backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Memanfaatkan Jahe untuk Berhenti Merokok, Efektifkah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    Memanfaatkan Jahe untuk Berhenti Merokok, Efektifkah?

    Apakah Anda seorang perokok dan sedang ingin berhenti merokok? Mungkin saat ini Anda sedang dalam kebingungan bagaimana lagi cara yang harus dilakukan untuk berhenti merokok. Berhenti merokok memang tidak semudah membalikan telapak tangan, tidak bisa dilakukan dalam satu hari satu malam. Anda harus melakukannya secara bertahap, termasuk dengan mencoba bahan-bahan alami yang dipercaya dapat membantu Anda untuk berhenti merokok. Kalau tidak berhasil? Anda tetap harus mencobanya berulang kali. Berhenti merokok berarti mengubah kebiasaan.

    Mengubah kebiasaan yang mudah seperti minum segelas air putih ketika bangun tidur saja cukup sulit untuk segelintir orang, apalagi berhenti merokok, yang artinya Anda harus berhenti dari ‘kecanduan’ akan rokok. Tenang saja, Anda tidak boleh pesimis, sumber keberhasilan mengubah kebiasaan adalah optimisme.

    Pernahkah Anda mendengar bahwa jahe menjadi salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk berhenti merokok?

    Apa yang terjadi ketika Anda memutuskan untuk berhenti merokok?

    Zat adiktif yang ditemukan di tembakau memang akan membuat Anda kecanduan alias menginginkan tembakau itu lebih banyak lagi. Selain itu, Anda juga menjadi cemas, sakit kepala, dan gelisah, sehingga dapat membuat Anda menyerah dan kembali merokok. Efek kecanduan itu berasal dari nikotin. Sayangnya, nikotin dapat mengatur tingkat ketergantungannya, lalu tubuh membentuk kebutuhan akan nikotin itu, seberapa banyak yang diperlukan setiap harinya. Nikotin memang dapat memberikan efek menenangkan, namun itu hanya sementara.

    Ketika Anda mencoba berhenti merokok, Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala seperti mual, rasa kesemutan di tangan dan kaki, berkeringat, sakit kepala, bahkan gejala yang berhubungan dengan paru-paru seperti batuk dan sakit tenggorokan. Ini lebih dikenal sebagai gejala fisik. Biasanya orang yang ingin berhenti merokok memerlukan waktu 8 hingga 12 minggu untuk mulai terbiasa. Bukan waktu yang sebentar memang, tetapi patut untuk dicoba. Gejala yang ditimbulkan ketika Anda berhenti merokok memang tidak menyenangkan, namun itu juga tidak akan bertahan lama. Selain bersabar, Anda bisa mencoba alternatif lain.

    Kenapa Anda perlu mempertimbangkan manfaat jahe untuk berhenti merokok?

    Jahe dipercaya dapat menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan pencernaan seperti rasa mual, kehilangan nafsu makan, muntah, dan nyeri. Jahe dapat juga dikonsumsi ketika Anda flu, nyeri menstruasi, migrain, sakit dada, sakit perut, hingga permasalahan pada pernapasan.

    Senyawa phenolic yang ada pada jahe mampu mengurangi rasa sakit terhadap iritasi sistem pencernaan, serta menekan kontraksi lambung dan jalannya makanan minuman pada saluran pencernaan. Selain itu, jahe mampu menstimulasi air liur dan produksi empedu. Maka, jahe sangat direkomendasikan untuk mengatasi masalah pencernaan. Mual adalah salah satu masalah pencernaan. Senyawa pada jahe bekerja di otak dan nervous system untuk mengontrol rasa mual. Bahkan jahe menjadi obat untuk meredakan mual pada penderita kanker setelah melakukan pengobatan kimia. Jahe juga dapat dikonsumsi juga oleh ibu hamil ketika mengalami morning sickness.

    Anda juga bisa mengatasi rasa sakit kepala dengan jahe, karena jahe dipercaya mampu mengurangi rasa sakit. University of Georgia melakukan penelitian yang melibatkan relawan sekitar 74 orang, ditemukan bahwa suplemen jahe yang diminum harian mampu mengurangi 25 persen rasa sakit yang ditimbulkan setelah latihan stimulasi otot. Gejala sakit pernapasan yang muncul setelah berhenti merokok juga dapat diatasi dengan jahe, karena jahe sendiri bisa dijadikan sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit penderita bronkitis.

    Bagaimana cara mengonsumsinya?

    Teh jahe adalah cara terbaik mengonsumsi jahe untuk mengatasi gejala fisik yang muncul akibat berhenti merokok. Ketika rasa mual atau gejala lainnya datang, seruput teh jahe hangat. Selain menangkal rasa mual dan sakit, jahe juga berfungsi membantu proses detoksifikasi, di mana racun-racun tubuh Anda akan dikeluarkan. Memakan jahe akan membuat Anda berkeringat, saat itulah jahe membantu proses menghilangkan racun-racun dalam tubuh. Jika Anda tidak ingin yang rumit, karena membuat teh mungkin memakan waktu, Anda bisa mencoba kapsul jahe. Namun, seperti juga suplemen herbal lainnya, dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

    Kalau tidak berhasil?

    Jangan menyerah! Cobalah terus menerus, sebab mengubah kebiasaan memang memerlukan waktu berulang-ulang agar kebiasaan tersebut menjadi konsep di kepala kita. Coba cara berikut ini:

    Temukan pemicunya, seperti: apa alasan Anda merokok atau kapan tepatnya Anda membutuhkan rokok. Misalnya Anda merokok ketika deadline padat, maka alternatif penggantinya adalah pergi berjalan-jalan sebentar untuk membuat teh jahe di dapur. Ketika ada keinginan untuk merokok, segeralah sibukan diri Anda dengan kebiasaan baru, seperti meminum teh jahe. Jika pemicu Anda adalah kopi, maka sudah saat juga Anda menggantikanya dengan minuman jahe. Rasa hangat yang ditimbulkan jahe juga bisa membuat Anda tetap prima karena mengandung vitamin C. Selain itu, jahe jauh lebih menyehatkan dibanding rokok dan kopi. Mulailah memikirkan gaya hidup sehat!

    Komitmen. Temukan alasan kuat untuk berhenti merokok, misalnya demi menjaga kesehatan bukan hanya Anda sendiri, tapi juga mencegah keluarga, anak, atau pasangan Anda supaya tidak terkena efek buruk sebagai perokok pasif. Atau Anda bisa memanfaatkan harga rokok sebagai alasan. Bayangkan Anda bisa mengumpulkan uang dari membeli rokok berbungkus-bungkus untuk membeli barang yang Anda sukai atau bahkan pergi berlibur. Berkomitmen jika Anda akan berlibur dengan hasil tabungan uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan