backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

10 Masalah Kulit Akibat Penyakit Radang Usus (IBD)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    10 Masalah Kulit Akibat Penyakit Radang Usus (IBD)

    Inflammatory bowel disease (IBD) merupakan sekelompok kondisi yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Meski dampaknya paling terlihat pada usus halus dan usus besar, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pasien IBD juga kerap mengeluhkan ruam pada kulit mereka.

    Bagaimana radang usus dapat menyebabkan masalah kulit? Padahal, usus dan kulit merupakan dua organ yang sama sekali tidak berkaitan.

    Simak jawabannya dalam ulasan berikut ini.

    Ragam masalah kulit terkait IBD

    Saat bagian tertentu dari tubuh mengalami peradangan, efeknya bisa menjalar ke organ yang lain, begitu juga dalam kasus IBD.

    Menurut penelitian terbitan jurnal Frontiers in Physiology, sekitar 40% pasien IBD mengalami keluhan di luar sistem pencernaan.

    Selain akibat peradangan, munculnya ruam pada kulit pasien radang usus juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain.

    Berikut berbagai masalah kulit terkait IBD serta penyebabnya.

    1. Eritema nodosum

    Eritema nodosum merupakan masalah kulit yang dialami oleh 3–10% pasien kolitis ulseratif.

    Gejala utamanya yakni benjolan mirip memar berwarna kemerahan pada kaki atau lengan. Benjolan ini akan terasa nyeri saat Anda tekan.

    Benjolan akibat eritema nodosum biasanya muncul ketika radang usus sedang kambuh atau tidak lama sebelumnya.

    Begitu Anda berhasil mengontrol gejala radang usus dengan obat atau pola makan, masalah kulit ini akan ikut menghilang.

    2. Pioderma gangrenosum

    Pioderma gangrenosum menempati posisi kedua dalam deretan masalah kulit paling umum terkait IBD.

    Pasien radang usus umumnya mengalami gejala awal berupa ruam dan luka lepuh pada kulit yang bisa membentuk ulkus (luka di selaput lendir) yang dalam.

    Masalah kulit ini biasanya menyerang bawah lutut dan pergelangan kaki, tapi bisa juga muncul pada lengan.

    Para ahli menduga bahwa penyebabnya ialah gangguan sistem imun yang juga menjadi dalang di balik kolitis ulseratif.

    3. Psoriasis

    Artikel Kesehatan Seputar Penyakit Psoriasis

    Ada banyak gangguan kesehatan yang berkaitan dengan psoriasis, termasuk radang usus.

    Penyakit ini berlangsung dalam jangka panjang (kronis) yang bisa membaik dan kambuh sewaktu-waktu mengikuti kondisi radang usus itu sendiri.

    Ketika psoriasis kambuh, pasien IBD akan mengalami gejala berupa ruam pada kulit dan bercak kemerahan yang tertutupi kulit bersisik berwarna perak.

    Beberapa pasien juga merasakan gatal dan baru membaik setelah memakai krim kortikosteroid.

    4. Bowel-associated dermatosis-arthritis syndrome (BADAS)

    BADAS merupakan masalah kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan bernanah mirip jerawat pada lengan dan dada.

    Jika benjolan muncul pada kaki, penampilannya mungkin mirip dengan memar akibat eritema nodosum.

    Para ahli menduga BADAS ada kaitannya dengan pertumbuhan bakteri usus yang tidak terkendali.

    Tubuh Anda lantas mengeluarkan reaksi peradangan untuk mengembalikan populasi bakteri usus, tapi hal ini juga menimbulkan masalah pada kulit.

    5. Sweet’s syndrome

    Sweet’s syndrome merupakan penyakit kulit langka yang menyebabkan munculnya luka nyeri pada kulit.

    Masalah kulit ini biasanya muncul ketika gejala IBD kambuh. Ciri utama sindrom ini berupa ruam dan benjolan pada kulit wajah, leher, atau tangan.

    Penyebabnya bisa berasal dari infeksi pada usus atau konsumsi obat-obatan yang memicu produksi neutrofil.

    Neutrofil merupakan sel darah putih yang langsung bereaksi terhadap infeksi dan ikut berperan dalam peradangan.

    6. Leukocytoclastic vasculitis

    gambar gatal pada kulit

    Pada leukocytoclastic vasculitis, peradangan menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil sehingga darah berkumpul di bawah kulit.

    Hal ini menimbulkan bercak berwarna keunguan yang biasanya banyak terlihat pada kaki atau pergelangan kaki.

    Selain ruam pada kulit, pasien radang usus mungkin juga mengalami nyeri otot, nyeri sendi, demam, mual, atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu.

    Berbagai keluhan ini akan menghilang begitu Anda berhasil mengontrol gejala radang usus.

    7. Vitiligo

    Vitiligo cukup sering terjadi pada pasien penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

    Masalah kulit ini berawal ketika sistem imun justru menghancurkan sel-sel penghasil pigmen warna pada kulit. Akibatnya, muncullah bercak-bercak putih pada kulit Anda.

    Bercak-bercak ini bisa muncul pada bagian tubuh mana saja.

    Untuk mengatasinya, dokter umumnya menyarankan pemakaian krim kortikosteroid atau kombinasi terapi cahaya, terapi sinar UVA, dan konsumsi obat-obatan.

    8. Biduran

    Pasien IBD juga kerap mengalami ruam gatal kemerahan pada kulit yang menjadi ciri utama dari biduran kronis.

    Ada banyak penyebab biduran, mulai dari peradangan dalam tubuh hingga efek samping dari pengobatan radang usus.

    Jika Anda selalu mengalami biduran tak lama setelah mengonsumsi obat radang usus, segeralah berkonsultasi kepada dokter.

    Dokter mungkin dapat meresepkan alternatif obat yang lebih bersahabat dengan kulit Anda.

    9. Jerawat batu (jerawat kistik)

    jerawat batu

    Penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif juga berkaitan dengan masalah jerawat batu.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengatasi jerawat batu bisa meningkatkan risiko terjadinya radang usus.

    Begitu pun sebaliknya, obat-obatan untuk radang usus dapat menimbulkan ruam dan jerawat yang tumbuh di bawah kulit.

    Jerawat batu biasanya terasa nyeri, apalagi ketika Anda menekannya dengan jari.

    10. Pyodermatitis-pyostomatitis vegetans

    Pyodermatitis vegetans merupakan ruam dengan bintil kemerahan yang dapat pecah dan menimbulkan bekas luka pada kulit berbentuk plak.

    Bintil-bintil ini biasa muncul pada lipatan kulit seperti ketiak atau area selangkangan.

    Penyakit kulit ini juga berkaitan dengan masalah kulit serupa pada mulut yang disebut pyostomatitis vegetans.

    Keduanya bisa muncul secara bersamaan, tapi mungkin baru terlihat beberapa tahun setelah seseorang mengidap radang usus.

    Usus mungkin tidak berkaitan langsung dengan kulit. Namun, peradangan pada saluran pencernaan bisa memengaruhi sistem lain, termasuk kulit.

    Penggunaan obat-obatan yang bertujuan untuk mengatasi radang usus pun dapat memperburuk masalah ini.

    Anda bisa mencegahnya dengan mengikuti panduan makan untuk radang usus dan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.

    Sebisa mungkin, lakukan juga berbagai upaya untuk mencegah kambuhnya radang usus.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan