Penyebab gula darah naik yang paling umum meliputi:

    • dehidrasi,
    • hormon,
    • stres,
    • penyakit tertentu, dan
    • suhu ekstrem.

    Sementara itu, penyebab gula darah turun yang paling umum yakni:

    • pasien diabetes yang rutin menggunakan obat melewatkan waktu makan,
    • efek samping obat diabetes, dan
    • efek samping insulin.

    Cara menjaga kadar gula darah tetap normal

    Diet Pasien Diabetes untuk Menjaga Pola Makan dan Berat Badan Seimbang

    Menjaga kestabilan kadar gula darah merupakan kunci hidup sehat bagi setiap orang.

    Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengontrol kadar gula darah.

    1. Olahraga dan aktif bergerak

    Olahraga bisa meningkatkan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin.

    Dengan begitu, sel tubuh mampu menyerap glukosa dengan lebih baik sehingga gula darah yang naik setelah makan bisa kembali normal dalam waktu cepat.

    Selain itu, olahraga meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh serta menurunkan trigliserida.

    Kedua manfaat ini dapat mencegah kegemukan (overweight) atau obesitas yang merupakan salah satu faktor risiko diabetes.

    Selain berolahraga, Anda bisa memperbanyak aktivitas fisik melalui kegiatan harian.

    Beberapa kegiatan yang paling sederhana yaitu membersihkan rumah, berkebun, atau memilih berjalan kaki saat bepergian jika memang cukup terjangkau.

    2. Ikuti pola yang makan sehat

    Makanan amat berkaitan dengan kadar gula darah. Pola makan sehat dan teratur akan membantu menjaga gula darah tetap normal.

    Pilihlah makanan dengan gizi lengkap dan seimbang, yaitu mengandung protein, serat, vitamin, mineral, dan karbohidrat.

    Sebaliknya, batasi atau hindari makanan yang banyak mengandung gula, lemak jenuh, dan lemak trans.

    Asupan gula dan lemak yang berlebihan bisa menyebabkan obesitas dan peradangan, dua faktor penting yang meningkatkan risiko diabetes.

    3. Kelola stres dengan baik

    Dokter dan para ahli kesehatan menganjurkan setiap orang yang ingin menjaga kadar gula darahnya tetap normal untuk mengelola stres dengan baik.

    Pasalnya, hormon stres seperti adrenalin dan kortisol bisa meningkatkan gula darah.

    Stres berkepanjangan dapat menguras energi dan tenaga sehingga Anda jadi lebih jarang beraktivitas.

    Selain itu, stres bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh. Keduanya lagi-lagi meningkatkan risiko penyakit diabetes.

    4. Rutin mengecek gula darah bagi pasien diabetes

    Pemeriksaan gula darah sangat penting bagi pasien diabetes.

    Selain memeriksa, Anda sebaiknya juga mencatat kadar gula darah dari waktu ke waktu.

    Dengan begitu, Anda dapat memantau perubahan kadar gula darah yang terlalu tinggi atau rendah.

    Waspadai perubahan kadar gula darah yang terlalu drastis. Segera konsultasikan pada dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

    Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 14/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan