backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Normal Ketika Muncul Jerawat di Payudara?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/11/2020

    Apakah Normal Ketika Muncul Jerawat di Payudara?

    Selain wajah, jerawat dapat muncul di daerah badan lainnya, termasuk payudara dan sekitar puting. Apakah kemunculan jerawat di daerah tersebut membuat Anda cemas? Ketahui apakah jerawat di area tersebut berbahaya atau tidak dalam penjelasan berikut.

    Apakah jerawat di payudara berbahaya?

    pijat payudara

    Walaupun Anda berusaha menjaga kebersihan kulit badan, jerawat dapat muncul di daerah yang tidak terduga, termasuk di sekitar puting payudara. Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan karena dikhawatirkan jerawat tersebut menandakan penyakit serius. 

    Meski begitu, kemunculan benjolan kecil kemerahan ini dapat terjadi pada siapa saja dan tergolong normal, sehingga Anda tidak perlu khawatir. Namun, tentu masalah kulit ini tidak boleh disepelekan. 

    Jika penyakit kulit ini terasa nyeri saat disentuh, gatal, tampak kemerahan, hingga mengeluarkan cairan seperti nanah, mungkin ada kondisi lain yang mendasari ini. Terlebih lagi jika timbulnya jerawat disertai dengan benjolan lain.

    Bila Anda mengalami beberapa gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

    Penyebab jerawat di payudara

    Tidak jauh berbeda dengan jenis jerawat lainnya, jerawat di payudara juga disebabkan oleh penyumbatan pori-pori. Pori-pori yang seharusnya menjadi jalur keluar sebum (minyak) dan keringat, tertutup akibat penumpukan sel kulit mati. 

    Akibatnya, minyak berlebih dan sel kulit mati pun terjebak di dalam pori-pori. Kondisi ini juga memicu bakteri penyebab jerawat lebih mudah berkembang biak. Jika dibiarkan, bakteri akan tumbuh dan memicu infeksi.

    Hal ini yang nantinya menyebabkan tubuh membentuk perlawan dengan mengeluarkan zat peradangan. Alhasil, peradangan ini membuat dinding pori-pori rusak dan jerawat pun muncul dan terkadang berisi nanah (jerawat pustula). 

    Penyumbatan pori-pori di sekitar puting payudara sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai faktor sebagai berikut.

    • Tidak menjaga kebersihan daerah payudara mengundang infeksi bakteri.
    • Folikel di sekitar puting dan areola (area gelap sekitar puting) tumbuh ke dalam dan menyebabkan benjolan.
    • Puting payudara lecet akibat gesekan dari pakaian yang menyebabkan infeksi dan iritasi.
    • Pembengkakan kelenjar montgomery (kelenjar kulit yang tampak seperti benjolan).

    Wajar bila mengkhawatirkan tampilan dan kesehatan payudara Anda. Jika merasa cemas dengan kemunculan jerawat di payudara, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apa penyebab kemunculan jerawat di daerah tersebut.

    Cara menghilangkan jerawat di payudara

    SADARI kanker payudara

    Pengobatan jerawat di sekitar puting payudara mungkin tidak akan jauh berbeda dengan bentuk jerawat lainnya. Hanya saja, Anda perlu memastikan apa penyebab jerawat tersebut muncul agar perawatannya dapat disesuaikan. 

    Umumnya, jerawat biasa akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, tidak sedikit pula yang membutuhkan perawatan dari dokter untuk mengobati masalah jerawat ini.

    Perlu diingat bahwa Anda tidak diperbolehkan memencet jerawat di sekitar puting. Memencet benjolan kecil tersebut dapat menyebabkan peradangan yang dapat memicu jerawat baru dan infeksi bakteri. 

    Selain itu, ada beberapa cara lainnya yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi jerawat di daerah yang sensitif ini, seperti:

  • gunakan air hangat dan sabun pembersih yang lembut saat mandi, serta
  • pilih produk perawatan yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida.
  • Bila pengobatan di rumah tidak kunjung memperlihatkan hasil, konsultasikan dengan dokter. Hal ini bertujuan agar dokter Anda dapat mendiagnosis apakah kondisi ini termasuk jerawat biasa atau disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya. 

    Apabila jenis penyakit kulit tidak menular ini disebabkan oleh jerawat biasa, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik, seperti doxycycline, dosis rendah. Selalu gunakan obat-obatan, baik dari dokter maupun yang dijual bebas, sesuai dengan instruksi. 

    Tips mencegah jerawat puting payudara

    Jika Anda tidak ingin jerawat muncul di payudara atau tidak ingin kondisi ini kambuh kembali, terapkan beberapa cara mencegah jerawat. Berikut ini ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan.

    Mandi dua kali sehari

    Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga kebersihan kulit Anda. Jika kulit Anda rentan terhadap jerawat, terutama di daerah payudara, gunakan sabun yang lembut. 

    Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mandi segera setelah berolahraga berat dan sebaiknya hindari sabun yang kuat dan menggosok kulit terlalu kencang. Menggosok kulit terlalu kencang justru dapat memperbesar gesekan di kulit. 

    Bagi para ibu menyusui, jerawat di puting payudara tentu cukup mengganggu. Agar kondisi ini tidak kembali muncul, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui. Lakukan hal yang sama pada kedua payudara Anda. 

    Pakai pakaian dalam yang bersih

    mencuci bra

    Infeksi bakteri dari pakaian dalam yang kotor, seperti bra, mungkin menjadi salah satu penyebab kemunculan jerawat di puting payudara Anda. Pasalnya, menggunakan pakaian dalam yang sama berhari-hari dapat menumpuk sel kulit mati dan kotoran. 

    Jika bra atau celana dalam Anda basah, sebaiknya segera ganti dengan yang kering dan bersih. Hal ini terutama berlaku setelah berolahraga. Dengan begitu kulit di sekitar payudara pun tetap bersih. 

    Tidak hanya mengganti pakaian dalam yang kotor, Anda juga perlu mencuci bra dengan benar agar tidak mengundang bakteri menempel di payudara. 

    Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan