backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Waspadai Diabetes pada Remaja yang Ternyata Lebih Berbahaya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 16/01/2023

    Waspadai Diabetes pada Remaja yang Ternyata Lebih Berbahaya

    Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja atau anak muda juga bisa memiliki diabetes. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa diabetes yang terjadi pada usia remaja justru lebih berbahaya. Simak faktanya di bawah ini.

    Seputar diabetes pada remaja

    kisah merawat anak diabetes

    Banyak yang menganggap diabetes hanya dialami oleh orang dewasa, terutama orang lanjut usia (lansia). Padahal, diabetes bisa terjadi pada siapa saja, termasuk para remaja.

    Ada 3 jenis diabetes, yang meliputi berikut ini.

  • Diabetes tipe 1.
  • Diabetes tipe 2.
  • Diabetes gestasional atau bawaan (ini hanya terjadi pada masa kehamilan).
  • Mengutip data dari The American Diabetes Association, remaja di Amerika umumnya memiliki diabetes tipe 1.

    Namun, kini makin banyak remaja yang memiliki diabetes tipe 2 yang sebelumnya paling banyak dialami oleh orang dewasa berusia 45 ke atas.

    Ini artinya kemungkinan ada peningkatan jumlah kasus diabetes pada anak dan remaja.

    Sementara di Indonesia sendiri, mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 pada remaja berbeda di setiap populasi.

    Apa penyebab diabetes pada remaja?

    Kondisi ini muncul kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup dan masalah kesehatan. Banyak gaya hidup tidak sehat yang menjadi masalah utama penyebab anak muda akhirnya memiliki diabetes.

    Namun terkadang, faktor genetik atau keturunan juga bisa berpengaruh.

    Faktor yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada remaja antara lain sebagai berikut.

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Menjalani gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan suka mengonsumi minuman beralkohol.
  • Gemar mengonsumsi asupan manis dan makanan siap saji.
  • Memiliki riwayat diabetes gestasional.
  • Memiliki kadar kolesterol tinggi.
  • Didiagnosis pradiabetes.
  • Memiliki anggota keluarga dengan diabetes.
  • Perlu Anda Ketahui

    Memiliki diagnosis prediabetes bukan berarti Anda atau anak sudah mengidap diabetes. Ini artinya gula darah Anda sudah tergolong tinggi dan di atas batas normal, tapi belum terlalu tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Jika dibiarkan terus, Anda bisa terkena diabetes tipe 2.

    Mungkinkah diabetes pada remaja bisa berakibat lebih fatal?

    merawat anak diabetes

    Sebuah penelitian oleh Treatment Options for Type 2 Diabetes in Adolescents and Youth (TODAY), mengatakan bahwa penyakit diabetes lebih berkembang cepat pada remaja dibandingkan dengan orang dewasa atau orang lanjut usia. 

    Diabetes tipe 2 pada remaja, umumnya dengan cepat memunculkan komplikasi penyakit, seperti penyakit jantung dan ginjal.

    Temuan yang diterbitkan pada jurnal edisi khusus Diabetes Care ini, pada dasarnya menunjukkan efek buruk yang bisa terjadi pada remaja pengidap diabetes.

    Meskipun para remaja ini sudah mendapatkan perawatan optimal dan pantauan yang ketat dari tim ahli diabetes.

    Studi yang diterbitkan pada 2004 ini juga melibatkan anak muda dengan diabetes tipe 2 sembari menguji keampuhan bermacam obat diabetes yang digunakan.

    Ditemukan bahwa pada peserta penderita diabetes yang berumur 10—17 tahun, obat metformin tidak ampuh menurunkan kadar gula darah mereka.

    Perlu diketahui kalau metformin adalah obat yang biasanya digunakan sebagai penanganan utama diabetes tipe 2 pada orang dewasa.

    Namun sayangnya, metformin tidak bisa memberikan pengaruh baik untuk mengatasi diabetes pada remaja.

    Setengah dari remaja yang memakai obat metformin tidak dapat membuat gula darah mereka stabil pada kisaran target normal, dan pada akhirnya harus mulai menggunakan obat insulin.

    Hal inilah yang menjadi peringatan penting bahwa diabetes yang dialami di usia muda lebih berbahaya serta sulit untuk ditangani.

    Apa pengobatan diabetes pada remaja?

    Remaja yang baru saja didiagnosis menderita diabetes mungkin khawatir terhadap kondisi mereka dan reaksi orang lain.

    Akibatnya, mereka mungkin juga memiliki ketakutan untuk kembali ke sekolah.

    Oleh karena itu, remaja dengan diabetes akan membutuhkan bantuan dari orangtua dan orang-orang di sekitarnya untuk terbiasa menjaga kondisi diabetes mereka.

    Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan remaja penderita diabetes untuk mengendalikan diabetes.

    • Pemantauan kadar glukosa di dalam darah.
    • Menyuntikkan insulin.
    • Belajar menghitung kandungan karbohidrat di dalam makanan dan minuman.
    • Mengunjungi dokter secara berkala untuk memeriksakan kondisi kesehatan, termasuk diabetesnya.

    Bagaimana mencegah terjadinya diabetes pada remaja?

    Sayang sekali bila di saat-saat atau masa tubuh sedang produktif, remaja malah harus mengonsumsi obat-obatan dan membatasi aktivitasnya demi mengontrol gula darah agar tidak berlebih.

    Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan diabates pada remaja dengan cara berikut ini. 

    1. Mempertahankan berat badan ideal

    Obesitas merupakan salah satu faktor utama remaja berisiko terkena diabetes tipe 2.

    Jika Anda merasa berat badan anak Anda berlebih, Anda bisa mendukung dan melatih anak untuk mengurangi berat badan guna mengurangi risiko diabetes.

    Menjaga pola makan sehat untuk remaja dengan menjalai diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan untuk membantu menurunkan berat badan dan mencegah diabetes.

    2. Makan buah dan sayur

    Buah dan sayur termasuk makanan penting yang perlu dikonsumsi setiap hari karena memiliki banyak manfaat, termasuk untuk mencegah diabetes.

    Namun, nyatanya masih banyak anak yang kekurangan asupan buah dan sayur harian. 

    Untuk itu, pastikan anak mendapat asupan buah dan sayur harian. Sebaiknya pilih buah segar bukan jus buah.

    3. Ganti gula dengan pemanis yang rendah kalori

    Makan manis yang mengandung gula banyak digemari anak-anak, tidak terkecuali remaja. Ambil contohnya, cokelat, roti-rotian, sirup, dan selai.

    Padahal makanan tersebut bisa dengan cepat membuat kadar gula darah meningkat.

    Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk bisa membatasi asupan makanan manis yang dikonsumsi oleh anak setiap hari.

    4. Aktif berolahraga

    Untuk mencegah kondisi ini, usahakan anak Anda untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari.

    Ini bertujuan untuk memaksimalkan pencapaian target penurunan berat badan dan untuk mengurangi risiko Anda terkena diabetes.

    Selain itu, berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.

    Kesimpulan

    Penting bagi orangtua untuk bisa menjaga anak dari penyakit diabetes. Sebab, diketahui diabetes bisa lebih berbahaya pada remaja dibandingkan dengan orang dewasa. Anda bisa menerapkan tips mencegah diabetes pada remaja, seperti yang telah dijelaskan di atas. Sementara untuk anak dengan diabetes bawaan, Anda bisa membimbing anak sebaik mungkin untuk terus menjalani setiap tahap pengobatannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 16/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan