backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Sama-Sama Bikin Sesak Napas, Ini Perbedaan Asma dan Bronkitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 08/09/2020

    Sama-Sama Bikin Sesak Napas, Ini Perbedaan Asma dan Bronkitis

    Asma dan bronkitis merupakan penyakit yang terlihat serupa, tapi tak sama. Keduanya sama-sama membuat saluran udara menjadi meradang dan membengkak, sehingga udara sulit bergerak ke paru-paru. Akibatnya, lebih sedikit oksigen yang masuk. Kekurangan oksigen inilah yang pada akhirnya menyebabkan gejala sesak napas, batuk, dan rasa sesak di dada. Namun, jangan salah, tidak semua gejala asma juga merupakan gejala bronkitis. Lebih jelas, berikut ulasan mengenai beda asma dan bronkitis.

    Apa perbedaan asma dengan bronkitis? 

    Beda asma dan bronkitis dapat dilihat berdasarkan berbagai hal, mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatannya. Sebelum membahas lebih jauh mengenai beda antara gejala asma dan bronkitis, ada baiknya Anda memahami dulu perbedaan mendasar kedua penyakit ini.

    Pengertian asma dan bronkitis

    Asma

    Asma adalah penyakit pernapasan kronis saat saluran napas menyempit dan membengkak. Akibatnya, tubuh mengeluarkan lendir berlebih yang menyumbat saluran napas. Itu sebabnya, Anda jadi sulit bernapas, batuk, mengi (napas berbunyi lirih seperti siulan atau ngik-ngik), dan sesak.

    sesak napas

    Bronkitis

    Bronkitis merupakan infeksi saluran pernapasan, tepatnya pada bronkus. Infeksi ini mengakibatkan saluran napas mengalami peradangan. Bronkitis terbagi menjadi dua, yaitu:

    1. Bronkitis akut

    Bronkitis akut yakni infeksi saluran pernapasan jangka pendek yang biasanya berlangsung selama beberapa minggu dan akan kembali normal saat infeksi sembuh.

    2. Bronkitis kronis

    Bronkitis kronis yakni infeksi saluran napas jangka panjang yang berlangsung selama berbulan-bulan hingga hitungan tahun dan lebih parah dibandingkan dengan bronkitis akut. Bahkan, kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan saluran napas secara permanen. Penyakit bronkitis kronis ini juga dikenal menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

    Perbedaan asma dan bronkitis berdasarkan penyebabnya

    Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab asma. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi Anda bisa mengendalikan pemicunya agar tidak kambuh dan menyerang secara tiba-tiba.

    Sementara itu, penyebab bronkitis umumnya adalah virus. Menurut American College of Chest Physicians, kurang dari 10 persen kasus bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Dengan pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa disembuhkan.

    Asma dapat dipicu oleh faktor keturunan dan lingkungan, sedangkan risiko bronkitis dapat meningkat ketika Anda terpapar asap rokok dan polusi udara. 

    Perbedaan asma dan bronkitis berdasarkan gejalanya

    Gejala asma dan bronkitis pada dasarnya hampir sama. Hanya saja terdapat beberapa hal yang membedakan. Mengi, sesak napas, batuk, dan rasa sesak di dada merupakan gejala yang dirasakan baik oleh pengidap asma maupun bronkitis. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya yang membedakan yaitu:

    Asma

    • Serangan yang bersifat tiba-tiba dan terjadi karena serangkaian pemicu.
    • Gejala asma bisa datang dan pergi.
    • Gejala akan membaik jika diberi obat bronkodilator.
    • Lebih sering timbul suara mengi (napas berbunyi lirih seperti siulan atau ngik-ngik).

    Bronkitis

    • Batuk dengan atau tanpa dahak. Biasanya dahak yang dikeluarkan berwarna bening, kehijauan, dan kekuningan.
    • Batuk terus-menerus.
    • Pilek.
    • Demam rendah dengan suhu sekitar 37,7-38,8 derajat Celcius.
    • Badan terasa panas dingin (meriang).
    • Rasa pegal di seluruh tubuh.
    • Gejala bronkitis akan menetap selama infeksi masih berada di dalam tubuh.

    Perbedaan asma dan bronkitis berdasarkan pengobatannya

    Beda gejala dan penyebab, beda pula jenis pengobatannya. Berikut perbedaan pengobatan bronkitis dan asma.

    Asma

    Biasanya asma diatasi dengan cara mencegah pemicunya. Stres, alergi, atau obat tertentu adalah salah satu pemicu asma. Kondisi ini bisa diatasi dengan inhaler untuk mengobati gejala yang muncul secara tiba-tiba.

    Inhaler tersebut berisi bronkodilator untuk mengurangi gejala sesak. Untuk jangka panjang demi mencegah terjadinya asma (controller), dokter mungkin memberikan inhaler kortikosteroid.

    Mengenal Jenis-Jenis Inhaler Asma Beserta Efek Samping dan Cara Pakai yang Benar

    Bronkitis

    Bronkitis akut biasanya akan hilang dengan sendirinya. Dokter akan menyarankan Anda untuk banyak beristirahat, minum banyak cairan, dan meresepkan obat penghilang rasa sakit akibat batuk yang tidak kunjung berhenti.

    Sementara itu, bronkitis kronis biasanya diobati dengan steroid untuk mengurangi peradangan, obat antibiotik, dan obat bronkodilator. Obat ini juga dapat membantu membersihkan produksi lendir berlebih yang menyumbat saluran napas.

    Bronkitis kronis yang merupakan bagian dari PPOK diobati dengan tujuan meredakan gejala, mecegah komplikasi bronkitis, dan mengendalikan perkembangan penyakit.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 08/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan