backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Terapi Laser Vagina, Benarkah Efektif dan Seperti Apa Prosesnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 02/10/2023

Terapi Laser Vagina, Benarkah Efektif dan Seperti Apa Prosesnya?

Tak dapat dipungkiri, vagina akan mengalami begitu banyak perubahan seiring waktu. Bertambahnya usia, menopause, dan perubahan setelah melahirkan adalah beberapa alasan yang bisa membuat vagina Anda mengendur. Selain senam Kegel, ada satu cara lain yang tersedia untuk mengencangkan vagina, yaitu dengan terapi laser vagina.

Apa itu terapi laser vagina?

Vagina kendur terjadi karena berkurangnya kekencangan struktur jaringan penyokong atau melemahnya otot-otot sekitar vagina, yang disebabkan oleh kurangnya kolagen.

Masalah ini biasanya bisa mengurangi kenikmatan hubungan seksual dengan pasangan.

Terapi laser vagina atau laser vaginal tightening adalah prosedur yang diklaim dapat mengencangkan kembali miss v yang kendur hanya dengan beberapa langkah mudah.

Selama prosesnya, dokter akan “menembakkan” laser penghasil panas ke jaringan di sekitar miss v, yang kemudian merangsang pembentukan kolagen baru.

Adanya kolagen baru ini akhirnya mengencangkan kembali vagina yang kendur.

Setiap tembakan laser ke miss v biasanya tidak akan terasa sakit, hanya seperti getaran hangat. 

Apakah laser vagina aman?

bentuk vagina

Pada tahun 2014 dalam jurnal Climacteric, penelitian pertama terhadap laser miss v sudah menunjukkan bahwa terapi ini aman.

Bahkan, prosedur ini juga terbukti bisa meredakan gejala atrofi vulvovaginal, seperti vagina kering, sensasi terbakar pada vagina, gatal pada vagina, dispareunia, dan anyang-anyangan (disuria).

Studi tersebut menguji metode ini pada 50 wanita selama lebih dari 12 minggu dan menunjukkan kemajuan dari keluhan yang dilaporkan seputar perubahan bentuk dan fungsi vagina.

Dalam penelitian tersebut, 84% wanita melaporkan kepuasan dengan prosedur tersebut.

Dalam studi lain terhadap 175 wanita, hampir 77% partisipan yang menderita inkontinensia stres atau stress urinary incontinence (SUI) dan 34% yang menderita inkontinensia urine campuran melaporkan gejala yang berkurang setelah menjalani prosedur ini.

Namun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan terapi laser miss v.

Terlebih, American College of Obstetricians and Gynecologists memperingatkan untuk tidak melakukan prosedur “peremajaan” vagina mengingat keamanannya masih perlu dipastikan kembali.

Bahkan, U.S Food and Drug Administration (FDA) tidak menyetujui prosedur laser atau energi lainnya sebagai metode terapi kecantikan vagina.

Dikatakan bahwa terapi laser miss v ternyata hanya memberi efek sugesti (placebo), sehingga dipercaya bisa meredakan vagina kering, gatal, terasa terbakar, iritasi dan nyeri saat berhubungan seksual.

Apa manfaatnya melakukan terapi laser vagina?

Berikut ini beberapa manfaat yang dipercaya dapat diperoleh dengan melakukan terapi laser vagina.

1. Meningkatkan kepuasaan seksual

Setelah melahirkan, seiring berjalannya waktu, jaringan vagina Anda bisa menjadi kendur, longgar, dan berkurangnya kepekaan di daerah vagina.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan kepuasan selama berhubungan seksual. Terapi laser vagina dipercaya bisa meningkatkan kepuasan seksual dengan cara-cara berikut ini.

  • Membentuk kembali jaringan kolagen baru pada dinding vagina.
  • Menambah sensitivitas reseptor vagina.
  • Meningkatkan kemampuan kontraksi jaringan vagina.
  • Meningkatkan kekencangan vaginal.

2. Mengatasi inkontinensia urine

Inkontinensia urine adalah istilah yang menggambarkan kebocoran urine yang terjadi tanpa disadari selama aktivitas yang mampu meningkatkan tekanan di perut seperti batuk, bersin, tertawa atau berolahraga.

Kondisi ini disebabkan oleh hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah.

Terapi laser miss v mengurangi gejala tersebut dan secara efektif mengembalikan buang air kecil secara normal karena meningkatkan ketebalan dinding vagina dan memperkuat struktur pendukung pelvis.

3. Mengurangi rasa sakit karena atrofi vagina

Atrofi vagina (atrofik vaginitis) adalah penipisan dan peradangan pada dinding vagina akibat penurunan estrogen.

Atrofi vagina paling sering terjadi setelah menopause, tetapi bisa juga berkembang selama menyusui atau saat produksi estrogen menurun.

Bagi banyak wanita, atrofi vagina bisa membuat hubungan seks terasa menyakitkan.

Terapi laser miss v disebut mampu mengurangi gejala atrofi vulvovaginal dan meringankan rasa sakit saat berhubungan seksual.

Bagaimana prosedur laser vagina dilakukan? 

ph vagina

Prosedur laser vagina umumnya dilakukan cukup singkat, yaitu selama 5—30 menit. Hal ini tergantung dari jenis dan intensitas laser.

Sama seperti prosedur peremajaan vagina non-bedah lainnya, laser miss v juga tidak memerlukan penggunaan obat bius suntik.

Dokter mungkin hanya menggunakan bius topikal atau oles jika timbul rasa tidak nyaman selama prosedur dilakukan.

Bagian miss v mungkin akan terasa hangat atau seperti tersengat lebah saat ditembaki laser selama prosedur.

Anda mungkin perlu menggunakan tampon atau menghindari berhubungan seksual selama 3—5 hari.

Selalu ikuti instruksi dari dokter selama atau setelah prosedur dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik.

Adakah efek samping akibat laser vagina? 

Pasien yang menjalani prosedur laser ini awalnya mungkin mengalami keputihan atau sedikit bercak perdarahan.

Selain itu, dilansir dari NPR, beberapa kasus laser miss v menyebabkan vagina melepuh, luka, nyeri saat berhubungan seksual, dan nyeri yang kambuhan atau kronis.

Kulit miss v yang ditembaki laser juga bisa mengalami kemerahan atau pembengkakan setelah prosedur. Namun, gejala ini akan hilang hanya dalam 2—3 hari.

Peringatan!

Meski memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan vagina, perlu diingat kembali bahwa terapi laser miss V masih perlu diteliti kembali keamanannya. Jika Anda ingin mendiskusikan masalah kesehatan reproduksi, perawatan vagina, atau masalah terkait lainnya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar terjamin aman untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 02/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan