Selain saat menopause, perubahan hormon pada wanita juga bisa terjadi saat kehamilan dan kelahiran. Pada saat kehamilan dan kelahiran, wanita biasanya juga mengalami kerontokan rambut. Selain itu, karena beberapa hormon dipengaruhi oleh kelenjar tiroid maka timbulnya masalah pada kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan rambut rontok.
3. Kondisi medis dan penyakit tertentu

Jika seluruh folikel rambut berukuran sama atau rambut rontok tiba-tiba, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor selain keturunan, misalnya kondisi medis atau penyakit tertentu yang Anda alami.
Kondisi ini dapat menyebabkan ruam, kemerahan, nyeri, kulit kepala mengelupas, rambut patah, kebotakan sebagian, atau pola yang tidak biasa dari rambut rontok yang menyertai rambut rontok sehingga berujung pada kebotakan.
Ada berbagai macam kondisi medis yang dapat menyebabkan rambut rontok sehingga berujung kepada kebotakan, seperti di bawah ini.
- Gangguan kelenjar tiroid
- Anemia
- Penyakit autoimun, seperti lupus
- Infeksi menular seksual, seperti sifilis
- Tinea capitis, infeksi jamur pada kulit kepala
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS), umumnya terjadi pada wanita
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh dapat menyerang folikel rambut. Hal ini menyebabkan rambut rontok tiba-tiba, meninggalkan bekas halus pada kulit kepala, serta menghasilkan kebotakan seperti lingkaran kecil di kulit kepala. Kerontokan rambut yang disebabkan sistem imun ini biasa disebut dengan alopecia areata.
4. Efek samping pengobatan dan terapi

Rambut rontok hingga kebotakan juga bisa disebabkan oleh pengobatan atau perawatan yang sedang dilakukan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh pengaruh obat-obatan yang digunakan oleh penderita kanker, arthritis (radang sendi), depresi, gangguan jantung dan pembuluh darah, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta alat kontrasepsi.
Terapi kanker, seperti kemoterapi atau radioterapi yang dilakukan di sekitar area leher dan kepala juga berpotensi menimbulkan kerontokan rambut hingga kebotakan beberapa minggu setelah perawatan dilakukan.
Temui dokter jika Anda mengalami rambut rontok setelah minum obat atau menjalani terapi tertentu, terlebih apabila kondisi tersebut disertai dengan keluhan kesehatan lainnya.
5. Stres berat

Kebotakan pada usia muda akibat rambut rontok juga bisa terjadi karena stres ekstrem yang dialami, seperti berpisah dengan pasangan atau meninggalnya anggota keluarga. Pada beberapa kondisi, stres berat juga dapat menimbulkan gangguan psikologis yang dikenal sebagai trikotilomania.
Selain itu, trauma fisik seperti operasi, pemulihan pasca sakit, atau masalah kesehatan yang berkelanjutan juga dapat mempercepat proses kerontokan rambut.
Umumnya, tubuh akan kembali normal setelah faktor penyebab stres hilang dan mencegah rambut rontok kembali. Setidaknya beberapa kalangan membutuhkan 6-9 bulan agar kondisi rambut kembali normal.
6. Penggunaan produk perawatan rambut

Walaupun jarang dilakukan pria, namun keramas terlalu sering, bleaching, mewarnai rambut, dan perawatan rambut lainnya berkontribusi pada penipisan rambut yang membuatnya cepat rapuh. Untuk pria berambut panjang, kebiasaan mengikat rambut terlalu ketat juga rentan merusak dan mematahkan rambut.
Jika Anda memiliki kebiasaan yang membuat rambut rusak, segera hentikan. Dalam beberapa kasus, rambut dapat tumbuh kembali secara normal apabila sumber masalah dihilangkan.
7. Kekurangan nutrisi tertentu

Dikutip dari American Academy of Dermatology Association, rendahnya kadar vitamin B—khususnya vitamin B7 atau biotin, protein, zat besi, dan seng dalam tubuh dapat berisiko mengalami kerontokan rambut. Hal ini disebabkan oleh pola makan buruk atau sedang menjalani diet rendah protein.
Mengonsumsi jenis makanan, seperti daging, ikan, produk susu, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan tertentu dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sehingga rambut dapat tumbuh normal kembali. Sementara jika Anda sedang mengalami program diet, hal ini sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Berbagai metode mengatasi kebotakan pada pria perlu Anda lakukan, karena kondisi ini tentu akan memengaruhi kepercayaan diri Anda. Konsultasikan ke dokter apabila mengalami kerontokan rambut yang berpotensi menyebabkan kebotakan.
Dokter akan melakukan diagnosis untuk mencari tahu penyebab rambut botak, untuk selanjutnya menentukan perawatan sesuai, misalnya dengan obat-obatan (minoxidil atau finasteride) atau transplantasi rambut.