backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyebab Kuku Bergelombang yang Bisa Jadi Tanda Penyakit Tertentu

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

Penyebab Kuku Bergelombang yang Bisa Jadi Tanda Penyakit Tertentu

Masalah pada kuku dapat menjadi pertanda akan masalah kesehatan secara keseluruhan? Hal ini juga berlaku saat muncul gelombang atau tonjolan pada permukaan kuku. Umumnya, kuku bergelombang tidak berbahaya, tetapi tetap perlu diwaspadai.

Penyebab kuku bergelombang

Bila Anda menjumpai kuku yang bergelombang dan tidak rata, saatnya untuk periksakan diri ke dokter.

Pasalnya, perubahan pada kuku yang satu ini dapat menjadi pertanda masalah kesehatan, seperti penyakit ginjal, stres, hingga masalah tiroid. 

Berdasarkan arah gelombangnya, jenis kuku yang tidak rata dibagi menjadi dua, yaitu arah vertikal dan horizontal. Berikut ini beberapa penyebab kuku bergelombang berdasarkan jenisnya. 

1. Kuku gelombang garis vertikal

kuku bergelombang garis vertikal

Kuku bergelombang vertikal adalah perubahan kuku yang paling sering terjadi akibat faktor usia dan biasanya tidak berbahaya.

Jenis permukaan kuku yang tidak rata ini mungkin disebabkan adanya variasi saat pergantian sel kuku. 

Kuku yang tidak rata dapat menyebabkan kuku mudah patah, dapat menebal, dan tidak halus lagi, 

Akhirnya, kuku akan membentuk sejumlah gelombang vertikal saat tumbuh, mulai dari ujung kuku ke kutikula. 

Berikut ini ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan kuku bergelombang vertikal. 

  • Anemia kekurangan zat besi. Penyakit ini dapat menyebabkan kuku cekung atau berbentuk sendok.
  • Perdarahan splinter. Kondisi ini ditandai dengan munculnya garis merah di kuku akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bantalan kuku.
  • Trachyonychia. Penyakit pada kuku yang ditandai dengan kuku bergelombang dan perubahan warna serta tekstur kuku. 

2. Kuku gelombang garis horizontal

Bila arah gelombang vertikal biasanya tidak berbahaya, tidak demikian dengan arah horizontal. Kuku yang berubah warna atau memiliki gelombang dengan arah horizontal ternyata bisa menjadi pertanda masalah kesehatan tertentu, seperti psoriasis kuku.

Mengutip National Psoriasis Foundation, gelombang pada kuku yang muncul akibat psoriasis kuku terjadi karena struktur yang menopang dan menumbuhkan kuku melemah, sehingga munculah gelombang horizontal pada kuku.

Tingkat keparahan penyakit kuku ini pun beragam, mulai dari muncul luka atau lekukan kecil yang tak terlihat, hingga berkembang dan merusak kuku. 

Garis horizontal pada permukaan kuku atau juga dikenal sebagai garis beau ini juga merupakan pertanda dari penyakit lain, yakni: 

  • penyakit ginjal akut, 
  • diabetes, 
  • penyakit tiroid, dan
  • gondong serta sifilis.

Kuku yang bergelombang juga dapat ditemukan pada orang yang telah menjalani kemoterapi. Itu sebabnya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika melihat adanya perubahan tekstur pada permukaan kuku yang tidak biasa. 

Kuku yang sehat seperti apa?

Kuku yang sehat adalah kuku yang berwarna merah muda dan halus tanpa adanya lekukan atau garis. Selain itu, kuku yang sehat juga memiliki permukaan yang tipis namun tetap kokoh dan tidak mudah patah

Penyebab lainnya

Selain masalah kesehatan yang telah disebutkan, kuku sendok juga dapat disebabkan oleh hal lainnya, meliputi: 

1. Masalah pencernaan

Masalah pada kuku ini ternyata juga bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan. Beberapa penyakit pada sistem pencernaan yang menyebabkan terganggunya penyerapan nutrisi dapat mengubah tampilan kuku, yaitu: 

2. Cedera

Kuku yang tertimpa buku atau terjepit pintu tentu dapat menyebabkan memar dan dapat mengubah warna kuku menghitam dan tidak rata. Namun, kondisi ini akan hilang seiring dengan pertumbuhan kuku. 

Bila perubahan kuku terjadi tanpa adanya cedera, hal ini mungkin pertanda masalah yang lebih serius. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Cara mengobati kuku yang rusak dan bergelombang

penyakit kuku dan masalah pada kuku

Sebenarnya, kondisi permukaan kuku yang bergelombang atau tidak rata tidak harus selalu diobati selama masih tergolong ringan. Namun, sebaiknya Anda tidak menunda mengatasi masalah ini ketika lekukan pada kuku semakin dalam dan parah. 

Cara mengobati kuku yang bergelombang pun harus sesuai dengan penyebabnya. Sebagai contoh, kerusakan kuku yang disebabkan oleh diabetes tentu harus diatasi dengan mengelola kadar gula darah agar permukaan kuku menjadi halus. 

Selain itu, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi kuku bergelombang.

  • Mengubah pola makan. Kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan kuku tumbuh tidak rata, sehingga penting untuk memerhatikan pola makan dengan makan makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran. 
  • Usahakan rutin merawat kuku tangan atau kaki. Rutin merawat kuku dapat mencegah kemunculan masalah baru pada kuku, seperti infeksi jamur atau perubahan warna kuku. 
  • Aplikasikan pelembap pada kuku. Oleskan pelembap pada kuku untuk mengurangi kulit kering atau eksim. Caranya, oleskan pelembap atau krim di kuku lalu bungkus dengan sarung tangan kain selama semalaman.
  • Hindari menggigit kuku. Hentikan kebiasaan mengigit kuku agar kuku tidak mudah rusak dan patah. 
  • Jangan gunakan gel manicures atau kuku palsu. Untuk sementara, sebaiknya jangan gunakan kuku palsu atau gel manicure karena perawatan kuku ini dapat melemahkan kuku dan membuatnya menjadi kering.
  • Gunakan sarung tangan. Pakai sarung tangan apabila Anda bekerja atau bersentuhan langsung dengan bahan-bahan kimia seperti produk pembersih rumah tangga. 

Kuku yang bergelombang dapat menjadi pertanda kondisi medis tertentu. Oleh sebab itu, bila terdapat perubahan pada bentuk kuku Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna menemukan solusi yang tepat. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan