backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Makan Gorengan Bisa Menyebabkan Batuk?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 06/01/2022

    Kenapa Makan Gorengan Bisa Menyebabkan Batuk?

    Tenggorokan sering kali terasa gatal dan perih setelah kebanyakan makan gorengan. Tak lama kemudian, rasa sakit di tenggorokan akan diikuti dengan batuk menerus. Maka dari itu, banyak yang menyimpulkan terlalu banyak makan gorengan bisa menyebabkan batuk. Faktanya, secara medis, makanan yang digoreng dengan minyak banyak bukanlah penyebab langsung dari batuk. Akan tetapi, gorengan bisa memicu suatu mekanisme dalam tubuh yang mengakibatkan batuk. Seperti apa mekanisme yang dimaksud?

    Gorengan menyebabkan batuk karena naiknya asam lambung

    LPR penyebab batuk

    Batuk, baik jenis batuk berdahak atau batuk kering, merupakan gejala umum dari penyakit pilek dan flu yang disebabkan oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas. Namun, batuk juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang tidak berasal dari sistem pernapasan. Salah satu kondisi umum yang menjadi penyebab batuk hingga berbulan-bulan atau batuk kronis adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan atau GERD.

    Konsumsi gorengan dan makanan lain yang digoreng dalam minyak banyak juga dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung yang menyebabkan batuk. Namun, kenaikan asam lambung akibat gorengan sedikit berbeda dengan GERD. Makanan berminyak memperparah suatu kondisi umum di dalam tubuh yang dikenal dengan Laryngopharyngeal Reflux (LPR).

    Seperti yang dijelaskan oleh American Family of Physicians, LPR adalah gangguan peradangan umum yang terjadi di saluran pernapasan atas dan disebabkan oleh naiknya asam lambung hingga ke tenggorokan. Lantas, bagaimana mekanisme asam yang berasal dari saluran pencernaan naik sampai ke tenggorokan?

    Di bagian esofagus atau kerongkongan terdapat dua sfingter atau otot halus berbentuk cincin. Otot ini bekerja dengan cara membuka dan menutup saluran pencernaan. Kedua otot halus ini terletak di bagian bawah dan atas kerongkongan. Fungsinya untuk mencegah makanan dari saluran cerna naik ke saluran napas. Saat Anda mengalami LPR yang terjadi adalah kedua sfingter ini melemah sehingga tidak membuka dan menutup sebagaimana mestinya. Akibatnya, asam yang berasal dari perut naik hingga ke tenggorokan.

    Tidak seperti lambung dan kerongkongan, tenggorokan lebih sensitif terhadap asam. Akibatnya, asam lambung yang naik karena makan gorengan menyebabkan tenggorokan teriritasi sehingga timbul peradangan yang yang membuat gatal dan sakit tenggorokan, serta refleks batuk.

    Refleks batuk sendiri berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dari zat asam yang mengganggu.

    Gorengan menyebabkan batuk memburuk

    Selain memperparah kondisi LPR sehingga menyebabkan batuk, minyak goreng yang dipakai berkali-kali untuk mengolah gorengan juga bisa memperparah peradangan yang terjadi di tenggorokan akibat LPR.

    Menurut salah satu studi dalam Journal of the American Oil Chemists’ Society, minyak goreng yang dipanaskan secara berulang (hingga lebih dari 180 derajat Celsius) melebihi titik panasnya akan menyebabkan terbentuknya senyawa akrolein. Ini adalah senyawa hasil pembakaran asam lemak linolenik yang merupakan kandungan utama minyak goreng.

    Saat gorengan dikonsumsi, akrolein bisa mengiritasi dinding-dinding tenggorokan sehingga peradangan akibat LPR semakin parah dan batuk  pun semakin menjadi. Oleh karena itu, gorengan termasuk jenis makanan yang dilarang saat batuk karena bisa menyebabkan gejalanya makin parah.

    Perbedaan naiknya asam lambung pada LPR dan GERD

    Asam lambung naik akibat lpr atau gerd

    Peristiwa naiknya asam lambung pada LPR dan GERD memang mirip, tapi keduanya memberikan dampak yang berbeda. Perbedaan ini bisa diketahui secara langsung dari ciri-ciri gejala yang muncul.

    Tidak seperti pada LPR, asam lambung pada GERD hanya naik dari perut sampai kerongkongan, tidak mencapai tenggorokan. Oleh karena itu, umumnya batuk akibat GERD juga disertai dengan masalah pencernaan seperti rasa sakit yang membakar (heartburn) di ulu hati, perut kembung, bersendawa, dan sakit perut. Tak jarang, jenis batuk berkepanjangan akibat GERD membuat batuk hingga mual dan muntah.

    Sementara itu, kenaikan asam lambung dalam mekanisme LPR tidak menyebabkan gangguan pencernaan sama sekali. Gorengan yang memperparah kondisi LPR menyebabkan gejala seperti rasa gatal dan perih di tenggorokan, batuk menerus,  suara serak, dan rasa pahit di lidah. Pada kondisi yang lebih parah, peradangan bisa mengakibatkan munculnya kelenjar bernanah ataupun memperparah reaksi asma dan sinusitis yang sedang kambuh.

    Gorengan memang tidak menyebabkan batuk secara langsung, tapi menjadi salah satu faktor yang membuat Anda berpotensi batuk. Oleh karena itu, batasi gorengan dan makanan lain yang memicu LPR seperti makanan pedas dan asam, alkohol, kopi, cokelat, dan minuman bersoda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 06/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan