backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Gejala Utama Impetigo pada Kulit Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/02/2023

    5 Gejala Utama Impetigo pada Kulit Anak

    Impetigo pada anak sering kali disalahartikan dengan cacar air atau herpes karena saking miripnya gejala yang ditimbulkan. Agar lebih jelas, cari tahu gejala impetigo pada anak beserta cara tepat mengobati kondisi ini.

    Apa gejala impetigo pada anak?

    Gejala impetigo pada anak harus diobati sesegera mungkin. Jika tidak, gejala impetigo dapat semakin parah dan cepat menular ke orang lain.

    Berbagai gejala impetigo yang muncul pada kulit anak meliputi berikut ini.

    1. Luka merah

    Gejala impetigo pada anak yang paling awal adalah timbulnya luka merah pada kulit wajah, bibir, lengan, hingga kaki.

    Tingkat keparahannya dapat berbeda-beda. Ada anak yang hanya memiliki satu luka saja, tapi ada juga yang memiliki banyak luka dan ruam yang menyebar di tubuhnya.

    2. Lepuhan berisi cairan

    Kulit anak yang terkena impetigo biasanya timbul lepuhan berwarna kuning yang berisi cairan.

    Bila lepuhan ini pecah, maka cairan di dalamnya akan keluar berupa nanah dan memicu rasa gatal pada kulit anak.

    3. Kulit mengeras

    Pecahnya lepuhan pada kulit akibat impetigo dapat memicu penebalan pada lapisan kulit di atasnya.

    Lama-lama, area kulit ini akan mengeras dan berwarna kuning atau kecokelatan, mirip seperti warna madu.

    4. Gatal

    Lesi impetigo dapat memicu rasa gatal pada kulit. Namun, segatal apa pun kulitnya, ajari si Kecil untuk tidak menggaruknya.

    Pasalnya, hal ini justru dapat menyebarkan bakteri penyebab impetigo ke bagian tubuh lainnya dan memperparah infeksi.

    5. Nyeri pada kulit

    Jika gejala impetigo tidak segera diobati, lesi atau luka yang ditimbulkan dapat menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam.

    Hal ini dapat menyebabkan ektima, yaitu luka melepuh yang membuat kulit terasa sangat nyeri.

    Kapan anak harus dibawa ke dokter?

    Karena infeksinya sangat menular, sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter spesialis anak. Terlebih bila anak mengalami demam, nyeri tubuh, dan ruam yang semakin menggelap. Hal tersebut merupakan pertanda bahwa infeksinya sudah menembus lebih dalam ke kulit dan perlu segera diobati.

    Kenapa anak bisa terkena impetigo?

    impetigo pada bayi

    Impetigo termasuk jenis infeksi kulit menular pada anak akibat bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Kondisi sangat menular dan cukup umum terjadi.

    Namun, meski dapat terjadi pada semua golongan usia, kondisi ini paling sering dialami oleh anak-anak, terutama impetigo pada bayi dan balita.

    Kondisi ini juga umumnya tidak berbahaya dan bisa disembuhkan. Biasanya, waktu penyembuhan impetigo perlu sekitar 7—10 hari dengan pengobatan yang tepat.

    Sama dengan kasus yang terjadi pada orang dewasa, penularan impetigo pada anak juga disebabkan oleh paparan terhadap bakteri penyebab impetigo.

    Penyebaran bakteri bisa terjadi saat anak menyentuh luka atau cairan dari luka yang timbul akibat impetigo.

    Bukan hanya kepada orang lain, infeksi ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh anak yang lain atau menyebabkan infeksi berulang.

    Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, penularan ini terutama lebih rentan pada anak yang memiliki faktor risiko berikut ini.

    • Berusia 2—5 tahun.
    • Mengalami infeksi atau cedera yang menyebabkan luka terbuka pada kulit.
    • Kontak erat atau berdekatan dengan penderta impetigo.
    • Cuaca yang panas dan lembap atau Musim pancaroba.
    • Kurang menjaga kebersihan tubuh.

    Maka itu, penting bagi orangtua untuk mengenali gejala impetigo pada anak di atas. Konsultasikan dengan dokter bila anak Anda mengalami gejala impetigo pada kulitnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan