backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Saat Terkena Cacar Air, Boleh Mandi atau Tidak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/09/2023

Saat Terkena Cacar Air, Boleh Mandi atau Tidak?

Untuk mencegah gejala cacar air makin parah, pada umumnya Anda disarankan menjauhkan kulit dari air. Lalu, apakah pengidap cacar air boleh mandi? Bagaimana aturannya agar kebersihan tubuh tetap terjaga? Simak penjelasannya di bawah ini.

Hal yang perlu diperhatikan dari gejala cacar air

gejala cacar air pada bayi

Ketika Anda mengalami cacar air, permukaan kulit pada bagian wajah, badan, tangan, dan kaki akan dipenuhi dengan bintik-bintik merah yang menimbulkan rasa gatal.

Karena adanya lenting ini, ada anggapan bahwa pengidap perlu berhati-hati agar lenting tidak pecah, tergores, atau bahkan terluka untuk mencegah penularan cacar air

Oleh sebab itu, sebisa mungkin Anda tidak menyentuh, menggaruk, atau bahkan mandi untuk membersihkan lenting akibat cacar air.

Memang betul lenting cacar yang gatal sebaiknya tidak digaruk maupun disentuh terlalu keras. 

Apabila pecah, cairan lenting yang berisi virus cacar air bisa menyebar ke udara atau terpapar langsung ke orang yang belum pernah terinfeksi sebelumnya.

Menggaruk atau menggosok lenting terlalu keras juga bisa menyebabkan luka terbuka. Hal ini bisa menjadi pintu masuknya infeksi bakteri atau patogen lainnya. 

Meski begitu, bukan berarti kebersihan kulit yang terkena cacar boleh diabaikan begitu saja.

Lantas, bolehkah mandi saat sakit cacar air?

Secara medis, tidak ada larangan untuk mandi atau membersihkan diri bagi pengidap cacar air. 

Mandi saat cacar air malah direkomendasikan sebagai upaya perawatan kulit untuk meredakan rasa gatal. Hal ini juga membantu Anda supaya tidak terlalu sering menggaruk ruam. 

Selain itu, mandi bisa mengangkat kotoran pada permukaan kulit yang berpotensi menambah rasa gatal. Ini pun membantu membuat area kulit yang terdampak terasa lebih nyaman. 

Aturan mandi yang benar saat cacar air

Beberapa orang mungkin masih bingung, apakah pengidap cacar air mandi pakai air hangat atau dingin?

Ketika terkena cacar air, Anda disarankan untuk mandi dengan air suam-suam kuku. Hindari air yang terlalu hangat yang bisa memicu iritasi ataupun air dingin yang bisa memperparah gatal.

Batasi waktu mandi Anda agar tidak lebih dari 20–30 menit. Gunakan juga sabun khusus kulit sensitif atau sabun bayi untuk mencegah timbulnya iritasi kulit. 

Saat menggunakan sabun, cobalah untuk tidak menggosok kulit terlalu keras. Hal ini berguna untuk mencegah terkelupasnya lenting atau ruam yang mengering.

Selain memakai sabun, Anda juga bisa menggunakan bahan-bahan alami yang lebih aman dan tidak kalah khasiatnya, seperti mandi dengan oatmeal atau soda kue.

1. Cara mandi cacar air dengan oatmeal

Sebuah artikel dalam Journal of Drugs in Dermatology (2015) menyebut oatmeal koloid (Avena sativa) mengandung senyawa anti-inflamasi yang disebut beta-glukan.

Senyawa ini bisa membantu meringankan rasa gatal cacar air yang biasanya tidak tertahankan.

Supaya lebih praktis, Anda bisa mencoba menggunakan produk mandi berbahan oatmeal yang biasanya dijual bebas di supermarket atau apotek.

Anda juga dapat memanfaatkan oatmeal secara langsung melalui langkah-langkah berikut ini.

  1. Haluskan 1 gelas oatmeal (untuk dewasa) atau 1/3 gelas oatmeal (untuk balita) menggunakan blender hingga menjadi bubuk sehingga mudah larut ke dalam air.
  2. Masukkan bubuk halus oatmeal ke dalam bak berisi air hangat, lalu aduk hingga merata.
  3. Berendamlah dalam campuran air dan bubuk oatmeal selama 15–20 menit.
  4. Selama berendam, usapkan campuran tersebut secara halus ke permukaan kulit Anda yang terdampak cacar air.

2. Cara mandi cacar air dengan soda kue

Sama halnya dengan oatmeal, soda kue juga dapat memberikan efek menenangkan pada kulit sehingga membantu mengurangi rasa gatal akibat cacar air. 

Soda kue atau baking soda dikenal sebagai bahan pembersih yang ampuh. Kandungan sodium bikarbonat di dalamnya ampuh mengangkat kotoran pada permukaan benda. 

Meski begitu, soda kue tetap aman digunakan pada permukaan kulit tanpa kehilangan khasiatnya. Berikut ini cara mandi dengan soda kue yang dapat Anda lakukan.

  1. Masukan 1 gelas soda kue ke dalam bak berisi air hangat, lalu aduk hingga merata.
  2. Rendam tubuh dalam campuran tersebut selama 15–20 menit sambil mengusap bagian kulit yang terdampak cacar air.
  3. Mandilah dengan campuran air dan soda kue ini sebanyak 2–3 kali dalam sehari.

Campuran air dan soda kue bisa ditambahkan dengan teh chamomile ataupun oatmeal yang dihaluskan untuk membantu mengurangi peradangan kulit.

Fakta Seputar Cacar Air

Cacar air sering terjadi, utamanya pada anak-anak. Yuk, simak informasi lengkap seputar cacar air di sini!

Perawatan setelah mandi cacar air

Saat mengeringkan badan, usahakan untuk tidak menggosok kulit dengan handuk. Keringkan dengan cara menepuk-nepuk halus handuk pada permukaan kulit.

Untuk menghilangkan rasa gatal, Anda bisa mengoleskan losion calamine sesaat setelah kulit kering. Penggunaannya dapat melembapkan bagian kulit yang terdampak.

Apabila terdapat lenting cacar yang pecah atau infeksi sekunder, Anda perlu segera menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan dengan antibiotik bila diperlukan.

Untuk mempercepat penyembuhan cacar air, cobalah untuk menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti sayuran dan buah-buahan. 

Selain memastikan asupan gizi seimbang terpenuhi, pastikan juga Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup selama sakit cacar air.

Kesimpulan

  • Pengidap cacar air boleh mandi untuk membersihkan tubuh dan meredakan rasa gatal.
  • Pastikan Anda mandi dengan air suam-suam kuku dan pakai sabun dengan formulasi ringan untuk mencegah iritasi pada kulit yang terdampak.
  • Selain mandi air biasa, pengidap cacar air juga bisa mandi menggunakan oatmeal atau soda kue untuk mengurangi rasa gatal yang cukup parah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan