backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

11 Bahaya Menjadi Perokok Pasif, Termasuk pada Ibu Hamil dan Anak-Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    11 Bahaya Menjadi Perokok Pasif, Termasuk pada Ibu Hamil dan Anak-Anak

    Bahaya merokok tidak hanya berlaku untuk para perokok, tetapi juga mereka yang menghirup asapnya (perokok pasif). Ya, perokok pasif juga memiliki peluang yang sama untuk terkena bahaya merokok. Perokok pasif adalah orang mereka yang ikut menghirup asap rokok dari orang-orang di sekitarnya yang merokok, padahal dirinya sendiri tidak merokok. Apa saja bahaya menjadi seorang perokok pasif? Berikut penjelasan.

    Bahaya asap rokok bagi perokok pasif

    asap rokok

    Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia yang terdiri dari partikel dan gas. 

    Lebih dari 50 zat yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker dan sisanya dapat mengiritasi semua organ di dalam tubuh, termasuk mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

    Ada dua jenis asap rokok, yaitu asap mainstream dan sidestream.

    • Asap mainstream adalah yang dihirup langsung melalui ujung mulut rokok oleh perokok. 
    • Asap sidestream adalah yang berasal dari ujung rokok yang terbakar dan menyebar ke udara.

    Di antara keduanya, asap sidestream adalah yang paling berbahaya karena 4 kali lebih beracun dibandingkan dengan asap mainstream

    Pasalnya, asap sidestream mengandung tiga kali lipat karbon monoksida, 10-30 kali lipat nitrosamin, dan 15-300 kali lipat amonia.

    Biasanya, para perokok pasif menghirup asap sidestream dan asap yang diembuskan langsung oleh para perokok di sekitarnya. 

    Sama seperti perokok aktif, perokok pasif juga juga berpotensi terkena kanker dan penyakit jantung

    Selain itu, bagi wanita hamil dan anak-anak, bahaya asap rokok bisa membawa akibat yang sangat fatal.

    Walaupun tidak selalu terlihat, asap yang diembuskan setelah merokok memiliki efek yang lebih berbahaya dari asap yang dihirup perokok. 

    Asap ini terbentuk oleh partikel yang sangat kecil sehingga lebih mudah terhirup oleh orang lain di sekitarnya.

    Risiko bahaya perokok pasif karena menghirup asap rokok

    bahaya asap rokok

    Bahaya asap rokok yang langsung bisa dirasakan oleh perokok pasif yaitu iritasi mata dan hidung, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan batuk.

    Lama-lama, kondisinya akan semakin parah dan bisa meningkatkan berbagai masalah yang lebih serius seperti:

    1. Kanker

    Perokok pasif juga memiliki potensi terkena kanker seperti perokok aktif.

    Selain kanker paru-paru, bahaya asap rokok bagi perokok pasif juga membuatnya rentan mengalami kanker pada organ tubuh lain, seperti:

    • laring,
    • tenggorokan,
    • hidung (sinus nasal),
    • otak,
    • kandung kemih,
    • rektum,
    • lambung,
    • dan payudara.

    Asap rokok jadi satu dari sekian banyak penyebab kanker pada manusia. Asap rokok yang dihirup perokok pasif adalah penyebab utama kanker paru-paru pada orang-orang yang bukan perokok.

    Risiko kanker paru meningkat hingga 20-30% pada orang-orang yang tidak merokok tetapi selalu dikelilingi oleh asap rokok, dibandingkan dengan nonperokok yang tidak terkena paparan asap.

    2. Penyakit jantung

    Selain kanker, perokok pasif juga sama berisikonya untuk terkena penyakit jantung seperti perokok aktif

    Meski tidak pernah merokok sebelumnya, Anda berisiko mengalami penyakit jantung hingga sekitar 25-30 persen. 

    Tak perlu waktu lama, dilansir dari laman Cleveland Clinic, berdasarkan lama paparannya, perokok pasif dapat mengalami masalah berikut pada jantung:

    • Pembuluh aorta mengencang setelah terpapar asap selama 5 menit.
    • Pembekuan darah berlebih dan peningkatan penumpukan lemak di pembuluh darah setelah terpapar asap selama 20-30 menit. 
    • Peningkatkan kemungkinan detak jantung yang tidak teratur dan memicu serangan jantung setelah terpapar asap selama 2 jam.

    3. Mengganggu kesuburan wanita

    Perokok pasif terancam mengalami masalah kesuburan. Pada wanita, terpapar asap rokok terlalu banyak bisa membuatnya menjadi sulit hamil

    Hal ini diduga kuat karena keberadaan tembakau dan zat lain di dalam rokok yang mengacaukan kadar hormon di dalam tubuh.

    Bahkan, merokok juga bisa mempercepat menopause pada wanita. Berbagai kandungan racun pada rokok yang menyebabkan hal ini. 

    4. Membahayakan kehamilan

    Terlalu sering menghirup asap rokok selama hamil sangat berbahaya untuk janin di dalam kandungan. 

    Menjadi perokok pasif saat hamil sangat bahaya karena asap rokok bisa membawa banyak masalah bagi ibu dan bayi. 

    pengalaman janin tidak berkembang

    Berikut bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan janinnya yang menjadi perokok pasif:

    Keguguran, kelahiran mati, dan hamil anggur

    Terpapar asap rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kehamilan ektopik atau hamil anggur pada wanita. 

    Kehamilan ektopik dapat membahayakan Anda jika tidak segera terdeteksi dan diobati. Kondisi ini biasanya memiliki gejala sakit, vagina berdarah, mual, dan muntah. 

    Kelahiran prematur

    Ini adalah bahaya lain dari asap rokok bagi wanita hamil yang jadi perokok pasif. Kelahiran prematur ini salah satunya bisa disebabkan oleh abruptio plasenta

    Abruptio plasenta adalah kondisi saat plasenta terlepas dari sebagian atau sepenuhnya uterus sebelum melahirkan.

    Berat bayi lahir rendah

    Para ilmuwan telah menemukan hubungan sebab akibat antara merokok dan paparan asap rokok selama kehamilan dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).

    Tak hanya dari asap rokok secara langsung, wanita hamil juga bisa terpapar asap rokok dari pihak ketiga. 

    Pihak ketiga maksudnya adalah residu atau sisa asap yang menempel pada benda di sekitar mulai dari karpet, sofa, dan lainnnya. Ketika racun masuk ke dalam tubuh, zat ini bisa sampai pada bayi.

    Dilansir dari laman American Pregnancy, sebuah penelitian menetapkan bahwa residu asap dari pihak ketiga ini punya efek merugikan untuk janin. 

    Risiko kesehatan bayi dan anak-anak yang menjadi perokok pasif

    Saat anak-anak menjadi perokok pasif, ada banyak masalah kesehatan yang mengintai. Berikut adalah bahaya asap rokok bila bayi dan anak-anak menjadi perokok pasif:

    anak sakit saat pandemi

    1. Masalah pernapasan kronis

    Anak-anak yang menjadi perokok pasif berisiko terkena penyakit pernapasan seperti bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia. 

    Selain itu, anak-anak yang menjadi perokok pasif rentan terkena flu, batuk, mengi (napas berbunyi lirih seperti ngik-ngik), dan sesak napas. 

    Penyakit-penyakit akibat asap rokok tersebut bisa mengganggu aktivitas dan tumbuh kembang anak-anak.

    2. Memperparah asma

    Memiliki riwayat asma dan menjadi perokok pasif merupakan kombinasi yang buruk. Pasalnya, anak-anak perokok pasif pengidap asma lebih mudah kambuh.

    Selain itu, anak berisiko menggunakan obat asma untuk jangka waktu yang lebih lama. 

    Hal ini bisa semakin parah jika salah satu anggota keluarga di rumah ada yang merokok di dalam ruangan sehingga asapnya cenderung menetap dan menempel.

    3. Sindrom kematian bayi mendadak

    Kematian mendadak yang tidak terduga pada bayi atau sindrom kematian bayi mendadak jadi salah satu bahaya asap rokok pada perokok pasif.

    Kondisi ini biasanya terjadi saat bayi sedang tidur tanpa sedang sakit apa pun.

    Bahkan, bayi bisa meninggal tiba-tiba saat sedang berada dalam buaian sang ibu ketika tidur. Sindrom ini cenderung menyerang bayi yang berusia kurang dari satu tahun. 

    Dilansir dari Mayo Clinic, bayi yang tinggal dengan orang yang merokok lebih berisiko terkena masalah yang satu ini.

    penyebab kematian bayi

    4. Infeksi telinga tengah

    Infeksi telinga tengah atau otitis media adalah kondisi yang terjadi ketika tabung eustachius tersumbat dan bengkak. 

    Asap rokok cukup bahaya karena bisa menyebabkan infeksi ini pada anak.

    Dari laman The Cancer Council Victoria, anak-anak yang terpapar asap rokok 35% berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Risikonya akan bertambah jika sang ibu juga merokok.

    Ketika si kecil sering mengalami masalah pada telinganya di usia dini, risiko anak mengalami gangguan pendengaran di kemudian hari akan meningkat.

    5. Penurunan fungsi paru

    Paru-paru akan terus tumbuh dan berkembang pada usia anak-anak, mulai dari bayi baru lahir hingga usia 4 tahun.

    Ketika anak terpapar oleh asap rokok di usia ini, fungsi paru-paru akan menurun. Gangguan ini berpotensi meningkatkan kerentanan terhadap kerusakan paru lainnya. 

    Anak jadi lebih rentan mengalami masalah paru di kemudian hari karena polusi udara atau hal-hal lainnya.

    6. Gangguan kognitif

    Paparan asap rokok dan menjadi perokok pasif bisa merusak kemampuan anak untuk belajar. Hal ini tentu membawa bahaya jangka panjang bagi masa depannya. 

    Lebih dari 21,9 juta anak berisiko mengalami keterlambatan dalam membaca akibat menjadi terpapar asap rokok meskipun tidak merokok.

    Tingginya paparan asap rokok juga berkaitan dengan keterlambatan dalam menalar pelajaran matematika dan visuospasial. Tak bisa dielakkan, ini tentu akan mengganggu perkembangan anak di sekolah.

    sering lupa gangguan kognitif ringan

    7. Gangguan perilaku

    Anak-anak yang terpapar asap rokok selama kehamilan berisiko tinggi menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

    ADHD adalah kondisi saat perkembangan dan aktivitas otak anak mengalami gangguan yang berpengaruh pada kemampuan untuk mendengarkan perintah dan mengendalikan diri.

    Umumnya, anak dengan ADHD sangat sulit untuk memerhatikan, mendengarkan, dan mengikuti petunjuk yang diberikan. 

    Jauhi asap rokok mulai sekarang!

    Semakin seseorang sering terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif, lebih berbahaya pula risikonya bagi kesehatannya.

    Satu-satunya yang dapat dilakukan adalah menjauhkan diri Anda dan keluarga dari asap rokok sebisa mungkin.

    Berhenti merokok adalah jalan terbaik bagi Anda yang sudah tercemplung dalam kebiasaan buruk tersebut.

    Jika ada orang terdekat Anda yang merokok, mintalah ia untuk merokok di area terbuka yang jauh dari orang lain.

    Pasalnya, bahaya asap rokok bagi perokok pasif bisa sangat fatal dan berakibat jangka panjang untuk kesehatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan