4. Crotamiton
Obat yang mengandung crotamiton sebanyak 10% ini digunakan sebagai obat alternatif bila obat sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Biasanya, obat ini dijual di pasaran dengan nama dagang Eurax.
Obat ini aman digunakan untuk orang dewasa.
Namun, obat ini tidak cukup efektif mengatasi gejala scabies pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil dan malah berisiko menyebabkan efek samping serius.
5. Salep antibiotik
Rasa gatal akibat kudis bisa membuat Anda tak berhenti menggaruk sehingga menyebabkan iritasi kulit.
Bagian kulit yang teriritasi nantinya cenderung rentan terinfeksi oleh kuman.
Jika scabies sudah menyebabkan komplikasi berupa penyakit kulit lainnya akibat infeksi bakteri, maka Anda membutuhkan obat salep antibiotik.
Salep yang digunakan adalah mupirocin, yang bisa juga ditemui dengan nama Bactroban dan Centany.
Fungsinya adalah untuk menghentikan berkembangnya bakteri spesies Staphylococcus, Beta-hemolytic streptococci, atau Streptococcus pyogenes.
6. Salep kortikosteroid
Salep kortikosteroid bisa diresepkan dokter jika rasa gatalnya begitu intens. Salep ini diketahui efektif menyembuhkan peradangan.
Dokter akan meresepkan salep steroid yang memiliki potensi paling rendah, seperti hidrokortison.
Jika dosis ini ampuh, Anda tak perlu menggunakan salep lainnya.
Anda pun wajib mengikuti instruksi cara pakai obat dari dokter untuk menghindari efek samping berbahaya dari salep kortikosteroid, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama.
Pada minggu-minggu pertama pengobatan, biasanya gejala bertambah parah terlebih dahulu baru kemudian berangsur membaik.
Namun dengan mengikuti aturan pengobatan dari dokter, gejala scabies bisa menghilang dalam beberapa hari sampai 4 minggu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar