backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Batuk Terus Bikin Lelah, Pelajari Teknik Batuk Efektif Berikut!

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Batuk Terus Bikin Lelah, Pelajari Teknik Batuk Efektif Berikut!

    Peradangan yang terjadi di saluran pernapasan meningkatkan produksi lendir atau dahak di paru-paru. Dahak yang berlebih ini akan menyumbat saluran udara dan menyebabkan Anda batuk terus-menerus. Batuk yang tak kunjung berhenti tentunya sangat menguras energi dan tubuh pun menjadi lemas. Selain istirahat, memperbanyak konsumsi cairan, dan minum obat batuk, ada teknik batuk efektif yang bisa membantu Anda meredakan batuk. Bagaimana melakukannya?

    Apa itu batuk efektif?

    Batuk efektif bertujuan mengeluarkan dahak yang menumpuk di bagian dalam paru-paru. Teknik batuk ini akan mengangkat seluruh dahak di saluran pernapasan secara maksimal sehingga aliran udara kembali lancar dan batuk menerus yang dialami pun bisa mereda. Dengan begitu, Anda tak perlu mengeluarkan energi terlalu banyak ketika batuk.

    Dalam kondisi normal, lendir atau dahak berfungsi melindungi organ dan dinding saluran napas dari iritan atau partikel kotor yang terhirup saat bernapas. Dahak juga membantu refleks batuk untuk mengeluarkan iritan dari saluran pernapasan.

    Namun, saat muncul gangguan sistem pernapasan, seperti infeksi virus atau bakteri, terjadi peningkatan produksi dahak. Volume dahak yang berlebih memicu terjadinya batuk berdahak secara menerus.

    Dilansir dari Cleveland Clinic, batuk yang terjadi terus-menerus sebenarnya tidak efektif mengeluarkan dahak dan iritan yang menyumbat saluran napas. Saluran udara pun tetap terhambat.

    Pada penyakit yang menyebabkan kerusakan serius pada paru, seperti PPOK, batuk menerus yang tak terkendali akan menekan dahak dan gas terperangkap di paru-paru. Akibatnya, udara yang membawa oksigen semakin sulit untuk masuk.

    Batuk efektif biasa diterapkan untuk membersihkan saluran napas pada penderita PPOK. Tak hanya untuk PPOK, metode ini juga berguna untuk memperbaiki kemampuan pernapasan dan fungsi paru pada penderita emfisema, asma, fibrosis, dan penyakit infeksi pernapasan lainnya.

    Bagaimana cara melakukannya?

    Teknik batuk efektif mengandalkan pergerakan saluran napas. Itu sebabnya, mempraktikkan metode ini bisa memperkuat ketahanan sekaligus meningkatkan relaksasi otot-otot sistem pernapasan.

    Metode batuk efektif akan meliputi teknik napas dalam dan batuk kencang secara langsung. Dalam artikel ilmiah berjudul Forced Expiratory Technique, Directed Cough kombinasi teknik pernapasan dalam dan batuk atau mengembuskan napas secara langsung terbukti dapat membersihkan saluran napas dari hasil sekresi atau dahak berlebih.

    Cara itu juga mampu memperbaiki pola pernapasan yang tidak efisien, seperti terlalu cepat sehingga menyebabkan napas pendek. Oleh karena itu, metode batuk ini terus diterapkan sebagai terapi untuk membantu pengobatan pasien dengan masalah pernapasan.

    Metode ini bisa dilakukan oleh siapa pun dan tidak memerlukan alat bantu khusus. Anda hanya perlu menyiapkan beberapa bahan untuk mempersiapkan tempat membuang dahak, seperti:

    • Tisu atau sapu tangan
    • Wadah tertutup berisi cairan disinfektan, seperti air sabun atau detergen
    • Satu gelas air hangat

    Pastikan setelahnya Anda membuang dahak ke tempat yang tidak mengontaminasi udara, air, atau benda sehingga bisa terhirup atau terkena orang lain. Buanglah ke dalam saluran WC, kemudian siram hingga bersih.

    Seperti yang telah dijelaskan, metode batuk efektif dikombinasikan dengan teknik pernapasan dalam atau active cycle of breathing technique (ACT). Teknik pernapasan ini dilakukan dengan cara mengambil napas lalu menahannya selama beberapa detik kemudian dikeluarkan.

    Menahan napas berfungsi membiarkan udara masuk ke bagian belakang dahak sehingga dahak lepas dari dinding saluran napas dan bisa dikeluarkan melalui batuk dengan maksimal.

    Cara tepat melakukan metode batuk efektif

    Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan teknik batuk efektif:

    1.  Posisikan tubuh dalam keadaan duduk dengan kaki menyentuh lantai. Anda bisa duduk di kursi atau bersandar di tempat tidur.
    2. Letakkan atau lipat tangan di depan ulu hati, lalu ambil napas melalui hidung secara perlahan. Cara ini dilakukan untuk menekan pergerakan udara yang menyebabkan batuk.
    3. Tarik napas dalam 4-5 kali.
    4. Selama mengambil napas pertahankan bahu tetap rileks, yaitu posisi dada bagian atas tidak bergerak dan biarkan rongga perut bergerak naik. Tahan napas selama 2-3 detik, hembuskan perlahan.
    5. Pada tarikan napas kelima, sebelum batuk condongkan badan sambil menekan lengan ke ulu hati terlebih dulu.
    6. Angkat bahu dan longgarkan pergerakan dada, lalu batukkan dengan kencang.
    7. Batuk harusnya berlangsung kuat dan pendek. Cara ini akan membuat dahak keluar.
    8. Selain teknik 1 kali batuk, batuk juga bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali lagi setelahnya, tapi dalam keadaan mulut yang lebih tertutup. Jika Anda melakukan teknik ini batuk pertama bertujuan untuk mencairkan dahak dan mengalirkannya ke saluran napas utama. Dahak kemudian akan dikeluarkan pada batuk yang kedua dan ketiga.
    9. Ambil napas kembali secara perlahan melalui hidung untuk membantu dahak mengalir ke belakang saluran napas.
    10. Lakukanlah beberapa kali sesuai kebutuhan Anda sampai merasa bisa bernapas lebih lega dan batuk mereda.

    Namun, untuk memperoleh manfaat batuk efektif dengan maksimal, metode ini harus dilakukan dengan benar. Jika ragu menerapkan teknik yang salah, Anda bisa meminta bantuan dokter atau terapis untuk mengajarkan Anda terlebih dulu.

    Cobalah untuk melakukan metode batuk efektif secara rutin setiap kali gejala batuk menerus muncul. Semakin sering dilatih, Anda akan semakin terbiasa mengendalikan gejala batuk menerus dan menyimpan lebih banyak energi untuk beristirahat dan menjalani pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan